23.2 C
Surakarta
Sunday, 2 April 2023

Pendaftaran Pilkades Belum Dibuka, Bakal Calon Kades di Karanganom Mulai Perang Gambar

RADARSOLO.ID – Pelaksanaan pilkades serentak gelombang 1 belum memasuki tahapan pendaftaran. Tetapi perang gambar sudah terjadi di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara. Terdapat dua tokoh di desa tersebut yang mendominasi pemasangan baliho dengan gambar mereka.

Desa Karanganom memang menjadi salah satu dari 67 desa di Klaten yang akan menggelar pilkades serentak pada 5 Juli mendatang. Sejumlah tokoh desa setempat yang berniat mencalonkan diri sebagai kades mulai memasang baliho meski tahapan pilkades belum dimulai. Mereka adalah Wagiya Ghambir dan Tri Handayani.

Dari pengamatan Jawa Pos Radar Solo, foto kedua bakal calon kades itu menghiasi sejumlah sudut di Desa Karanganom. Foto mereka saling berdampingan di beberapa lokasi strategis sehingga terlihat oleh pengendara kendaraan yang melintas. Salah satunya di jalan masuk desa pada simpang empat BAT di Jalan Diponegoro yang dilengkapi tulisan mohon doa restu dan dukungan.

“Gambar dari bakal calon kades itu sudah bermunculan sekitar dua bulan ini. Gambar itu dipasang oleh masing-masing tim bakal calon. Sampai saat ini Desa Karanganom masih kondusif dan aman,” ucap Sekretaris Desa (Sekdes) Karanganom Dwi Retno, Kamis (16/3/2023).

Dwi mengatakan terkait persiapan dari sisi anggaran sudah disiapkan sekitar Rp 100 juta. Nantinya sumber anggaran penyelenggaraan pilkades berasal dari APBD dan APBDes.

Kekosongan jabatan kades di Desa Karanganom sudah terjadi sejak September 2019. Pejabat sebelumnya yakni Harjanto mengundurkan diri karena mengikuti kontestasi Pilkada Klaten 2020 dengan menjadi calon wakil bupati (Cawabup).

“Untuk jumlah pendidik di Karanganom hampir 11.000 jiwa. Sedangkan untuk jumlah pemilih diperkirakan mencapai 8.000 jiwa,” ucapnya.

Sementara itu, sebagai gambaran Wagiya Ghambir merupakan pensiunan ASN Pemkab Klaten. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Camat Manisrenggo. Termasuk pernah bertugas di Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten.

Saat dikonfirmasi, Wagiya membenarkan dirinya bakal maju pada pilkades Karanganom. Ia mengaku termotivasi maju sebagai bakal calon kades atas permintaan warga Desa Karanganom sendiri.

“Betul, saestu bakal maju jadi calon. Mohon maaf, karena saya diminta dan mengemban amanah dari warga Desa Karanganom. Visi dan misi yang diusung yakni perubahan dan keterbukaan,” ucapnya.

Sementara itu, Tri Handayani merupakan istri dari mantan kades sebelumnya yakni Harjanto. Tri Handayani aktif dalam kegiatan organisasi perempuan di desanya. Selain karena dorongan warga, dirinya mengaku keikutsertaannya untuk melanjutkan serta menajamkan program yang sudah digulirkan suami sebagai kades sebelumnya.

“Untuk saat ini tidak ada kegiatan khusus. Kalau sosialisasi yang lebih ke personal,” ucapnya singkat. (ren/dam)

RADARSOLO.ID – Pelaksanaan pilkades serentak gelombang 1 belum memasuki tahapan pendaftaran. Tetapi perang gambar sudah terjadi di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara. Terdapat dua tokoh di desa tersebut yang mendominasi pemasangan baliho dengan gambar mereka.

Desa Karanganom memang menjadi salah satu dari 67 desa di Klaten yang akan menggelar pilkades serentak pada 5 Juli mendatang. Sejumlah tokoh desa setempat yang berniat mencalonkan diri sebagai kades mulai memasang baliho meski tahapan pilkades belum dimulai. Mereka adalah Wagiya Ghambir dan Tri Handayani.

Dari pengamatan Jawa Pos Radar Solo, foto kedua bakal calon kades itu menghiasi sejumlah sudut di Desa Karanganom. Foto mereka saling berdampingan di beberapa lokasi strategis sehingga terlihat oleh pengendara kendaraan yang melintas. Salah satunya di jalan masuk desa pada simpang empat BAT di Jalan Diponegoro yang dilengkapi tulisan mohon doa restu dan dukungan.

“Gambar dari bakal calon kades itu sudah bermunculan sekitar dua bulan ini. Gambar itu dipasang oleh masing-masing tim bakal calon. Sampai saat ini Desa Karanganom masih kondusif dan aman,” ucap Sekretaris Desa (Sekdes) Karanganom Dwi Retno, Kamis (16/3/2023).

Dwi mengatakan terkait persiapan dari sisi anggaran sudah disiapkan sekitar Rp 100 juta. Nantinya sumber anggaran penyelenggaraan pilkades berasal dari APBD dan APBDes.

Kekosongan jabatan kades di Desa Karanganom sudah terjadi sejak September 2019. Pejabat sebelumnya yakni Harjanto mengundurkan diri karena mengikuti kontestasi Pilkada Klaten 2020 dengan menjadi calon wakil bupati (Cawabup).

“Untuk jumlah pendidik di Karanganom hampir 11.000 jiwa. Sedangkan untuk jumlah pemilih diperkirakan mencapai 8.000 jiwa,” ucapnya.

Sementara itu, sebagai gambaran Wagiya Ghambir merupakan pensiunan ASN Pemkab Klaten. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Camat Manisrenggo. Termasuk pernah bertugas di Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten.

Saat dikonfirmasi, Wagiya membenarkan dirinya bakal maju pada pilkades Karanganom. Ia mengaku termotivasi maju sebagai bakal calon kades atas permintaan warga Desa Karanganom sendiri.

“Betul, saestu bakal maju jadi calon. Mohon maaf, karena saya diminta dan mengemban amanah dari warga Desa Karanganom. Visi dan misi yang diusung yakni perubahan dan keterbukaan,” ucapnya.

Sementara itu, Tri Handayani merupakan istri dari mantan kades sebelumnya yakni Harjanto. Tri Handayani aktif dalam kegiatan organisasi perempuan di desanya. Selain karena dorongan warga, dirinya mengaku keikutsertaannya untuk melanjutkan serta menajamkan program yang sudah digulirkan suami sebagai kades sebelumnya.

“Untuk saat ini tidak ada kegiatan khusus. Kalau sosialisasi yang lebih ke personal,” ucapnya singkat. (ren/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img