RADARSRAGEN.COM-Potensinya di cabang olahraga bulu tangkis sungguh luar biasa. Tapi, apa mau dikata. Tuhan berkehendak lain. Syabda Perkasa Belawa, 22, dan Anik Sulistyowati, 49, sang ibu, meninggal dunia akibat mobil yang membawa rombongan keluarga mengalami kecelakaan saat bertolak dari Jakarta menuju Sragen. Tepatnya di tol Pemalang-Batang KM 315 +200 A, Senin (20/3/2023) pukul 03.50.
Kejadian tersebut membuat shock banyak pihak. Tanpa terkecuali Fitriana, 38, kakak sepupu Syabda. ”Bapaknya Syabda itu om saya. Sebelum menikah, saya satu rumah sama Syabda di Bekasi,” terangnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, kampung halaman sang bunda.
Fitriana mengakui, bakat Syabda di olahraga tepok bulu sudah terlihat sejak usia empat sampai lima tahun. Hal tersebut tak lepas dari dukungan, Muanis, 50, sang ayah yang juga suka olahraga blu tangkis. ”Dulu, saya juga sering mengantarkan almarhum berlatih saat masih di Jakarta,” jelas dia.
Intensitas pertemuan Fitriana dengan Syabda berkurang ketika saudaranya itu masuk PB Djarum. Berlanjut masuk Pelatnas. “Almarhum itu pendiam tapi murah senyum. Pekerja keras dan menurut dengan orang tua,” ucap dia.
Saat Lebaran, lanjut Fitriana, Syabda selalu mudik ke Sragen. Karena memang ayah ibunya asli Sragen. Sang ibu dari Kecamatan Mondokan, sedangkan ayahnya dari Desa Tegalombo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Kali terakhir bertemu ibunda Syabda, Fitriana menyebut sepekan lalu di Sragen. ”Mengejutkan. Seperti mimpi. Ibu Syabda seminggu lalu mudik untuk menghadiri hajatan pernikahan saudara. moTidak ada firasat apapun. Bercanda seperti biasa,” tuturnya.
Kecelakaan tersebut juga membuat Diana Sakti Anisyawati, kakak Syabda; Tahta, adik Syabda; dan Muanis mengalami luka cukup serius. Saat ini, mereka sedang menjalani perawatan intensif di RSI Al Ikhlas Pemalang.
Malam tadi, jenazah Syabda, sang ibu, dan sang nenek dimakamkan di pemakaman desa setempat. (din/wa)