32.7 C
Surakarta
Saturday, 3 June 2023

Refocusing Anggaran untuk Covid-19

Insentif Tenaga Kesehatan Butuh Banyak Anggaran

KARANGANYAR – Hingga saat ini, APBD Karanganyar yang di-refocusing untuk penanganan Covid-19 belum terserap maksimal. Dari total Rp 150 miliar, baru terserap sekitar 60 persen.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Karanganyar Kurniadi Maulato mengungkapkan, anggaran refocusing yang sebelumnya disiapkan tersebut saat ini lebih banyak digunakan untuk program pemulihan ekonomi daerah. Diwujudkan dalam bentuk bantuan yang dibagikan kepada warga terdampak maupun yang menjalani isolasi mandiri.

”Untuk dukungan program pemulihan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Karanganyar yang terdampak pandemi sebesar Rp 85,8 miliar. Sampai bulan Juli lalu kemarin, sudah tersalurkan sebesar Rp 39,9 miliar atau sekitar 46 persen,” terang Kurniadi, kemarin (1/8).

Kurniadi menambahkan, anggaran tersebut digunakan untuk pemberian sembako dan pemulihan ekonomi. Khususnya bagi pedagang dan warga isoman. Sedangkan untuk belanja kesehatan, dari anggaran sebesar Rp 72,2 miliar, terserap Rp 15,5 miliar.

”Kalau untuk kesehatan persentasenya baru sekitar 24 persen. Lebih kecil dari dukungan program pemulihan ekonomi,” terangnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar Purwati mengungkapkan, dukungan dana belanja kesehatan tersebut rata – rata digunakan untuk penanganan kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.

”Yang jelas paling banyak membutuhkan anggaran itu adalah untuk insentif tenaga kesehatan (nakes). Kemudian juga untuk insentif dalam proses vaksinasi,” singkat purwati. (rud/adi/dam)

KARANGANYAR – Hingga saat ini, APBD Karanganyar yang di-refocusing untuk penanganan Covid-19 belum terserap maksimal. Dari total Rp 150 miliar, baru terserap sekitar 60 persen.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Karanganyar Kurniadi Maulato mengungkapkan, anggaran refocusing yang sebelumnya disiapkan tersebut saat ini lebih banyak digunakan untuk program pemulihan ekonomi daerah. Diwujudkan dalam bentuk bantuan yang dibagikan kepada warga terdampak maupun yang menjalani isolasi mandiri.

”Untuk dukungan program pemulihan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Karanganyar yang terdampak pandemi sebesar Rp 85,8 miliar. Sampai bulan Juli lalu kemarin, sudah tersalurkan sebesar Rp 39,9 miliar atau sekitar 46 persen,” terang Kurniadi, kemarin (1/8).

Kurniadi menambahkan, anggaran tersebut digunakan untuk pemberian sembako dan pemulihan ekonomi. Khususnya bagi pedagang dan warga isoman. Sedangkan untuk belanja kesehatan, dari anggaran sebesar Rp 72,2 miliar, terserap Rp 15,5 miliar.

”Kalau untuk kesehatan persentasenya baru sekitar 24 persen. Lebih kecil dari dukungan program pemulihan ekonomi,” terangnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar Purwati mengungkapkan, dukungan dana belanja kesehatan tersebut rata – rata digunakan untuk penanganan kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.

”Yang jelas paling banyak membutuhkan anggaran itu adalah untuk insentif tenaga kesehatan (nakes). Kemudian juga untuk insentif dalam proses vaksinasi,” singkat purwati. (rud/adi/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img