RADARSOLO.ID-Hujan abu vulkanis dampak erupsi Gunung Merapi masih terjadi hingga Kamis (16/3/2023). Kondisi ini sudah berlangsung sejak enam hari lalu.
“Hari ini masih sedikit-sedikit (hujan abu vulkanis,red). Mulai menipis. Harapan kami, ini yang terakhir. Semoga saja ada bantuan hujan buatan untuk membersihkan abu vulkanis,” harap Camat Selo Cahyo Wiratno, Kamis (16/3/2023).
Terkait jalur evakuasi warga menuju lokasi aman, Cahyo menyebut tidak ada kendala. “Insya Allah aman. Memang ada titik -titik yang berlubang, tapi tidak menjadi kendala. Untuk kondisi sekarang lancar dan aman. Harapan kami jangan sampai ada evakuasi,” ujarnya.
Diketahui, hujan abu vulkanis Gunung Merapi yang mengguyur Desa Tlogolele, Klakah, serta Jrakah di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali menimbulkan kerugian materi cukup besar.
Di sektor peternakan, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 5,7 miliar. Nominal tersebut merupakan akumulasi kebutuhan pakan ternak selama dua pekan, sedangkan di sektor pertanian, luas lahan yang tertutup abu vulkanis mencapai 818,84 hektare.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali Insan Adi Asmono mengatakan, total terdapat 3.282 kepala keluarga dari tiga desa terdampak abu vulkanis.
Rinciannya, Desa Tlogolele 891 KK, Klakah 1.035 KK dan Jrakah 1.356 KK. Tiga desa tersebut masuk kawasan rawan bencana (KRB) III. Mayoritas penduduk setempat merupakan petani dan peternak.
Pemkab Boyolali berkoordinasi dengan dinas peternakan (disnakan) dan dinas pertanian (Dispertan) guna menghitung taksiran kerugian yang dialami masyarakat.
Populasi ternak di tiga desa tersebut sebanyak 3.750 ekor. Terdiri dari 3.100 ekor sapi dan 650 ekor kambing atau domba. Selama empat hari erupsi, tidak ada pengungsian ternak. Sehingga suplai pakan hijau maupun obat-obatan terbatas.
“Estimasi kerugian dari sektor peternakan sebesar Rp 5 miliar. Dihitung dari kebutuhan obat ternak, hijauan pakan ternak (HPT) yang terdampak abu vulkanis. Lalu kebutuhan air bersih minum ternak dan sebagainya,” bebernya, Selasa (14/3/2023).
Data taksiran kerugian tersebut, lanjut Insan, akan menjadi ancang-ancang dinas terkait untuk memberikan bantuan.
Sedangkan kerugian di sektor pertanian, Insan mengaku sulit untuk diperkirakan dalam rupiah. Tapi yang jelas, luas lahan pertanian terdampak abu vulkanis mencapai 818,81 hektare dan tersebar di tiga desa, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (rgl/wa)