24.2 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Lalin Nataru Diprediksi Naik 5 Persen, Waspada Terjebak Simpul Macet

SOLO – Meski tak sebanyak saat Lebaran, peningkatan arus lalu lintas saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini perlu diwaspadai. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta meminta para pengguna jalan menghindari simpul kepadatan jika tidak ingin terjebak macet. Sebab, ada potensi kenaikan lalu lintas 5 persen.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Surakarta Ari Wibowo mengatakan, potensi peningkatan arus lalu lintas pada masa angkutan Nataru kali ini sekitar 5 persen dibanding hari biasa yang mencapai 2 juta kendaraan per harinya.

“Potensi peningkatan volume kendaraan dan kepadatan lalin (lalu lintas) ada, namun tidak sebanyak saat Lebaran. Meski begitu harus ada antisipasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas,” kata dia, Minggu (22/12).

Ari menjelaskan, sejumlah lokasi yang berpotensi menjadi simpul kemacetan seperti di sejumlah simpang batas kota. Di antaranya Kleco, Faroka, Kerten, Fajar Indah, Klodran, Tugu Wisnu, Komplang, Tirtonadi, Joglo, dan lainnya. Selain harus mewaspadai sejumlah simpang itu, pihaknya juga menyarankan agar pengendara menghindari sejumlah perlintasan kereta api, seperti di Purwosari, Pasar Nongko, Ledoksari, Joglo, dan lainnya.

“Lebih baik masyarakat bisa bijak dalam memilih rute agar tidak terjebak macet. Untuk lalu lintas dalam kota yang perlu diantisipasi adalah potensi macet di kawasan perbelanjaan dan bisnis yang ada di Solo,” beber Ari.

Pantauan Jawa Pos Radar Solo, peningkatan arus lalu lintas mulai terlihat di sekitar exit Tol Klodran (sekitar Gerbang Tol Ngemplak). Peningkatan itu terpantau sejak Sabtu (21/12) pagi hingga Minggu (22/12) sore. “Mayoritas kendaraan luar kota yang keluar dari pintu tol,” jelas Widhi Setiawan, 29, salah seorang warga yang ada di sekitar simpang empat Klodran.

Di sisi lain, Satgas Mafia Pangan Polresta Surakarta terus mengawasi pergerakan harga sembako di pasar-pasar tradisional di Kota Bengawan. Dari pantauan sementara, tim satgas memastikan tidak ada kelangkaan sembako hingga pergantian tahun ini.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Satgas Mafia Pangan AKBP Iwan Saktiadi. Dia mengatakan, sebelum momentum Nataru, pihaknya sudah melakukan pengawasan di pasar-pasar induk di Kota Bengawan.

“Dari pengawasan, dari seluruh pedagang besar hingga kecil kita mendapat laporan kalau stok bahan pokok masih aman hingga tahun depan. Masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya kelangkaan. Kita sudah pastikan hal itu,” urai pria yang juga menjabat sebagai Wakapolresta Surakarta ini.

Ke depan, lanjut Iwan, pihaknya juga akan melaksanakan pengawasan di tingkat distributor serta gudang-gudang sembako. Sehingga tidak ada pemilik usaha yang berlaku curang dengan menimbun salah satu jenis sembako. “Celah kecurangannya di sini. Kalau ada yang melakukan hal itu pasti kita tindak tegas,” ujarnya.

Iwan mengakui memang ada kenaikan di beberapa jenis bahan sembako sebesar 3 persen dari harga biasanya. “Hasil koordinasi dengan disdag (Dinas Perdagangan Kota Surakarta) kenaikan paling signifikan terjadi pada daging ayam. Namun, hal tersebut masih wajar, mengingat permintaan cukup tinggi. Namun  stok masih aman,” ungkapnya. (ves/atn/bun)

Simpang Rawan Macet

1. Simpang Tiga Kleco

2. Simpang Tiga Faroka

3. Simpang Tiga Kerten

4. Simpang Empat Fajar Indah

5. Simpang Tiga Klodran

6. Simpang Empat Tugu Wisnu Manahan

7. Simpang Lima Komplang

8. Simpang Empat Tirtonadi

9. Simpang Lima Joglo

Palang Kereta Api Rawan Macet

1. Purwosari

2. Pasar Nongko

3. Ledoksari

4. Joglo

SOLO – Meski tak sebanyak saat Lebaran, peningkatan arus lalu lintas saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini perlu diwaspadai. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta meminta para pengguna jalan menghindari simpul kepadatan jika tidak ingin terjebak macet. Sebab, ada potensi kenaikan lalu lintas 5 persen.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Surakarta Ari Wibowo mengatakan, potensi peningkatan arus lalu lintas pada masa angkutan Nataru kali ini sekitar 5 persen dibanding hari biasa yang mencapai 2 juta kendaraan per harinya.

“Potensi peningkatan volume kendaraan dan kepadatan lalin (lalu lintas) ada, namun tidak sebanyak saat Lebaran. Meski begitu harus ada antisipasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas,” kata dia, Minggu (22/12).

Ari menjelaskan, sejumlah lokasi yang berpotensi menjadi simpul kemacetan seperti di sejumlah simpang batas kota. Di antaranya Kleco, Faroka, Kerten, Fajar Indah, Klodran, Tugu Wisnu, Komplang, Tirtonadi, Joglo, dan lainnya. Selain harus mewaspadai sejumlah simpang itu, pihaknya juga menyarankan agar pengendara menghindari sejumlah perlintasan kereta api, seperti di Purwosari, Pasar Nongko, Ledoksari, Joglo, dan lainnya.

“Lebih baik masyarakat bisa bijak dalam memilih rute agar tidak terjebak macet. Untuk lalu lintas dalam kota yang perlu diantisipasi adalah potensi macet di kawasan perbelanjaan dan bisnis yang ada di Solo,” beber Ari.

Pantauan Jawa Pos Radar Solo, peningkatan arus lalu lintas mulai terlihat di sekitar exit Tol Klodran (sekitar Gerbang Tol Ngemplak). Peningkatan itu terpantau sejak Sabtu (21/12) pagi hingga Minggu (22/12) sore. “Mayoritas kendaraan luar kota yang keluar dari pintu tol,” jelas Widhi Setiawan, 29, salah seorang warga yang ada di sekitar simpang empat Klodran.

Di sisi lain, Satgas Mafia Pangan Polresta Surakarta terus mengawasi pergerakan harga sembako di pasar-pasar tradisional di Kota Bengawan. Dari pantauan sementara, tim satgas memastikan tidak ada kelangkaan sembako hingga pergantian tahun ini.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Satgas Mafia Pangan AKBP Iwan Saktiadi. Dia mengatakan, sebelum momentum Nataru, pihaknya sudah melakukan pengawasan di pasar-pasar induk di Kota Bengawan.

“Dari pengawasan, dari seluruh pedagang besar hingga kecil kita mendapat laporan kalau stok bahan pokok masih aman hingga tahun depan. Masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya kelangkaan. Kita sudah pastikan hal itu,” urai pria yang juga menjabat sebagai Wakapolresta Surakarta ini.

Ke depan, lanjut Iwan, pihaknya juga akan melaksanakan pengawasan di tingkat distributor serta gudang-gudang sembako. Sehingga tidak ada pemilik usaha yang berlaku curang dengan menimbun salah satu jenis sembako. “Celah kecurangannya di sini. Kalau ada yang melakukan hal itu pasti kita tindak tegas,” ujarnya.

Iwan mengakui memang ada kenaikan di beberapa jenis bahan sembako sebesar 3 persen dari harga biasanya. “Hasil koordinasi dengan disdag (Dinas Perdagangan Kota Surakarta) kenaikan paling signifikan terjadi pada daging ayam. Namun, hal tersebut masih wajar, mengingat permintaan cukup tinggi. Namun  stok masih aman,” ungkapnya. (ves/atn/bun)

Simpang Rawan Macet

1. Simpang Tiga Kleco

2. Simpang Tiga Faroka

3. Simpang Tiga Kerten

4. Simpang Empat Fajar Indah

5. Simpang Tiga Klodran

6. Simpang Empat Tugu Wisnu Manahan

7. Simpang Lima Komplang

8. Simpang Empat Tirtonadi

9. Simpang Lima Joglo

Palang Kereta Api Rawan Macet

1. Purwosari

2. Pasar Nongko

3. Ledoksari

4. Joglo

Populer

Berita Terbaru

spot_img