RADARSRAGEN.COM – Pemerintah Kabupaten Sragen membagikan ribuan paket sembako dalam rangka safari Ramadan 1444 H. Terdapat total 16.000 paket sembako yang dibagikan kepada warga kurang mampu di lokasi kegiatan Duhur Keliling (Durling), Ashar Keliling (Sarling), dan Tarawih Keliling (Tarling).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan bantuan paket sembako dengan berkeliling di 20 Kecamatan pada desa yang disasar.
Seperti saat ditemui di Masjid Nurul Iman Desa Sambungmacan, Kamis (30/3/2023), bupati menyampaikan ada 16 ribu paket. Setiap paket isinya ada beras, gula pasir, minyak goreng dan teh senilai Rp 107 ribu termasuk tas kemasan.
”Anggaran dari Baznas, Matra UPTPK, BUMD, CSR dan sebagainya. Yang jelas bukan dari APBD dananya,” terang Yuni.
Lantaran penerima cukup banyak dalam satu desa, maka disesuaikan dengan data KK miskin pada wilayah yang dikunjungi. Sehingga, dalam satu desa jumlah penerimanya diberikan berbeda-beda.
Seperti di Wonorejo mencapai 900 paket, namun di Sambungmacan lebih sedikit sekira 600 paket. Bahkan ada daerah lain juga yang hanya 300 paket.
Kegiatan serupa ini sudah rutin dilakukan bupati sejak 2016 di setiap bulan Ramadan.
”Ini jadi kesempatan bagus buat bertemu dengan masyarakat, karena lama pandemi tidak keliling. Rindu bertemu warga, sekarang juga jarang banget,” ujarnya. (din/nik/dam)
RADARSRAGEN.COM – Pemerintah Kabupaten Sragen membagikan ribuan paket sembako dalam rangka safari Ramadan 1444 H. Terdapat total 16.000 paket sembako yang dibagikan kepada warga kurang mampu di lokasi kegiatan Duhur Keliling (Durling), Ashar Keliling (Sarling), dan Tarawih Keliling (Tarling).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan bantuan paket sembako dengan berkeliling di 20 Kecamatan pada desa yang disasar.
Seperti saat ditemui di Masjid Nurul Iman Desa Sambungmacan, Kamis (30/3/2023), bupati menyampaikan ada 16 ribu paket. Setiap paket isinya ada beras, gula pasir, minyak goreng dan teh senilai Rp 107 ribu termasuk tas kemasan.
”Anggaran dari Baznas, Matra UPTPK, BUMD, CSR dan sebagainya. Yang jelas bukan dari APBD dananya,” terang Yuni.
Lantaran penerima cukup banyak dalam satu desa, maka disesuaikan dengan data KK miskin pada wilayah yang dikunjungi. Sehingga, dalam satu desa jumlah penerimanya diberikan berbeda-beda.
Seperti di Wonorejo mencapai 900 paket, namun di Sambungmacan lebih sedikit sekira 600 paket. Bahkan ada daerah lain juga yang hanya 300 paket.
Kegiatan serupa ini sudah rutin dilakukan bupati sejak 2016 di setiap bulan Ramadan.
”Ini jadi kesempatan bagus buat bertemu dengan masyarakat, karena lama pandemi tidak keliling. Rindu bertemu warga, sekarang juga jarang banget,” ujarnya. (din/nik/dam)
