23.2 C
Surakarta
Monday, 5 June 2023

Kaesang Terjun Politik, Ketua DPC PDIP Kota Solo: Bisa Gabung dengan Partai Dulu

RADARSOLO.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Kota Surakarta masih menunggu Kaesang Pangarep apabila mau menjadi anggota kader PDIP. Bahkan Putra Bungsu Presiden Joko Widodo ini bisa terlebih dahulu bergabung dengan organisasi sayap partai.

Hal ini diungkapkan Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo saat ditemui Jawa Pos Radar Solo belum lama ini. Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan hingga saat ini Kaesang belum datang, padahal pihaknya membuka diri apabila Kaesang ingin serius terjun ke dunia politik. “Belum, belum datang kesini,” ujarnya.

Rudy menjelaskan, apabila mau masuk anggota partai, pihaknya siap menerima. Bahkan bisa menjadi struktural di badan atau sayap partai untuk belajar berorganisasi politik. “Kalau mau di struktur sayap, karena itu bentukan dari DPC,” ujarnya.

“Tetapi kalau mau masuk struktur DPC, PAC, ranting dan anak ranting, itu besok, dua tahun lagi. 2025 baru bisa. Karena pergantian struktur partai 5 tahun sekali,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Surakarta ini mengatakan, memang aturan main PDIP seperti itu. Dimana kongres pembentukan struktural dari pusat hingga daerah dilakukan 5 tahun sekali. Sebelum kongres dilaksanakan, akan ada musyawarah ditingkat anak ranting, ranting hingga anak cabang.

Setelah itu akan digelar Konferensi Cabang Khusus (Konfercabsus) DPC PDIP Perjuangan untuk menentukan strukktural yang akan dilantik. “Alur organisasi seperti itu, tidak ada keistimewaan untuk siapapun. Kalau 2025 nanti Konfercabsus, ada usulan mas Kaesang atau mas Gibran masuk pengurus partai di struktural, baru bisa,” ujarnya.

Meski begitu, dari kaca mata Rudy, Kaesang yang merupakan putra dari Presiden Jokowi yang jejak politiknya tidak perlu diragukan lagi. Apalagi dengan amanah yang Kaesang pegang sebagai Direktur Utama klub sepakbola Persis Solo.

“Semua kader potensi, apalagi Mas Kaesang putra presiden yang jejak politik bapaknya sudah jelas kan gitu dari walikota, gubernur, presiden. Kan suka tidak suka kan darah itu mengalir juga,” tuturnya.

Pintu PDIP pun terbuka lebar untuk Kaesang. Maka Rudy menyarankan agar segera mendaftar terlebih dahulu. Ia menyerahkan segala keputusan pada Kaesang. “Segera saja daftar ke DPC untuk mendapatkan KTA (Kartu Tanda Anggota) yang baru. Tapi itu ya kembali lagi terserah Mas Kaesang mau pilih yang mana,” paparnya

Sebagai orang sudah lama berkecimpung di dunia politik ada pesan yang diberikan apabila Kaesang nanti serius menggeluti dunia politik. Rudy mengungkapkan ada dua hal yang harus dipersiapkan Kaesang. “Karena masuk ke parpol harus siap dua hal dulu, Siap kecewa dan dikecewakan,” Kata Rudy,

Rudy juga memberikan masukan untuk Kaesang. Bahwa, menjadi kader bukan hanya sekedar loyalis saja namun juga militan. “Menjadi kader partai itu harus menjadi kader yang militan, bukan loyalis. Loyalis sama militan beda. Kalau militan mesti loyalis, kalau loyalis belum tentu militan,” paparnya.

Selain itu, Rudy menyebut sebagai kader juga harus mempunyai prinsip, sikap dan komitmen. “Prinsip, sikap dan komitmen pada pimpinan partai dan juga partai,” ujarnya. (atn/dam)

RADARSOLO.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Kota Surakarta masih menunggu Kaesang Pangarep apabila mau menjadi anggota kader PDIP. Bahkan Putra Bungsu Presiden Joko Widodo ini bisa terlebih dahulu bergabung dengan organisasi sayap partai.

Hal ini diungkapkan Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo saat ditemui Jawa Pos Radar Solo belum lama ini. Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan hingga saat ini Kaesang belum datang, padahal pihaknya membuka diri apabila Kaesang ingin serius terjun ke dunia politik. “Belum, belum datang kesini,” ujarnya.

Rudy menjelaskan, apabila mau masuk anggota partai, pihaknya siap menerima. Bahkan bisa menjadi struktural di badan atau sayap partai untuk belajar berorganisasi politik. “Kalau mau di struktur sayap, karena itu bentukan dari DPC,” ujarnya.

“Tetapi kalau mau masuk struktur DPC, PAC, ranting dan anak ranting, itu besok, dua tahun lagi. 2025 baru bisa. Karena pergantian struktur partai 5 tahun sekali,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Surakarta ini mengatakan, memang aturan main PDIP seperti itu. Dimana kongres pembentukan struktural dari pusat hingga daerah dilakukan 5 tahun sekali. Sebelum kongres dilaksanakan, akan ada musyawarah ditingkat anak ranting, ranting hingga anak cabang.

Setelah itu akan digelar Konferensi Cabang Khusus (Konfercabsus) DPC PDIP Perjuangan untuk menentukan strukktural yang akan dilantik. “Alur organisasi seperti itu, tidak ada keistimewaan untuk siapapun. Kalau 2025 nanti Konfercabsus, ada usulan mas Kaesang atau mas Gibran masuk pengurus partai di struktural, baru bisa,” ujarnya.

Meski begitu, dari kaca mata Rudy, Kaesang yang merupakan putra dari Presiden Jokowi yang jejak politiknya tidak perlu diragukan lagi. Apalagi dengan amanah yang Kaesang pegang sebagai Direktur Utama klub sepakbola Persis Solo.

“Semua kader potensi, apalagi Mas Kaesang putra presiden yang jejak politik bapaknya sudah jelas kan gitu dari walikota, gubernur, presiden. Kan suka tidak suka kan darah itu mengalir juga,” tuturnya.

Pintu PDIP pun terbuka lebar untuk Kaesang. Maka Rudy menyarankan agar segera mendaftar terlebih dahulu. Ia menyerahkan segala keputusan pada Kaesang. “Segera saja daftar ke DPC untuk mendapatkan KTA (Kartu Tanda Anggota) yang baru. Tapi itu ya kembali lagi terserah Mas Kaesang mau pilih yang mana,” paparnya

Sebagai orang sudah lama berkecimpung di dunia politik ada pesan yang diberikan apabila Kaesang nanti serius menggeluti dunia politik. Rudy mengungkapkan ada dua hal yang harus dipersiapkan Kaesang. “Karena masuk ke parpol harus siap dua hal dulu, Siap kecewa dan dikecewakan,” Kata Rudy,

Rudy juga memberikan masukan untuk Kaesang. Bahwa, menjadi kader bukan hanya sekedar loyalis saja namun juga militan. “Menjadi kader partai itu harus menjadi kader yang militan, bukan loyalis. Loyalis sama militan beda. Kalau militan mesti loyalis, kalau loyalis belum tentu militan,” paparnya.

Selain itu, Rudy menyebut sebagai kader juga harus mempunyai prinsip, sikap dan komitmen. “Prinsip, sikap dan komitmen pada pimpinan partai dan juga partai,” ujarnya. (atn/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img