RADARSOLO.ID – Memasuki tahun politik, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengharapkan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) tidak mudah bercerai berai karena perbedaan pandangan politik. Hal itu ditegaskan bupati saat menghadiri kegiatan harlah 1 abad NU di Stadion Angkatan 45 Karanganyar, Minggu (19/3/2023).
”Saya minta rasa kebhinekaan ini terus dijaga, karena mayoritas struktur nilai dari ajaran islam saat ini berkembang melalui pendekatan-pendekatan ahli sunah waljamaah. Menghadirkan rasa aman tentram damai, karena seluruh kader NU di Karanganyar sangat berperan dalam hubungan toleransi dalam membangun peradaban kehidupan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” terang Bupati.
Bupati mengungkapkan, tema besar dari NU yakni merawat jagat dan membangun peradaban. Tidak hanya untuk NKRI, melainkan untuk merawat dan membangun peradaban dunia. Karena simbol NU menunjukan pentingnya dalam menjaga dunia.
”Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kader NU khususnya yang di Karanganyar karena peran aktif semua kader bisa memberikan kesejukan dalam kemajuan masyarakat di Karanganyar. Mudah-mudahan kebersamaan, serta peran aktif semua kader memberikan kesejahteraan bagi Karanganyar,” tegasnya.
Ketua Tanfidziah NU Kabupaten Karanganyar M. Zainuril mengungkapkan, memasuki tahun politik, pihaknya memberikan hak kebebasan dalam memilih atau menentukan pilihan partai politik.
”Kami tidak akan menghalang-halangi kader dalam menentukan sikap politiknya, monggo dan silahkan saja. Karena NU bukan merupakan partai politik, yang jelas aspirasi dari NU bisa untuk memajukan masyarakat melalui partai politik itu. NU tetap memegang apa yang dilakukan oleh pendiri NU, yakni terkait dengan kesatuan umat. Sebab ukhuwah islamiyah merupakan perwujudan kuatnya suatu iman,” singkatnya. (rud/adi/dam)