RADARSOLO.ID – Selama Ramadan, Masjid Darussalam Jayengan, Solo kembali membuat dan membagikan menu istimewa. Apalagi jika bukan bubur samin asal Kalimatan.
Cita rasanya yang unik selalu menyedot perhatian masyarakat. Bubur ini terbuat dari campuran beras, daging sapi, susu, rempah, dan santan. Tak lupa ditambah dengan minyak samin.
Ketua Takmir Masjid Darussalam M. Rosyidi mengatakan, olahan ini dibagikan secara gratis. Setidaknya ada 1.300 porsi. Hanya saja, 250 di antaranya untuk takjil di masjid.
“Sebanyak 1.050 porsi dibagikan kepada masyarakat secara gratis, tapi mereka tetap membawa tempat sendiri-sendiri,” tambahnya.
Untuk tahapan memasak, dilakukan sejak pagi. Sehingga di sore hari bubur matang dan siap disajikan. Sebelum dibagi, bubur didoakan terlebih dahulu. Setiap wadah milik masyarakat mendapat dua centong bubur.
Pembagian dimulai pukul 15.00. Tapi masyarakat biasanya sudah datang sebelum waktu itu. Kondisi ini berbeda dengan dulu, di mana bubur samin hanya bisa dinikmati oleh kalangan internal.
“Bubur Banjar Samin ini sudah ada sejak 1965. Awalnya untuk internal masjid untuk berbuka bersama. Lama kelamaan banyak pendatang yang berbuka di masjid ini. Maka mulai 1985 sampai saat ini bisa dinikmati masyarakat umum. Dahulu itu sehari buatnya sampai 15 kilogram, sekarang menjadi 47 kilogram berasnya,” papar Rosyidi.
Dalam pembuatan bubur samin, Pemkot Solo pun ikut andil. Dengan membagikan satu ton beras untuk bahan baku bubur selama Ramadan.
“Pembagian bubur Samin untuk melestarikan amanah nenek moyang kami dari Kalimatan, membagikan bubur Banjar Samin sampai saat ini,” tambahnya. (mg3/bun/ria)