24.7 C
Surakarta
Saturday, 25 March 2023

Korban Tewas Kecelakaan Tol Semarang-Solo, Bos Perusahaan Pengecoran Logam dan 2 Pegawai

RADARSOLO.ID – Suasana duka menyelimuti ruang pemulasaran jenazah RSPA Boyolali. Beberapa karyawan PT Mega Logam Jaya tampak berjaga di depan ruangan. Tak disangka, perjalanan bisnis dari Jakarta membawa petaka. Direktur perusahaan pengecoran logam, Mega Puspita, 35, dan dua karyawannya meregang nyawa dalam kecelakan di Jalan Tol Semarang-Solo, tepatnya di KM 490 lajur A, Dusun Singit, Desa Trayu, Banyudono, Kamis (24/11) pagi.

Kecelakaan maut itu melibatkan Toyota Alphard bernopol AD 374 Z dengan truk trailer Hino traktor head nopol H 1913 AR. Mobil Alphard tersebut ditumpangi empat penumpang dan seorang sopir. Di antaranya, ada Mega Puspita dan dua penumpang lain yang jadi korban meninggal.

“Kelimanya habis perjalanan bisnis dari Jakarta dan mau pulang ke Klaten,” ungkap Marketing OT Mega Jaya Logam Sulityowati saat ditemui di RSPA Boyolali, Kamis siang.

Sulis tampak tenang. Dia diberi mandat untuk mengurus kepulangan dua jenazah lainnya. Dia mengaku tak menyangka, perjumpaannya pada Selasa (22/11) lalu, menjadi pertemuan terakhir.

Sebab, kelimanya bertolak dari Klaten menuju Jakarta pada Selasa malam. Tak ada firasat maupun pesan khusus. Hanya saja, saat akan berangkat, bosnya yakni Mega Puspita sempat titip pesan agar Sulis meng-handle kegiatan perusahaan selama ditinggalkan dinas ke Jakarta.

“Cuma PO (pre order/pesanan,Red) yang masuk. Semua nomor klien baru diberikan ke saya. Padahal biasanya masih di-handle sama Bu Mega sendiri,” terangnya.

Kelimanya melakukan perjalanan bisnis ke Jakarta. Ada proyek besar pengecoran logam untuk 2023. Mega mengajak sekretaris Eka Lestari, desainer yang baru bergabung Ivan, sang sopir Jefri, dan marketing Febrian. Setelah pengecekan lokasi tender dan survei, mereka kembali ke Klaten pada Rabu (23/11) malam.

Pada malam itulah, Sulis mengaku tak bisa tidur semalaman. Dia terjaga sampai Kamis (24/11) pagi. Baru sekitar pukul 04.00, dia bisa tidur. Namun, bertepatan dengan itu, terjadi kecelakaan maut yang merenggut bos dan dua rekan kerjanya. Saat itu, ponselnya sempat dihubungi beberapa kali. Namun, tak terjawab. Hingga akhirnya dia menerima kabar kematian direkturnya dari sang suami.

Tepat pukul 05.30, dia langsung menuju rumah duka Mega Puspita di Dusun/Desa Tegalrejo, Ceper, Klaten. Dia lantas diminta untuk mengurus dua jenazah dan dua korban selamat lainnya di RSPA Boyolali.

“Yang dua selamat sudah pulang, dipindahkan ke RS terdekat dan tiga nggak selamat. Jenazah Bu Mega sudah dipulangkan. Sedangkan dua lainnya masih menunggu keluarga,” katanya. (rgl/ria)






Reporter: Ragil Listiyo

RADARSOLO.ID – Suasana duka menyelimuti ruang pemulasaran jenazah RSPA Boyolali. Beberapa karyawan PT Mega Logam Jaya tampak berjaga di depan ruangan. Tak disangka, perjalanan bisnis dari Jakarta membawa petaka. Direktur perusahaan pengecoran logam, Mega Puspita, 35, dan dua karyawannya meregang nyawa dalam kecelakan di Jalan Tol Semarang-Solo, tepatnya di KM 490 lajur A, Dusun Singit, Desa Trayu, Banyudono, Kamis (24/11) pagi.

Kecelakaan maut itu melibatkan Toyota Alphard bernopol AD 374 Z dengan truk trailer Hino traktor head nopol H 1913 AR. Mobil Alphard tersebut ditumpangi empat penumpang dan seorang sopir. Di antaranya, ada Mega Puspita dan dua penumpang lain yang jadi korban meninggal.

“Kelimanya habis perjalanan bisnis dari Jakarta dan mau pulang ke Klaten,” ungkap Marketing OT Mega Jaya Logam Sulityowati saat ditemui di RSPA Boyolali, Kamis siang.

Sulis tampak tenang. Dia diberi mandat untuk mengurus kepulangan dua jenazah lainnya. Dia mengaku tak menyangka, perjumpaannya pada Selasa (22/11) lalu, menjadi pertemuan terakhir.

Sebab, kelimanya bertolak dari Klaten menuju Jakarta pada Selasa malam. Tak ada firasat maupun pesan khusus. Hanya saja, saat akan berangkat, bosnya yakni Mega Puspita sempat titip pesan agar Sulis meng-handle kegiatan perusahaan selama ditinggalkan dinas ke Jakarta.

“Cuma PO (pre order/pesanan,Red) yang masuk. Semua nomor klien baru diberikan ke saya. Padahal biasanya masih di-handle sama Bu Mega sendiri,” terangnya.

Kelimanya melakukan perjalanan bisnis ke Jakarta. Ada proyek besar pengecoran logam untuk 2023. Mega mengajak sekretaris Eka Lestari, desainer yang baru bergabung Ivan, sang sopir Jefri, dan marketing Febrian. Setelah pengecekan lokasi tender dan survei, mereka kembali ke Klaten pada Rabu (23/11) malam.

Pada malam itulah, Sulis mengaku tak bisa tidur semalaman. Dia terjaga sampai Kamis (24/11) pagi. Baru sekitar pukul 04.00, dia bisa tidur. Namun, bertepatan dengan itu, terjadi kecelakaan maut yang merenggut bos dan dua rekan kerjanya. Saat itu, ponselnya sempat dihubungi beberapa kali. Namun, tak terjawab. Hingga akhirnya dia menerima kabar kematian direkturnya dari sang suami.

Tepat pukul 05.30, dia langsung menuju rumah duka Mega Puspita di Dusun/Desa Tegalrejo, Ceper, Klaten. Dia lantas diminta untuk mengurus dua jenazah dan dua korban selamat lainnya di RSPA Boyolali.

“Yang dua selamat sudah pulang, dipindahkan ke RS terdekat dan tiga nggak selamat. Jenazah Bu Mega sudah dipulangkan. Sedangkan dua lainnya masih menunggu keluarga,” katanya. (rgl/ria)






Reporter: Ragil Listiyo

Populer

Berita Terbaru

spot_img