26.7 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Ini Beda Visi Misi Pasangan Gibran-Teguh dengan Bajo jika Pimpin Solo

SOLO – Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta telah menyerahkan visi dan misi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta. Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) ingin Kota Solo fokus pada sandang, pangan, dan papan. Sementara Gibran-Teguh ingin menjadikan Kota Bengawan menjadi berbudaya dan modern.

Ketua Tim Sukses Bajo, Robert Hananto mengatakan, cara yang akan dilakukan Bajo dalam memimpin Kota Solo adalah mengangkat dan mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia selama 74 tahun setelah merdeka. Menurutnya ada tiga hal, yakni, sandang, pangan, dan papan.

“Pada kenyataannya itu menjadi hal yang sangat sulit. Ketika kita menghadapi sebuah kenyataan pahit tentang getirnya kehidupan, setelah mulai mencari, mengenal pekerjaan dan mulai melihat arti kedewasaan, maka kata sandang, pangan, papan menjadi harapan kita semua,” katanya.

Visi kecil itu, lanjut Robert, dibuat lantaran pasangan Bajo berangkat dari wong cilik yang sesungguhnya. Setiap hari Bajo hidup dan berinteraksi dengan masyarakat kecil. “Orang yang paling mengetahui tentang bagaimana pahitnya kehidupan adalah orang yang paling mengalami,” tegas dia.

Sementara itu, Gibran-Teguh melihat latar belakang kondisi pandemi dalam membuat visi dan misi. Pasangan yang diusung PDIP ini mengajukan solusi bangkit dari pandemi Covid-19 dengan visi mewujudkan Kota Solo sebagai kota budaya yang modern, tangguh, gesit, kreatif, dan sejahtera.

Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh misi antara lain memastikan agar tidak ada peningkatan kasus Covid-19 dan memberi aman kepada seluruh masyarakat, masyarakat harus dapat melangsungkan kehidupan ekonominya, memajukan tata ruang, pariwisata dan pelestarian budaya untuk kemajuan kota.

“Visi ini merupakan gerak bersama pemerintah dan segenap warganya untuk membangun karakter Kota Solo sampai 2024. Keempat karakter kota yakni tangguh, kreatif, dan sejahtera menjadi fondasi keberlanjutan sebagai kota modern bermodal warisan budaya,” ujar Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan.

Politisi PDIP itu menjelaskan, Gibran–Teguh memiliki delapan program prioritas dalam menjalankan pemerintahan. Seperti bangkit dari pandemi, pendapatan daerah dan pembiayaan pembangunan, pendidikan dan kesehatan serta pariwisata dan industri kreatif.

“Kita juga menaruh tata ruang dan infrastruktur, investasi kebudayaan, kepemudaan dan kesetaraan gender, serta kerja sama antardaerah di eks Karesidenan Surakarta,” tandasnya. (irw/ria)

SOLO – Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta telah menyerahkan visi dan misi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta. Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) ingin Kota Solo fokus pada sandang, pangan, dan papan. Sementara Gibran-Teguh ingin menjadikan Kota Bengawan menjadi berbudaya dan modern.

Ketua Tim Sukses Bajo, Robert Hananto mengatakan, cara yang akan dilakukan Bajo dalam memimpin Kota Solo adalah mengangkat dan mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia selama 74 tahun setelah merdeka. Menurutnya ada tiga hal, yakni, sandang, pangan, dan papan.

“Pada kenyataannya itu menjadi hal yang sangat sulit. Ketika kita menghadapi sebuah kenyataan pahit tentang getirnya kehidupan, setelah mulai mencari, mengenal pekerjaan dan mulai melihat arti kedewasaan, maka kata sandang, pangan, papan menjadi harapan kita semua,” katanya.

Visi kecil itu, lanjut Robert, dibuat lantaran pasangan Bajo berangkat dari wong cilik yang sesungguhnya. Setiap hari Bajo hidup dan berinteraksi dengan masyarakat kecil. “Orang yang paling mengetahui tentang bagaimana pahitnya kehidupan adalah orang yang paling mengalami,” tegas dia.

Sementara itu, Gibran-Teguh melihat latar belakang kondisi pandemi dalam membuat visi dan misi. Pasangan yang diusung PDIP ini mengajukan solusi bangkit dari pandemi Covid-19 dengan visi mewujudkan Kota Solo sebagai kota budaya yang modern, tangguh, gesit, kreatif, dan sejahtera.

Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh misi antara lain memastikan agar tidak ada peningkatan kasus Covid-19 dan memberi aman kepada seluruh masyarakat, masyarakat harus dapat melangsungkan kehidupan ekonominya, memajukan tata ruang, pariwisata dan pelestarian budaya untuk kemajuan kota.

“Visi ini merupakan gerak bersama pemerintah dan segenap warganya untuk membangun karakter Kota Solo sampai 2024. Keempat karakter kota yakni tangguh, kreatif, dan sejahtera menjadi fondasi keberlanjutan sebagai kota modern bermodal warisan budaya,” ujar Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan.

Politisi PDIP itu menjelaskan, Gibran–Teguh memiliki delapan program prioritas dalam menjalankan pemerintahan. Seperti bangkit dari pandemi, pendapatan daerah dan pembiayaan pembangunan, pendidikan dan kesehatan serta pariwisata dan industri kreatif.

“Kita juga menaruh tata ruang dan infrastruktur, investasi kebudayaan, kepemudaan dan kesetaraan gender, serta kerja sama antardaerah di eks Karesidenan Surakarta,” tandasnya. (irw/ria)

Populer

Berita Terbaru

spot_img