26.7 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Gibran: Ridwan Kamil Itu Orangnya Detail, Banyak Dapat Masukan untuk Tata Kota

SOLO – Dua hari berturut-turut, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berinteraksi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pagi kemarin (29/10), keduanya sarapan di rumah dinas Loji Gandrung. Dari pembicaraan mereka, Gibran menegaskan bahwa Ridwan Kamil merupakan sosok yang melek teknologi.

Gibran menyatakan banyak mendapatkan masukan dari Kang Emil. Terutama menyangkut program sepuluh infrastruktur prioritas. Salah satunya revitalisasi koridor Ngarsopuro.

“Kemarin kan ngopi di Omah Sinten, beliau ngasih masukan public space kursinya seperti apa, kecepatan WiFi seperti apa, tanamannya seperti apa, yang rimbun tapi akarnya tidak merusak. Beliau orangnya detail sekali,” jelas Gibran.

Usai sarapan, Kang Emil menuturkan, ada beberapa hal yang dibicarakan bersama Gibran. Di antaranya rencana pemkot mengadopsi aplikasi kepegawaian Pemprov Jabar.

“Akan kami berikan dengan senang hati. Tahun lalu, sistem reformasi birokrasi Jawa Barat menjadi yang terbaik se-Indonesia. Kinerja ASN Jawa Barat terbaik se-Indonesia.

Semua praktik birokrasi kami kunci dengan aplikasi. Jadi nggak ada KKN (kolusi korupsi nepotisme), jual beli jabatan, orang malas ketahuan. Sudah dipresentasikan, Mas Wali berkenan. Tidak usah ada effort lagi, tinggal copy paste saja. Inilah bagian dari kerja sama,” beber dia.

Dalam pertemuan tersebut juga muncul gagasan adanya nama Jalan Siliwangi di Kota Bengawan, serta nantinya di Jabar ada Jalan Surakarta, sehingga kekuatan Bhineka Tunggal Ika se Jawa-Sunda bisa menyatu dalam simbolisme yang baik.

“Realisasinya bisa enam sampai delapan bulan lagi. Alasan petukaran nama jalan, untuk menguatkan silaturahmi, dan sila ketiga Pancasila. Kami ingin memberi pesan untuk mengurangi pertengkaran, mengurangi persepsi yang kurang pas. Itu yang dibutuhkan Indonesia ke depan, sehinga fokus berinovasi,” bebernya.

Kang Emil juga mengagumi kehebatan Gibran yang membangun Solo dalam waktu relatif singkat lewat program sepuluh  proyek pembangun prioritas.

“Saya berbagi tips juga sebagai mantan wali kota dan arsitek, bagaimana membangun. Prinsipnya membuat masyarakat betah dengan banyak fasilitas. Jadi banyak tempat jalan kaki, yang teduh, rasa aman juga,” ucap dia.

Dalam bidang kerja sama ekonomi, Kang Emil yang mengajak direktur bank bjb meminta bank pelat merah tersebut turut mendukung optimalisasi ekonomi Kota Bengawan.

“Karena kita NKRI, ketika ada potensi ekonomi yang menguntungkan, saya minta dimaksimalkan. Saya minta ada dukungan dari bank bjb untuk Solo. Sudah dibuktikan, sudah sering bank bjb jadi sponsor acara di Solo. Terutama UMKM yang memang andalan kami,” papar dia.

Sementara itu, Gibran menuturkan, sudah ada tim yang dibentuk untuk mengubah sistem birokrasi di Pemkot Surakarta. “Bagus banget (aplikasi kepegawaian Pemprov Jabar). Semua wilayah punya aplikasi kepegawaian. Tapi kemarin yang bisa diaplikasikan di Solo punya Jabar,” ujarnya.

ASN pemkot, imbuh Gibran, sering ditekankan untuk mengubah mindset dalam meningkatkan pelayanan. “Kalau main aman terus, tidak ada perkembangan. Sekadar rutinitas. Kami inginkan ada perubahan, biar kinerjanya cepat dan masyarakat bisa merasakan efeknya,” tuutr dia. (atn/wa/dam)

SOLO – Dua hari berturut-turut, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berinteraksi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pagi kemarin (29/10), keduanya sarapan di rumah dinas Loji Gandrung. Dari pembicaraan mereka, Gibran menegaskan bahwa Ridwan Kamil merupakan sosok yang melek teknologi.

Gibran menyatakan banyak mendapatkan masukan dari Kang Emil. Terutama menyangkut program sepuluh infrastruktur prioritas. Salah satunya revitalisasi koridor Ngarsopuro.

“Kemarin kan ngopi di Omah Sinten, beliau ngasih masukan public space kursinya seperti apa, kecepatan WiFi seperti apa, tanamannya seperti apa, yang rimbun tapi akarnya tidak merusak. Beliau orangnya detail sekali,” jelas Gibran.

Usai sarapan, Kang Emil menuturkan, ada beberapa hal yang dibicarakan bersama Gibran. Di antaranya rencana pemkot mengadopsi aplikasi kepegawaian Pemprov Jabar.

“Akan kami berikan dengan senang hati. Tahun lalu, sistem reformasi birokrasi Jawa Barat menjadi yang terbaik se-Indonesia. Kinerja ASN Jawa Barat terbaik se-Indonesia.

Semua praktik birokrasi kami kunci dengan aplikasi. Jadi nggak ada KKN (kolusi korupsi nepotisme), jual beli jabatan, orang malas ketahuan. Sudah dipresentasikan, Mas Wali berkenan. Tidak usah ada effort lagi, tinggal copy paste saja. Inilah bagian dari kerja sama,” beber dia.

Dalam pertemuan tersebut juga muncul gagasan adanya nama Jalan Siliwangi di Kota Bengawan, serta nantinya di Jabar ada Jalan Surakarta, sehingga kekuatan Bhineka Tunggal Ika se Jawa-Sunda bisa menyatu dalam simbolisme yang baik.

“Realisasinya bisa enam sampai delapan bulan lagi. Alasan petukaran nama jalan, untuk menguatkan silaturahmi, dan sila ketiga Pancasila. Kami ingin memberi pesan untuk mengurangi pertengkaran, mengurangi persepsi yang kurang pas. Itu yang dibutuhkan Indonesia ke depan, sehinga fokus berinovasi,” bebernya.

Kang Emil juga mengagumi kehebatan Gibran yang membangun Solo dalam waktu relatif singkat lewat program sepuluh  proyek pembangun prioritas.

“Saya berbagi tips juga sebagai mantan wali kota dan arsitek, bagaimana membangun. Prinsipnya membuat masyarakat betah dengan banyak fasilitas. Jadi banyak tempat jalan kaki, yang teduh, rasa aman juga,” ucap dia.

Dalam bidang kerja sama ekonomi, Kang Emil yang mengajak direktur bank bjb meminta bank pelat merah tersebut turut mendukung optimalisasi ekonomi Kota Bengawan.

“Karena kita NKRI, ketika ada potensi ekonomi yang menguntungkan, saya minta dimaksimalkan. Saya minta ada dukungan dari bank bjb untuk Solo. Sudah dibuktikan, sudah sering bank bjb jadi sponsor acara di Solo. Terutama UMKM yang memang andalan kami,” papar dia.

Sementara itu, Gibran menuturkan, sudah ada tim yang dibentuk untuk mengubah sistem birokrasi di Pemkot Surakarta. “Bagus banget (aplikasi kepegawaian Pemprov Jabar). Semua wilayah punya aplikasi kepegawaian. Tapi kemarin yang bisa diaplikasikan di Solo punya Jabar,” ujarnya.

ASN pemkot, imbuh Gibran, sering ditekankan untuk mengubah mindset dalam meningkatkan pelayanan. “Kalau main aman terus, tidak ada perkembangan. Sekadar rutinitas. Kami inginkan ada perubahan, biar kinerjanya cepat dan masyarakat bisa merasakan efeknya,” tuutr dia. (atn/wa/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img