26.7 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Revitalisasi Waduk Cengklik Ditarget Rampung Tahun Ini

BOYOLALI – Revitalisasi Waduk Cengklik sudah dikebut, terhitung mulai bulan ini. Rencananya, proyek revitalisasi bendungan yang dibangun sejak 1940-an ini ditargetkan rampung akhir tahun. Tak hanya perbaikan struktur bangunan, diharapkan waduk ini bisa menjadi wahana wisata baru dan sumber irigasi.

Revitalisasi dimulai dari sisi barat. Pantauan Jawa Pos Radar Solo, kemarin (30/1), sejumlah alat berat mulai mengeruk tanah dan meratakan bantaran waduk. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang awalnya berjualan di atas bantaran, sudah dipindah ke lokasi sementara.

Kabid Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) Bengawan Solo, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWBS) Sri Wahyu Kusumastuti menjelaskan, revitalisasi fokus pada meperbaiki dan memperkuat konstruksi bendungan. Termasuk mengembalikan struktur bendungan seperti semula. Supaya fungsi utamanya sebagai irigasi bisa dikembalikan.

“Setelah itu, baru dilakukan penataan dengan membangun plaza UKM (usaha kecil menengah), jogging track, pintu masuk ke bendungan, serta penataan-penataan lainnya,” terangnya kemarin.

Sri mengakui, butuh proses lama untuk memindahkan 72 PKL yang mengais rezeki di Waduk Cengklik. Karena tidak ada kompensasi pemindahan, para pedagang tetap difasilitasi tempat untuk berjualan. Dipusatkan di area parkir sisi timur. Tiap PKL dijatah lahan seluas 3×4 meter.

“Sebelumnya mereka menempati tanah negara dan memang akan digunakan negara. Sehingga tidak ada kompensasi. Namun, kami tidak serta merta menggusur. Kami relokasikan dulu karena pengerjaan konstruksi sudah dimulai. Insya Allah tahun ini selesai,” bebernya.

Setelah revitalisasi kelar, Sri berharap masyarakat sekitar bisa menikmati hasilnya. Terutama untuk mendongkrak perekonomian mereka. Namun, dia meminta agar masyarakat ikut menjaga dan memlihara waduk tersebut.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak Suharto menyebut PKL sepakat dupindahan ke warung sementara. Proses relokasi sempat tertunda, karena para pedagang meminta batas waktu hingga tahun baru.

“Biar kebagian ramainya wisatawan saat tahun baru. Setelah itu, mulai dibongkar sendiri-sendiri warungnya. Sedangkan pengerukan dilakukan sejak Desember kemarin. Dan sekarang sudah mulai penataan waduk,” bebernya. (rgl/fer/dam)

BOYOLALI – Revitalisasi Waduk Cengklik sudah dikebut, terhitung mulai bulan ini. Rencananya, proyek revitalisasi bendungan yang dibangun sejak 1940-an ini ditargetkan rampung akhir tahun. Tak hanya perbaikan struktur bangunan, diharapkan waduk ini bisa menjadi wahana wisata baru dan sumber irigasi.

Revitalisasi dimulai dari sisi barat. Pantauan Jawa Pos Radar Solo, kemarin (30/1), sejumlah alat berat mulai mengeruk tanah dan meratakan bantaran waduk. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang awalnya berjualan di atas bantaran, sudah dipindah ke lokasi sementara.

Kabid Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) Bengawan Solo, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWBS) Sri Wahyu Kusumastuti menjelaskan, revitalisasi fokus pada meperbaiki dan memperkuat konstruksi bendungan. Termasuk mengembalikan struktur bendungan seperti semula. Supaya fungsi utamanya sebagai irigasi bisa dikembalikan.

“Setelah itu, baru dilakukan penataan dengan membangun plaza UKM (usaha kecil menengah), jogging track, pintu masuk ke bendungan, serta penataan-penataan lainnya,” terangnya kemarin.

Sri mengakui, butuh proses lama untuk memindahkan 72 PKL yang mengais rezeki di Waduk Cengklik. Karena tidak ada kompensasi pemindahan, para pedagang tetap difasilitasi tempat untuk berjualan. Dipusatkan di area parkir sisi timur. Tiap PKL dijatah lahan seluas 3×4 meter.

“Sebelumnya mereka menempati tanah negara dan memang akan digunakan negara. Sehingga tidak ada kompensasi. Namun, kami tidak serta merta menggusur. Kami relokasikan dulu karena pengerjaan konstruksi sudah dimulai. Insya Allah tahun ini selesai,” bebernya.

Setelah revitalisasi kelar, Sri berharap masyarakat sekitar bisa menikmati hasilnya. Terutama untuk mendongkrak perekonomian mereka. Namun, dia meminta agar masyarakat ikut menjaga dan memlihara waduk tersebut.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak Suharto menyebut PKL sepakat dupindahan ke warung sementara. Proses relokasi sempat tertunda, karena para pedagang meminta batas waktu hingga tahun baru.

“Biar kebagian ramainya wisatawan saat tahun baru. Setelah itu, mulai dibongkar sendiri-sendiri warungnya. Sedangkan pengerukan dilakukan sejak Desember kemarin. Dan sekarang sudah mulai penataan waduk,” bebernya. (rgl/fer/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img