KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat Tradisional (B2P2TOT) berencana mematenkan tanaman Stevia varietas lokal ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan).
Varietas tanaman yang sekarang dijuluki si manis dari Gunung Lawu tersebut saat ini disinyalir sudah tersebar ke daerah lain untuk mencukupi kebutuhan industri.
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOT) Akhmad Saikhu mengatakan, Karanganyar memiliki potensi tanaman obat yang sangat besar. Salah satunya varietas lokal tanaman Stevia sudah ditanam oleh petani di Tawangmangu secara turun-temurun sejak 1977.
”Di Karanganyar ini sudah banyak potensi tanaman obat, ada varietas lokal tanaman Stevia, maka perlu didaftarkan pusat perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, kementan. Sekarang mau proses pendaftaran. Dan dalam penelitian berikutnya nanti ada kajian uji multilokasi yang sudah mencantumkan varietas lokal Karanganyar,” ujarnya di sela-sela acara paparan stevia varietas lokal Karanganyar di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, akhir pekan lalu.
Peneliti di B2P2TOT, Yuli Widiastuti mengungkapkan saat ini varietas lokal tanaman Stevia Karanganyar sudah mengalir ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan industri. Bahkan beberapa wilayah di pegunungan saat ini juga mulai mengembangkan.
”Varietas lokal Karanganyar ini sudah ditanam petani turun temurun dan ada indikasi mengalir ke daerah lain dalam rangka memenuhi permintaan industri. Makanya varietas lokal Karanganyar ini perlu segera kami lindungi dengan mendaftarkannya ke Kementan. Jangan sampai yang di daerah lain diklaim milik mereka,” imbuhnya.
Menurutnya, selama proses pendaftaran ini juga dilakukan penelitian untuk membuat varietas unggul yang kualitasnya lebih baik daripada varietas lokal yang sudah didaftarkan.
”Ada penelitian bikin varietas unggul yang kualitasnya lebih dari varietas lokal yang didaftarkan. Ini tahap merakit, ini baru tahap uji multilokasi yang dilakukan di Magelang dan Wonogiri, selain di Karanganyar,” paparnya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mendukung penuh perlindungan varietas lokal Karanganyar. Pihaknya mengharapkan masyarakat di sekitar tanaman tersebut berkembang untuk bisa menjaga dan tetap mengembangkan.
”Varietas ini sudah lama sekali ditanam masyarakat sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan. Kami dukung, jika itu mampu untuk pengembangan masyarakat di Karanganyar,” ujarnya. (rud/adi/dam)