26.7 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Pemkot Surakarta Kecolongan

BCB Dalem Tumenggungan Dibongkar: Tidak Ada Izin, Gibran Perintahkan DPUPR Cek Lokasi

RADARSOLO.ID – Pembongkaran bangunan cagar budaya eks Taman Putra atau Dalem Tumenggungan di Jalan Ronggowarsito, Timuran, Banjarsari masih menjadi polemik. Pemkot selama ini tidak tahu ada aktivitas pembongkaran bangunan sarat sejarah bekas Taman Kanak-Kanak (TK) tertua di Solo dan Radio Amatir milik pribumi pertama di Indonesia itu.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan kasus ini menjadi perhatian pemerintah. Gibran sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta mengecek ke lokasi dan melaporkan hasilnya.

“Sudah tahu pemiliknya to? Intinya waktu ketemu saya penginnya direvitalisasi. Tapi kami dikirimi foto sudah ambruk. Kita jangan menyalahkan siapa-siapa dulu ya. Tunggu dulu laporan masing-masing dinas,” beber Gibran usai pertemuan terutup dengan KGPAA Mangkunagara X Bhre Cakrahutomo di Balai Kota Surakarta, kemarin.

Di lokasi yang sama, Mangkunegara X belum bisa banyak berkomentar terkait perobohan bangunan eks Taman Putra atau Dalem Tumenggungan itu. Meski demikian dia bakal mengikuti kelanjutan informasi terkait peristiwa itu dan terus berkoordinasi dengan Pemkot Surakarta dan tim cagar budaya.

Apakah masih aset Pura Mangkunegaran? Mangkunegara X mengatakan, pengelolaan dari pihak lain. Namun, dia enggan berbicara lebih jauh.

“Saya belum bisa bicara terlalu banyak karena baru mendapat informasi dari berita (di media massa, Red) pagi ini. Kita lihat seperti apa nantinya,” tutur Mengkunegara X.

Di bagian lagi, Lurah Timuran, Banjarsari, Supyanto mengatakan, setelah mendapat informasi soal pembongkaran pendapa Taman Putra dari pemberiataan di media massa dia juga langsung mengecek lokasi.

“Tadi pagi (kemarin) saya langsung cek ke sana dan memang benar sudah dibongkar bangunannya. Saya ketemu beberapa tukang, informasinya sudah tiga bulan ini dikerjakan,” kata dia kepada Jawa Pos Radar Solo, Kamis (12/1/2023)

Dia sempat bertanya kepada pekerja mengapa tidak ada koordinasi atau pemberitahuan ke kelurahan terkait rencana pembongkaran itu. Sayang dia tidak mendapat jawaban memuaskan karena mereka hanya sebatas mendapat tugas mengerjakan pembongkaran itu.

“Informasi dari tukang itu bangunan mau ditinggikan, dinaikkan permukaannya dan dikembalikan ke semula. Siapa yang bongkar ya berarti yang punya. Kami tidak tahu mulai dibongkar kapan karena tidak ada pemberitahuan ke kelurahan. Selain itu lokasi juga tertutup rapat seng jadi tidak kelihatan dari luar apa yang dikerjakan di dalam. Kalau ditutup seng ini sudah setengah tahunan ini,” terang Supyanto.

Disinggung soal status cagar budaya yang melekat pada bangunan tersebut, pihak kelurahan membenarkan bahwa lokasi atau bangunan itu telah berstatus bangunan cagar budaya (BCB). Terbukti adanya papan informasi dan plakat cagar budaya di kompleks bangunan itu.

“Memang ada tulisan BCB-nya. Kondisi saat ini kayu-kayunya masih ada, tapi sudah lapuk. Rencananya mau diperbaiki dan akan dipasang lagi. Lantainya juga mau ditinggikan dan akan dirakit lagi. Tapi kelanjutannya seperti apa atau akan selesai kapan kami juga tidak tahu,” beber Supyanto. (ves/bun/dam)

RADARSOLO.ID – Pembongkaran bangunan cagar budaya eks Taman Putra atau Dalem Tumenggungan di Jalan Ronggowarsito, Timuran, Banjarsari masih menjadi polemik. Pemkot selama ini tidak tahu ada aktivitas pembongkaran bangunan sarat sejarah bekas Taman Kanak-Kanak (TK) tertua di Solo dan Radio Amatir milik pribumi pertama di Indonesia itu.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan kasus ini menjadi perhatian pemerintah. Gibran sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta mengecek ke lokasi dan melaporkan hasilnya.

“Sudah tahu pemiliknya to? Intinya waktu ketemu saya penginnya direvitalisasi. Tapi kami dikirimi foto sudah ambruk. Kita jangan menyalahkan siapa-siapa dulu ya. Tunggu dulu laporan masing-masing dinas,” beber Gibran usai pertemuan terutup dengan KGPAA Mangkunagara X Bhre Cakrahutomo di Balai Kota Surakarta, kemarin.

Di lokasi yang sama, Mangkunegara X belum bisa banyak berkomentar terkait perobohan bangunan eks Taman Putra atau Dalem Tumenggungan itu. Meski demikian dia bakal mengikuti kelanjutan informasi terkait peristiwa itu dan terus berkoordinasi dengan Pemkot Surakarta dan tim cagar budaya.

Apakah masih aset Pura Mangkunegaran? Mangkunegara X mengatakan, pengelolaan dari pihak lain. Namun, dia enggan berbicara lebih jauh.

“Saya belum bisa bicara terlalu banyak karena baru mendapat informasi dari berita (di media massa, Red) pagi ini. Kita lihat seperti apa nantinya,” tutur Mengkunegara X.

Di bagian lagi, Lurah Timuran, Banjarsari, Supyanto mengatakan, setelah mendapat informasi soal pembongkaran pendapa Taman Putra dari pemberiataan di media massa dia juga langsung mengecek lokasi.

“Tadi pagi (kemarin) saya langsung cek ke sana dan memang benar sudah dibongkar bangunannya. Saya ketemu beberapa tukang, informasinya sudah tiga bulan ini dikerjakan,” kata dia kepada Jawa Pos Radar Solo, Kamis (12/1/2023)

Dia sempat bertanya kepada pekerja mengapa tidak ada koordinasi atau pemberitahuan ke kelurahan terkait rencana pembongkaran itu. Sayang dia tidak mendapat jawaban memuaskan karena mereka hanya sebatas mendapat tugas mengerjakan pembongkaran itu.

“Informasi dari tukang itu bangunan mau ditinggikan, dinaikkan permukaannya dan dikembalikan ke semula. Siapa yang bongkar ya berarti yang punya. Kami tidak tahu mulai dibongkar kapan karena tidak ada pemberitahuan ke kelurahan. Selain itu lokasi juga tertutup rapat seng jadi tidak kelihatan dari luar apa yang dikerjakan di dalam. Kalau ditutup seng ini sudah setengah tahunan ini,” terang Supyanto.

Disinggung soal status cagar budaya yang melekat pada bangunan tersebut, pihak kelurahan membenarkan bahwa lokasi atau bangunan itu telah berstatus bangunan cagar budaya (BCB). Terbukti adanya papan informasi dan plakat cagar budaya di kompleks bangunan itu.

“Memang ada tulisan BCB-nya. Kondisi saat ini kayu-kayunya masih ada, tapi sudah lapuk. Rencananya mau diperbaiki dan akan dipasang lagi. Lantainya juga mau ditinggikan dan akan dirakit lagi. Tapi kelanjutannya seperti apa atau akan selesai kapan kami juga tidak tahu,” beber Supyanto. (ves/bun/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img