31.1 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Kurangi Risiko Bencana, Bupati Klaten Canangkan Gerakan Gotong Royong Serentak

KLATEN Bupati Klaten Sri Mulyani mencanangkan gerakan gotong royong serentak setiap jumat sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

Itu diungkapkan bupati saat menghadiri kegiatan bersih-bersih Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, sekaligus pengukuhan forum pengurangan resiko bencana (FPRB), Jumat (19/11).

“Gerakan ini justru untuk semakin memperkuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten. Ini bagian dari pengurangan risiko bencana,” terang Mulyani.

Gerakan gotong royong serentak itu dilaksanakan seluruh instansi di lingkungan Pemkab Klaten. Termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kantor kecamatan, serta RT-RW.

“Berdasarkan laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), puncak hujan di Klaten terjadi Januari dan Februari 2022. Perlu disiapkan untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di masing-masing lingkungan,” urai dia.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Rujedi Endro Suseno menambahkan, FPRB merupakan partner BPBD dalam pengurangan risiko bencana.

“Di FPRB ini terdiri dari banyak unsur. Mulai dari akademisi, relawan, pemerintah dan media. Saling bekerja sama mengurangi risiko bencana di Klaten,” ucapnya.

Keberadaan FPRB, lanjut Rujedi, memiliki tugas melakukan pendampingan dan mengontrol titik rawan bencana. Begitu juga pada penganggaran penanganan bencana.

Pantauan Jawa Pos Radar Solo, usai pencanangan gotong-royong serentak dan pengukuhan FPRB, dilanjutkan pembersihan Rowo Jombor dari enceng gondok menggunakan aquatic harvester. (ren/wa/dam)

KLATEN Bupati Klaten Sri Mulyani mencanangkan gerakan gotong royong serentak setiap jumat sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

Itu diungkapkan bupati saat menghadiri kegiatan bersih-bersih Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, sekaligus pengukuhan forum pengurangan resiko bencana (FPRB), Jumat (19/11).

“Gerakan ini justru untuk semakin memperkuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten. Ini bagian dari pengurangan risiko bencana,” terang Mulyani.

Gerakan gotong royong serentak itu dilaksanakan seluruh instansi di lingkungan Pemkab Klaten. Termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kantor kecamatan, serta RT-RW.

“Berdasarkan laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), puncak hujan di Klaten terjadi Januari dan Februari 2022. Perlu disiapkan untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di masing-masing lingkungan,” urai dia.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Rujedi Endro Suseno menambahkan, FPRB merupakan partner BPBD dalam pengurangan risiko bencana.

“Di FPRB ini terdiri dari banyak unsur. Mulai dari akademisi, relawan, pemerintah dan media. Saling bekerja sama mengurangi risiko bencana di Klaten,” ucapnya.

Keberadaan FPRB, lanjut Rujedi, memiliki tugas melakukan pendampingan dan mengontrol titik rawan bencana. Begitu juga pada penganggaran penanganan bencana.

Pantauan Jawa Pos Radar Solo, usai pencanangan gotong-royong serentak dan pengukuhan FPRB, dilanjutkan pembersihan Rowo Jombor dari enceng gondok menggunakan aquatic harvester. (ren/wa/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img