SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melayat sang paman, Miyono Suryosardhono di Solo, Senin (28/2) pagi. Jokowi tiba di rumah duka didampingi kedua putra dan menantunya.
Rombongan keluarga Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 10.09 WIB. Jokowi dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep tiba lebih awal. Disusul putra sulungnya, Gibran Rakabuming bersama istri, Selvi Ananda.
Presiden Jokowi pun sempat memberikan salam pada para awak media dan pelayat sebelum masuk ke rumah duka dan mengikuti prosesi pemberangkatan jenazah.
“Beliau (Miyono) orang yang baik dan bisa jadi mentor untuk semua orang. Yang mengajari bapak (Presiden Jokowi) kan juga beliau,” kata Gibran sebelum mengikuti prosesi pemberangkatan jenazah.
Rombongan keluarga presiden ikut mengantar jenazah ke kompleks pemakaman keluarga di Astana Mundu, Gondangrejo, Karanganyar. Mereka berangkat dari rumah duka yang beralamat di Gondang RT 02 RW 02 Manahan sekitar pukul 10.40 WIB, bebarengan dengan rombongan keluarga dan pelayat lainnya.
“Yang perlu diteladani dari beliau adalah kerja kerasnya. Aktif kerja sampai tua, tiap hari masih nagntor. Luar biasa,” tutup Gibran. (ves/ria)
SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melayat sang paman, Miyono Suryosardhono di Solo, Senin (28/2) pagi. Jokowi tiba di rumah duka didampingi kedua putra dan menantunya.
Rombongan keluarga Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 10.09 WIB. Jokowi dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep tiba lebih awal. Disusul putra sulungnya, Gibran Rakabuming bersama istri, Selvi Ananda.
Presiden Jokowi pun sempat memberikan salam pada para awak media dan pelayat sebelum masuk ke rumah duka dan mengikuti prosesi pemberangkatan jenazah.
“Beliau (Miyono) orang yang baik dan bisa jadi mentor untuk semua orang. Yang mengajari bapak (Presiden Jokowi) kan juga beliau,” kata Gibran sebelum mengikuti prosesi pemberangkatan jenazah.
Rombongan keluarga presiden ikut mengantar jenazah ke kompleks pemakaman keluarga di Astana Mundu, Gondangrejo, Karanganyar. Mereka berangkat dari rumah duka yang beralamat di Gondang RT 02 RW 02 Manahan sekitar pukul 10.40 WIB, bebarengan dengan rombongan keluarga dan pelayat lainnya.
“Yang perlu diteladani dari beliau adalah kerja kerasnya. Aktif kerja sampai tua, tiap hari masih nagntor. Luar biasa,” tutup Gibran. (ves/ria)
