30.7 C
Surakarta
Friday, 24 March 2023

Pemkab Sragen Berinovasi Pertahankan Adipura, RT Dijanjikan Reward Rp 50 Juta

RADARSOLO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sragen) mengumpulkan para ketua RT dari delapan kelurahan/desa di Kecamatan Sragen. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak untuk mempertahankan raihan Adipura. Selain itu dinas terkait juga didorong meraih target retribusi dari pengelolaan sampah.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, pihaknya mengumpulkan para RT sebagai penyemangat agar kembali meraih Adipura pada periode berikutnya.

”Kalau di daerah lain, kabupaten yang mendapat Adipura diarak dan dirayakan ada pesta rakyat. Kalau Sragen tasyakuran saja,” terang bupati, Rabu (15/3/2023).

Dia menjelaskan, RT yang ada ini merupakan bagian dari titik penilaian Adipura di area perkotaan. Karena Sragen masuk di kategori kota kecil. Pihaknya mendorong kelurahan kota untuk berlomba. Kemudian yang menang mendapat suntikan dana Rp 50 juta dari APBD Kabupaten Sragen. Setiap RT di wilayah perkotaan didorong membuat inovasi bank sampah dan sebagainya. Selain itu, lomba ini untuk mengaktifkan Paguyuban Lingkungan Asri (PLA) di wilayah masing-masing.

”Sedikit sentuhan dari pemerintah bisa menjadi daya dorong, dari pada kita ngomong doang. Mudah-mudahan dengan begitu bisa optimal,” ujarnya.

Yuni mengaku meski meraih Adipura kota kecil, Sragen gagal meraih target retribusi. Situasi ini tidak lepas kendala di lapangan. Sesuai perda, penarikan retribusi Rp 3.000 per kepala keluarga (KK). Namun dalam satu rumah tak jarang lebih dari 1 KK.

Karepe (maunya, Red) per rumah. Biasanya anak masih satu rumah. Ini termasuk yang di Kelurahan Gemolong dan Kwangen,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen Rina Wijaya menyampaikan retribusi kebersihan tahun ini ditarget Rp 399 juta. Sejauh ini sudah terealisasi 13 persen pada tiga bulan ini. Sedangkan pada 2022 lalu, target retribusi sebesar Rp 500 juta. Namun terealisasi Rp 355 juta.

”Untuk capai target, kami keliling sosialisasi sampai tingkat RT. Per KK hanya Rp 3.000, tapi biasanya per rumah diisi lebih dari 1 KK,” terangnya. (din/adi/dam)

RADARSOLO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sragen) mengumpulkan para ketua RT dari delapan kelurahan/desa di Kecamatan Sragen. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak untuk mempertahankan raihan Adipura. Selain itu dinas terkait juga didorong meraih target retribusi dari pengelolaan sampah.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, pihaknya mengumpulkan para RT sebagai penyemangat agar kembali meraih Adipura pada periode berikutnya.

”Kalau di daerah lain, kabupaten yang mendapat Adipura diarak dan dirayakan ada pesta rakyat. Kalau Sragen tasyakuran saja,” terang bupati, Rabu (15/3/2023).

Dia menjelaskan, RT yang ada ini merupakan bagian dari titik penilaian Adipura di area perkotaan. Karena Sragen masuk di kategori kota kecil. Pihaknya mendorong kelurahan kota untuk berlomba. Kemudian yang menang mendapat suntikan dana Rp 50 juta dari APBD Kabupaten Sragen. Setiap RT di wilayah perkotaan didorong membuat inovasi bank sampah dan sebagainya. Selain itu, lomba ini untuk mengaktifkan Paguyuban Lingkungan Asri (PLA) di wilayah masing-masing.

”Sedikit sentuhan dari pemerintah bisa menjadi daya dorong, dari pada kita ngomong doang. Mudah-mudahan dengan begitu bisa optimal,” ujarnya.

Yuni mengaku meski meraih Adipura kota kecil, Sragen gagal meraih target retribusi. Situasi ini tidak lepas kendala di lapangan. Sesuai perda, penarikan retribusi Rp 3.000 per kepala keluarga (KK). Namun dalam satu rumah tak jarang lebih dari 1 KK.

Karepe (maunya, Red) per rumah. Biasanya anak masih satu rumah. Ini termasuk yang di Kelurahan Gemolong dan Kwangen,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen Rina Wijaya menyampaikan retribusi kebersihan tahun ini ditarget Rp 399 juta. Sejauh ini sudah terealisasi 13 persen pada tiga bulan ini. Sedangkan pada 2022 lalu, target retribusi sebesar Rp 500 juta. Namun terealisasi Rp 355 juta.

”Untuk capai target, kami keliling sosialisasi sampai tingkat RT. Per KK hanya Rp 3.000, tapi biasanya per rumah diisi lebih dari 1 KK,” terangnya. (din/adi/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img