30.7 C
Surakarta
Friday, 24 March 2023

5 Tahun Diteror Limbah & Bau Sungai, Warga Ngipang Sambat ke Gibran

SOLO – Warga RT 4 RW 17 Ngipang, Kadipiro Banjarsari mengeluhkan kondisi Sungai Pleret. Sungai yang berada di kawasan RSUD Surakarta itu penuh limbah dan menimbulkan bau tak sedap.

Keluhan soal limbah dan bau Sungai Pleret itu disampaikan kepada bakal calon wali kota Surakarta dari PDIP Gibran Rakabuming Raka sat mengunjungi lokasi, kemarin (12/8). Salah seorang warga, Mugiman, 47, meminta Gibran untuk melihat sendiri kondisi Sungai Pleret yang dianggap membutuhkan perhatian khusus.

“Ini (pencemaran) adalah dampak limbah plastik, kotoran babi, tekstil hingga limbah dari pabrik tahu dan tempe. Sudah 5 tahun seperti ini,” katanya.

Akibat pencemaran itu, lanjut Mugiman, warga merasa tidak nyaman. Khusunya dengan bau tak sedap yang berlangsung pagi hingga malam hari.

“ini sudah sampai ke Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah)  juga, anggota DPRD juga sudah. Tapi masalahnya belum selesai,” papar warga.

Menanggapi keluhan tersebut, putra sulung presiden Joko Widodo itu mencatat seluruh masukan dan keluhan dari warga. Gibran pun berbincang banyak mengenai kondisi sungai.

Saya meminta tim untuk mendokumentasikan keadaan sungai dan menjadikannya sebagai catatan tersendiri,” kata Gibran.

Selain menengok kondisi Sungai Pleret, Gibran juga menggelar aksi kemanusiaan. Gibran menyapa warga yang sudah tertib bermasker dan duduk di kursi berjarak. Dia menyalurkan 120 paket sembako. Sembako tersebut akan diserahkan kepada warga yang belum mendapat bantuan pemerintah. (irw/ria)

SOLO – Warga RT 4 RW 17 Ngipang, Kadipiro Banjarsari mengeluhkan kondisi Sungai Pleret. Sungai yang berada di kawasan RSUD Surakarta itu penuh limbah dan menimbulkan bau tak sedap.

Keluhan soal limbah dan bau Sungai Pleret itu disampaikan kepada bakal calon wali kota Surakarta dari PDIP Gibran Rakabuming Raka sat mengunjungi lokasi, kemarin (12/8). Salah seorang warga, Mugiman, 47, meminta Gibran untuk melihat sendiri kondisi Sungai Pleret yang dianggap membutuhkan perhatian khusus.

“Ini (pencemaran) adalah dampak limbah plastik, kotoran babi, tekstil hingga limbah dari pabrik tahu dan tempe. Sudah 5 tahun seperti ini,” katanya.

Akibat pencemaran itu, lanjut Mugiman, warga merasa tidak nyaman. Khusunya dengan bau tak sedap yang berlangsung pagi hingga malam hari.

“ini sudah sampai ke Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah)  juga, anggota DPRD juga sudah. Tapi masalahnya belum selesai,” papar warga.

Menanggapi keluhan tersebut, putra sulung presiden Joko Widodo itu mencatat seluruh masukan dan keluhan dari warga. Gibran pun berbincang banyak mengenai kondisi sungai.

Saya meminta tim untuk mendokumentasikan keadaan sungai dan menjadikannya sebagai catatan tersendiri,” kata Gibran.

Selain menengok kondisi Sungai Pleret, Gibran juga menggelar aksi kemanusiaan. Gibran menyapa warga yang sudah tertib bermasker dan duduk di kursi berjarak. Dia menyalurkan 120 paket sembako. Sembako tersebut akan diserahkan kepada warga yang belum mendapat bantuan pemerintah. (irw/ria)

Populer

Berita Terbaru

spot_img