RADARSOLO.ID– Pemerintah Kabupaten Sragen menyiapkan sejumlah rencana pembangunan fisik, tahun depan. Beberapa diusulkan untuk bisa didanai lewat Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sragen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset, dan Inovasi Daerah Kabupaten Sragen Aris Tri Hartanto menjelaskan, ada tiga ruas jalan yang diusulkan Bankeu Provinsi Jateng. Diantaranya rekonstruksi Jalan Letjen Sutoyo Rp 5,75 miliar, rekonstruksi Jalan Ngarum-Blimbing Rp 9,75 miliar, hingga pembangunan Jembatan Gilirejo baru dan lama senilai Rp 70 miliar.
”Rencana yang diusulkan menggunakan bankeu juga disampaikan ke gubernur oleh bupati saat musrenbangwil 2024 di Sragen beberapa waktu lalu,” terangnya.
Beberapa proyek pembangunan tahun depan adalah pembangunan Jembatan Butuh tahap 2 dengan anggaran Rp 15 miliar, dan pembangunan kantor pemda terpadu tahap II dengan anggaran Rp 40 miliar. Tahun ini sudah dalam proses pembangunan tahap I.
Kemudian pembangunan kantor Kecamatan Gondang, yang membutuhkan anggaran Rp 5,71 miliar. Bangunan ini termasuk cagar budaya, jadi nantinya tidak akan merubah bentuk asli. Ada juga rencana pembangunan pendapa kantor camat Gemolong senilai Rp 2,5 miliar.
Selain itu, direncanakan pembangunan fisik di 20 ruas jalan antar dusun/desa di kawasan pinggiran Bumi Sukowati membutuhkan dana Rp 15 miliar.
Selanjutnya ada juga pembangunan hanggar olahraga baru di GOR Diponegoro Rp 5 miliar, serta pembangunan 10 SD unggul untuk ruang kelas dan laboratorium Rp 6 miliar.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan ada 10 program pembangunan prioritas tahun depan.
”Usulan yang banyak pembangunan fisik berupa jalan yang paling banyak. Kemudian persiapan pemilu,” terangnya.
Yuni menyampaikan pada 2024 pengentasan kemiskinan juga terus berjalan. Sejauh ini Rata-rata per desa, Rp 2,5-2,7 miliar untuk program tuntas kemiskinan. (din/nik)