“Segala hal yang berhubungan dengan internet bisa dipakai untuk mengembangkan bisnisnya,” ungkap Pakar Batik Tradisional Universitas Batik (UNIBA) Sholichul Hadi kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin (6/12).
Menurutnya, masih banyak perajin batik tradisional belakangan ini mengeluh kesulitan mengembangkan usaha batiknya. Penyebabnya, karena mereka gagal paham dalam memahami market terbaru dan gagal paham terkait harga terkini.
"Akibatnya mereka sering ketinggalan masalah perkembangan pasar. Semua itu bisa diselesaikan apabila kita memahami teknologi informasi atau internet," bebernya.
Targetnya, lanjut Sholichul bukan hanya penguasaan teknologi informasi, tetapi juga menyangkut penguasaan manajemen dan paham akuntansi, pajak, investasi dan sebagainya.
"Dengan demikian perajin batik tradisional tidak hanya melek teknologi informasi, tetapi juga bisa perajin yang mampu bersaing, serta bisa menjadi intreprenuer yang berhasil," urai dia. (aya/wa)
(rs/aya/per/JPR)