32.7 C
Surakarta
Saturday, 3 June 2023

Relokasi 55 Anggrek Gunung Merapi di Tebing Gunung Merapi

KLATEN – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan pengelolaan kawasan konservasi di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang terintegrasi melalui kegiatan rembug desa. Salah satu rangkaian kegiatannya dengan melakukan pengembalian ke alam atau relokasi 55 anggrek Merapi jenis vanda tricolor.

Penyerahan secara simbolis anggrek vanda tricolor dari perwakilan masyarakat kepada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno dan Bupati Klaten Sri Mulyani di Dusun Pajegan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang pada Sabtu (30/10). Sekaligus menyaksikan proses relokasinya di tebing blok Ngangringan.

Relokasi anggrek vanda tricolor tersebut melibatkan personel yang mumpuni dari Search and Rescue (SAR) Klaten dan Mapala Silvagama Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Mengingat harus memanjat tebing untuk meletakan anggrek yang sebelumnya secara sukarela dikembangkan oleh masyarakat sekitar.

“Jadi total ada 55 anggrek vanda tricolor yang direlokasi ke alamnya selama tiga hari ini. Jadi konsepnya anggrek yang hampir punah ini sebelumnya dikembangkan di lahan warga lantas dikembalikan,” jelas Petugas TNGM Sektor Kemalang, Sarjino.

Lebih lanjut, Sarjino menjelaskan, jika dahulunya anggrek vanda tricolor dengan mudah ditemui oleh masyarakat sehingga sering diambil. Mereka lantas mengembangkan di lahan masing-masing. Tetapi lambat laun keberadaan anggrek asli Merapi ini di alamnya hampir habis sehingga secara sukarela mengembalikan hasil pengembangannya.

Sarjino menjelaskan, upaya relokasi anggrek tersebut tidak hanya dilakukan pada saat ini saja. Sebelumnya juga pernah dilakukan relokasi oleh warga beberapa kali hingga total sudah ada ratusan anggrek di alamnya di lereng Merapi. Ia menyebutkan sebenarnya jenis anggrek yang ada di lereng Merapi tidak hanya vanda tricolor tetapi ada beberapa lainnya yang juga memerlukan perhatian.

“Kami terus menerima pengambilan dari warga terkait relokasi anggrek vanda tricolor. Kita terus lakukan pendataan terkait relokasi itu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Balai TNGM Karyadi menambahkan kegiatan rembug desa merupakan wujud kolaborasi penta helix dalam pengelolaan kawasan konservasi yang terintegritas dan mendalam. Mempertemukan pemerintah pusat, daerah masyarakat di sekitar kawasan konservasi

“Rembug desa ini lebih menguatkan peran pengelola dalam memberikan pelayanan dalam kelola akses sumber daya kawasan TNGM terhadap masyarakat sekitar. Kata kuncinya kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat atau lebih dikenal kemitraan konservasi. Peran pemerintah pusat maupun daerah adalah sebagai penggerak perwujudan pengelolaan tersebut,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu pula, Kementerian LHK juga menyerahkan piagam penghargaan kepada masyarakat yangs secara sukarela dan peduli terhadap konservasi sumber daya alam. Khususnya tanaman anggrek asli Merapi kepada kelompok masyarakat Dusun Pejegan, Canguk, Gedongijo, Sumur,  Girpasang, Jamuran yang seluruhnya berada di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. (ren/dam)

KLATEN – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan pengelolaan kawasan konservasi di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang terintegrasi melalui kegiatan rembug desa. Salah satu rangkaian kegiatannya dengan melakukan pengembalian ke alam atau relokasi 55 anggrek Merapi jenis vanda tricolor.

Penyerahan secara simbolis anggrek vanda tricolor dari perwakilan masyarakat kepada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno dan Bupati Klaten Sri Mulyani di Dusun Pajegan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang pada Sabtu (30/10). Sekaligus menyaksikan proses relokasinya di tebing blok Ngangringan.

Relokasi anggrek vanda tricolor tersebut melibatkan personel yang mumpuni dari Search and Rescue (SAR) Klaten dan Mapala Silvagama Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Mengingat harus memanjat tebing untuk meletakan anggrek yang sebelumnya secara sukarela dikembangkan oleh masyarakat sekitar.

“Jadi total ada 55 anggrek vanda tricolor yang direlokasi ke alamnya selama tiga hari ini. Jadi konsepnya anggrek yang hampir punah ini sebelumnya dikembangkan di lahan warga lantas dikembalikan,” jelas Petugas TNGM Sektor Kemalang, Sarjino.

Lebih lanjut, Sarjino menjelaskan, jika dahulunya anggrek vanda tricolor dengan mudah ditemui oleh masyarakat sehingga sering diambil. Mereka lantas mengembangkan di lahan masing-masing. Tetapi lambat laun keberadaan anggrek asli Merapi ini di alamnya hampir habis sehingga secara sukarela mengembalikan hasil pengembangannya.

Sarjino menjelaskan, upaya relokasi anggrek tersebut tidak hanya dilakukan pada saat ini saja. Sebelumnya juga pernah dilakukan relokasi oleh warga beberapa kali hingga total sudah ada ratusan anggrek di alamnya di lereng Merapi. Ia menyebutkan sebenarnya jenis anggrek yang ada di lereng Merapi tidak hanya vanda tricolor tetapi ada beberapa lainnya yang juga memerlukan perhatian.

“Kami terus menerima pengambilan dari warga terkait relokasi anggrek vanda tricolor. Kita terus lakukan pendataan terkait relokasi itu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Balai TNGM Karyadi menambahkan kegiatan rembug desa merupakan wujud kolaborasi penta helix dalam pengelolaan kawasan konservasi yang terintegritas dan mendalam. Mempertemukan pemerintah pusat, daerah masyarakat di sekitar kawasan konservasi

“Rembug desa ini lebih menguatkan peran pengelola dalam memberikan pelayanan dalam kelola akses sumber daya kawasan TNGM terhadap masyarakat sekitar. Kata kuncinya kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat atau lebih dikenal kemitraan konservasi. Peran pemerintah pusat maupun daerah adalah sebagai penggerak perwujudan pengelolaan tersebut,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu pula, Kementerian LHK juga menyerahkan piagam penghargaan kepada masyarakat yangs secara sukarela dan peduli terhadap konservasi sumber daya alam. Khususnya tanaman anggrek asli Merapi kepada kelompok masyarakat Dusun Pejegan, Canguk, Gedongijo, Sumur,  Girpasang, Jamuran yang seluruhnya berada di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. (ren/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img