RADARSOLO.ID– Sejumlah dusun di Kecamatan Sragen, Gondang, Sidoharjo, dan Ngrampal terendam banjir, Selasa malam (13/12/2022). Permukiman dan jalan kampung terdampak.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, banjir disebabkan meluapnya Sungai Mungkung dan Sungai Garuda akibat air kiriman dari hulu sungai di kaki bukit Gunung Lawu.
Titik yang terendam antara lain di Kampung Padas dan Klumutan di Kelurahan Sine. Serupa terjadi di Dusun Karanglegi, serta Dusun/Desa Tangkil, serta Kampung Ngepringan, Kelurahan Karang Tengah dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter.
Sedangkan wilayah Kecamatan Gondang, banjir melanda Dusun Mbeyan, Desa Bumiaji. Sungai Kenatan yang melintasi dusun setempat ikut meluap.
Di Kecamatan Sidoharjo, banjir melanda Dusun Wirun dan Tlobongan, Desa Sidoharjo. Berlanjut di Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal.
Hingga pukul 23.15 belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan dampak banjir. Namun air sudah berangsur surut. “Masih diupayakan assessment,” terang Kasi Kegawatdaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Giyanto. (din/wa)
Reporter: Ahmad Khairudin
RADARSOLO.ID– Sejumlah dusun di Kecamatan Sragen, Gondang, Sidoharjo, dan Ngrampal terendam banjir, Selasa malam (13/12/2022). Permukiman dan jalan kampung terdampak.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, banjir disebabkan meluapnya Sungai Mungkung dan Sungai Garuda akibat air kiriman dari hulu sungai di kaki bukit Gunung Lawu.
Titik yang terendam antara lain di Kampung Padas dan Klumutan di Kelurahan Sine. Serupa terjadi di Dusun Karanglegi, serta Dusun/Desa Tangkil, serta Kampung Ngepringan, Kelurahan Karang Tengah dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter.
Sedangkan wilayah Kecamatan Gondang, banjir melanda Dusun Mbeyan, Desa Bumiaji. Sungai Kenatan yang melintasi dusun setempat ikut meluap.
Di Kecamatan Sidoharjo, banjir melanda Dusun Wirun dan Tlobongan, Desa Sidoharjo. Berlanjut di Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal.
Hingga pukul 23.15 belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan dampak banjir. Namun air sudah berangsur surut. “Masih diupayakan assessment,” terang Kasi Kegawatdaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Giyanto. (din/wa)
Reporter: Ahmad Khairudin