KLATEN – Sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok mengalami peningkatan signifikan jelang Hari Raya Idul Fitri. Terutama untuk daging ayam yang kini mulai tembus hingga Rp 40.000 per Kg. Mengalami peningkatan dari satu hari sebelumnya yakni Rp 35.000 per Kg.
“Sebenarnya peningkatan sudah terjadi sejak awal ramadan lalu. Kalau harga normalnya itu di kisaran Rp 32.000 per Kg. Tapi jelang Hari Raya Idul Fitri terus mengalami peningkatan harga,” ucap Sri Mulyani, 49, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Srago, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (28/4).
Lebih lanjut, Mulyani menjelaskan, jika berkaca sebelum Covid-19, harga daging ayam jelang Hari Raya Idul Fitri bisa tembus hingga Rp 50.000. Maka potensi harga daging ayam saat ini bisa terus mengalami kenaikan. Meski begitu, permintaan terhadap daging ayam terus mengalami peningkatan sekalipun harganya meroket.
“Kenaikan harga daging ayam ini naik soalnya biaya untuk moda transportasi juga mengalami kenaikan. Apalagi berbagai komoditas kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan,” ucap Mulyani.
Ia mengungkapkan, jika setiap harinya bisa menghabiskan hingga 500 ekor ayam untuk pengiriman ke berbagai pelanggannya. Sedangkan jelang hari raya kali ini mengalami kenaikan hingga 2,5 persen. Seperti diketahui para pelanggannya adalah warung makan di seputaran Klaten.
Terkait harga daging ayam dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya mengalami perbedaan yang cukup jauh. Mengingat tidak ada kenaikan harga daging ayam meski jelang Hari Raya Idul Fitri. Saat itu harga daging ayam masih tertahan Rp 32.000 per Kg karena ada larangan mudik dari pemerintah.
“Kalau tahun kemarin memang lesu. Soalnya nggak ada lebaran. Tapi lebaran kali ini justru meningkat permintaannya meski harganya terus mengalami kenaikan,” ucapnya.
Tak hanya daging ayam, komoditas kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan yakni telur ayam. Saat ini harga telur ayam sampai Rp 27.000 per Kg dari satu hari sebelumnya pada kisaran Rp 26.000 per Kg.
“Kalau harga normalnya itu biasanya Rp 22.000 per Kg atau Rp 23.000 per Kg. Tapi harganya terus mengalami peningkatan jelang Hari Raya Idul Fitri. Kemungkinan harga tertinggi untuk telur ayam pada Rp 27.000 per Kg ini,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, meski harga telur ayam mengalami peningkatan tetapi permintaan tetap tinggi. Kondisi saat ini berbeda jauh dibandingkan dengan tahun sebelumnya untuk harga telur ayam tertinggi hanya Rp 25.000 per Kg. Mengingat pemerintah melarang adanya mudik pada tahun tersebut sehingga lebaran menjadi sepi.
“Kalau untuk minyak goreng curah sendiri Rp 15.000 per Kg. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan bervarian tergantung merknya. Kalau minyak goreng dengan kemasan 2 liter sekitar Rp 52.000. Sedangkan untuk gula pasir Rp 14.500 per Kg,” tambahnya.
Subkoordinator Seksi Pengawasan dan Pengendalian Usaha Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten Dewi Wismaningsih membenarkan jika daging ayam dan telur menjadi salah satu komoditas kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga.
“Secara umum beberapa komoditas mengalami kenaikan. Walaupun bersifat landai dan terjangkau oleh masyarakat. Pantauan harga terhadap kebutuhan pokok terus kita lakukan setiap harinya,” pungkasnya. (ren/dam)