SOLO – Selain konsentrasi pada arus lalu lintas, Satlantas Polresta Solo juga akan mengawasi truk non sembako dan non BBM yang nekat melintas selama arus mudik lebaran. Sebab, selama arus mudik Lebaran, truk-truk selain pengangkut sembako dan BBM dilarang melintas.
Kasatlantas Polresta Solo Kompol Adhytiawarman Gautama Putra mengatakan, dalam Permenhub Nomor 40 Tahun 2022 telah mengatur larangan pengoperasian truk non sembako dan non BBM.
“Sehingga kita harap para pemilik usaha ekspedisi selain sembako dan BBM bisa memahami aturan tersebut. Larangan tersebut berlaku antara 28 April sampai 1 Mei mendatang,” kata kasatlantas.
Bila nanti ada yang nekat melintas, lanjut Adhytiawarman, pihaknya akan mengarahkan truk tersebut untuk transit sementara. “Kita terus berkoordinasi dengan satwil tetangga untuk melakukan pengawasan,” jelas kasatlantas.
Sementara itu, satlantas juga sudah memetakan beberapa titik rawan kemacetan. Di antaranya di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Jalan Tanjung Anom arah Kabupaten Sukoharjo, Jalan Gatot Subroto kawasan Matahari Singosaren, Jalan Rajiman dan Kawasan Simpang Joglo.
Untuk itu, di titik-titik tersebut akan dikerahkan Tim Penguraian Kemacetan yang mobile berjumlah lima tim. “Petugas akan mobile di setiap titik kepadatan atau kemacetan. Jika lebih dari setengah jam lebih, atau kepanjangan kepadatan satu kilometer akan diuraikan,” jelasnya.
Adhytiawarman menambahkan kepadatang arus lalub lintas tengah kota diprediksi akan terjadi pada H+2 Lebaran. Para pemudik akan mendatangi pusat perbelanjaan dan tempat wisata.
“Belajar dari sebelum-sebelumnya Kota Solo ini kota wisata. Jadi kita melihatnya mungkin malah setelah habis Lebaran, bukan sebelum Lebaran. Jadi orang Lebaran akan berkunjung, akan makan, akan wisata melihat Kota Solo,” ujar kasatlantas.
Di sisi lain, Polresta Solo juga akan mendirikan pos pengamanan berada di Pos Faroko, Makutha, Palang Joglo, Jurug, dan Banyuanyar. Sedangkan untuk pos pelayanan berada di Pasar Klewer dan pos terpadu di Benteng Vastenburg, yang menyediakan posko vaksinasi.
“Operasi ketupat ini kita akan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. Karena sudah 2 tahun yang tidak melaksanakan mudik Lebaran. Bagi pemudik yang kedapatan melanggar akan kami sosialisasi. Jika pelanggaran fatal baru kami tindak,” jelasnya. (atn/ria)