30.7 C
Surakarta
Friday, 24 March 2023

Begini Teknis Distribusi Bantuan dan Evakuasi Warga saat Erupsi Merapi Meningkat

RADARSOLO.ID-Mitigasi bencana terus dimatangkan menghadapi peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Salah satunya, mengamankan jalur evakuasi dari Desa Klakah menuju tempat pengungsian sementara (TPS) di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Mengingat akses jalan yang sempit.

Menyiasati kondisi tersebut, bantuan logistik akan di-drop di Balai Desa Klakah, baru setelahnya didistribusikan ke TPS Tlogolele.

Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan, seluruh bantuan darurat dan logistik lainnya diturunkan di Balai Desa Klakah. Kendaraan tidak boleh masuk hingga Desa Tlogolele. Meskipun jalur evakuasi sudah siap dan baik.

Dikhawatirkan, ketika seluruh kendaraan masuk ke Desa Tlogolele akan membuat crowded. “Jangan ada (kendaraan) yang masuk. Yang masuk hanya TNI-Polri yang sudah terlatih. Sudah diberikan sosialiasi dan standard operational procedure (SOP),” terang Petrus.

Ditambahkan kapolres, akan disiapkan empat TPS di Tlogolele yang berjarak sekitar empat hingga lima kilometer dari kawah. Jika ekskalasi Gunung Merapi naik, warga segera diarahkan ke tempat penampungan akhir (TPA).

Untuk TPS di Desa Jrakah ditempatkan di balai desa setempat dengan jarak tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi. Pengungsi dapat diarahkan ke TPA sister village di Desa Karanggeneng, Boyolali Kota.

Sedangkan di Desa Klakah, TPS berada di lapangan desa setempat yang berjarak 6 kilometer dari puncak Gunung Merapi, sedangkan TPA sister village berada di Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Kemudian, TPS Desa Tlogolele berlokasi di gedung tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) di Dusun /Desa Tlogolele, berjarak 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan bisa diarahkan  ke TPA di sister village Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

“Supaya tidak terjadi penumpukan jalur evakuasi, armada pengangkut pengungsi juga disiagakan. Makanya mobil dan truk tidak boleh ke Tlogolele. Di sana ada jembatan kecil. Sewaktu-waktu digunakan harus sudah klir dari kendaraan,” terang dia. (rgl/wa)






Reporter: Ragil Listiyo

RADARSOLO.ID-Mitigasi bencana terus dimatangkan menghadapi peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Salah satunya, mengamankan jalur evakuasi dari Desa Klakah menuju tempat pengungsian sementara (TPS) di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Mengingat akses jalan yang sempit.

Menyiasati kondisi tersebut, bantuan logistik akan di-drop di Balai Desa Klakah, baru setelahnya didistribusikan ke TPS Tlogolele.

Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan, seluruh bantuan darurat dan logistik lainnya diturunkan di Balai Desa Klakah. Kendaraan tidak boleh masuk hingga Desa Tlogolele. Meskipun jalur evakuasi sudah siap dan baik.

Dikhawatirkan, ketika seluruh kendaraan masuk ke Desa Tlogolele akan membuat crowded. “Jangan ada (kendaraan) yang masuk. Yang masuk hanya TNI-Polri yang sudah terlatih. Sudah diberikan sosialiasi dan standard operational procedure (SOP),” terang Petrus.

Ditambahkan kapolres, akan disiapkan empat TPS di Tlogolele yang berjarak sekitar empat hingga lima kilometer dari kawah. Jika ekskalasi Gunung Merapi naik, warga segera diarahkan ke tempat penampungan akhir (TPA).

Untuk TPS di Desa Jrakah ditempatkan di balai desa setempat dengan jarak tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi. Pengungsi dapat diarahkan ke TPA sister village di Desa Karanggeneng, Boyolali Kota.

Sedangkan di Desa Klakah, TPS berada di lapangan desa setempat yang berjarak 6 kilometer dari puncak Gunung Merapi, sedangkan TPA sister village berada di Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Kemudian, TPS Desa Tlogolele berlokasi di gedung tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) di Dusun /Desa Tlogolele, berjarak 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan bisa diarahkan  ke TPA di sister village Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

“Supaya tidak terjadi penumpukan jalur evakuasi, armada pengangkut pengungsi juga disiagakan. Makanya mobil dan truk tidak boleh ke Tlogolele. Di sana ada jembatan kecil. Sewaktu-waktu digunakan harus sudah klir dari kendaraan,” terang dia. (rgl/wa)






Reporter: Ragil Listiyo

Populer

Berita Terbaru

spot_img