23.3 C
Surakarta
Wednesday, 31 May 2023

Hadirkan Sensasi Baru, Nonton Konser Pakai Batik

SOLO – Perayaan Hari Batik, yang diperingati tiap 2 Oktober, kali ini bakal berbeda dirasakan masyarakat Kota Bengawan. Khususnya generasi milenial pecinta musik. Kendati hampir tiap weekend dihelat konser musik di Kota Solo. Namun pada 1-2 Oktober mendatang bakal hadir event musik yang anti mainstream. Solo Batik Music Festival yang digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran.

Event ini menghadirkan banyak band dan musisi papan atas. Sebut saja Kangen Band, D’ Masiv, dan Raisa. Penonton konser juga diajak mengenal lebih dekat kain batik. Caranya, mengimbau penonton untuk memakai baju batik selama menonton konser. Terutama pada gelaran hari kedua yang bertepatan dengan Hari Batik.

“Sekarang eranya tidak bisa memaksa orang memakai batik. Nah, (lewat event ini) lebih mengajak penonton mengenakan batik. Khususnya saat 2 Oktober. Jadi para talent yang terlibat juga kami usahakan pakai batik. Sehingga penonton termotivasi,” ungkap seniman asal Kota Bengawan sekaligus supporting team dalam event ini, Blontank Poer kepada Jawa Pos Radar Solo saat press conference, Kamis (29/9) sore.

Bagi penonton yang merasa minder dan kurang pede menonton konser pakai baju batik, tidak perlu khawatir. Event konser ini melibatkan Swara Gembira, komunitas anak muda pecinta batik. Blontank menyebut mereka punya cara edukatif untuk menarik minat generasi milenial terhadap kain batik.

“Swara Gembira bakal hadir di event konser ini. Selain membawa contoh produk, juga ada fashion stylist. Untuk membantu penonton konsultasi tentang mix and match baju batik. Ini akan memberikan experience ke penonton untuk lebih senang memakai batik,” bebernya.

Penyelenggara event, Afiz Zulfahmi menambahkan konser ini bakal dimeriahkan oleh sembilan artis nasional, empat artis lokal, dan enam artis dari Kota Solo. Juga mengundang perajin batik dari Lasem dan Pekalongan. Untuk memberikan edukasi ke penonton tentang variasi motif batik selain batik Solo. Dilengkapi puluhan UMKM kuliner yang sudah terkurasi menyajikan menu khas Solo.

“Kami libatkan juga seniman mural untuk membuat dekorasi kerai di sepanjang venue konser. Nanti di hari kedua, kami akan beri penghargaan ke pembuat canting dan cap batik asli Solo. Karena keberadaan profesi keduanya sudah langka,” pungkasnya. (aya/dam)

SOLO – Perayaan Hari Batik, yang diperingati tiap 2 Oktober, kali ini bakal berbeda dirasakan masyarakat Kota Bengawan. Khususnya generasi milenial pecinta musik. Kendati hampir tiap weekend dihelat konser musik di Kota Solo. Namun pada 1-2 Oktober mendatang bakal hadir event musik yang anti mainstream. Solo Batik Music Festival yang digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran.

Event ini menghadirkan banyak band dan musisi papan atas. Sebut saja Kangen Band, D’ Masiv, dan Raisa. Penonton konser juga diajak mengenal lebih dekat kain batik. Caranya, mengimbau penonton untuk memakai baju batik selama menonton konser. Terutama pada gelaran hari kedua yang bertepatan dengan Hari Batik.

“Sekarang eranya tidak bisa memaksa orang memakai batik. Nah, (lewat event ini) lebih mengajak penonton mengenakan batik. Khususnya saat 2 Oktober. Jadi para talent yang terlibat juga kami usahakan pakai batik. Sehingga penonton termotivasi,” ungkap seniman asal Kota Bengawan sekaligus supporting team dalam event ini, Blontank Poer kepada Jawa Pos Radar Solo saat press conference, Kamis (29/9) sore.

Bagi penonton yang merasa minder dan kurang pede menonton konser pakai baju batik, tidak perlu khawatir. Event konser ini melibatkan Swara Gembira, komunitas anak muda pecinta batik. Blontank menyebut mereka punya cara edukatif untuk menarik minat generasi milenial terhadap kain batik.

“Swara Gembira bakal hadir di event konser ini. Selain membawa contoh produk, juga ada fashion stylist. Untuk membantu penonton konsultasi tentang mix and match baju batik. Ini akan memberikan experience ke penonton untuk lebih senang memakai batik,” bebernya.

Penyelenggara event, Afiz Zulfahmi menambahkan konser ini bakal dimeriahkan oleh sembilan artis nasional, empat artis lokal, dan enam artis dari Kota Solo. Juga mengundang perajin batik dari Lasem dan Pekalongan. Untuk memberikan edukasi ke penonton tentang variasi motif batik selain batik Solo. Dilengkapi puluhan UMKM kuliner yang sudah terkurasi menyajikan menu khas Solo.

“Kami libatkan juga seniman mural untuk membuat dekorasi kerai di sepanjang venue konser. Nanti di hari kedua, kami akan beri penghargaan ke pembuat canting dan cap batik asli Solo. Karena keberadaan profesi keduanya sudah langka,” pungkasnya. (aya/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img