SUKOHARJO, Radar Solo – Rangkaian peribadatan Paskah di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo dipastikan patuh protokol kesehatan (prokes). Salah satunya meniadakan prosesi penciuman salib saat misa Jumat Agung.
Sekretaris Kantor Paroki Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Sukoharjo Agustinus Kristiadi menuturkan, penciuman salib yang dilakukan secara bergantian oleh jemaat, dikhawatirkan dapat menjadi media penularan Covid-19.
“Kami tiadakan cium salib, hanya penghormatan saja,” katanya, Jumat (2/4). Selain itu, jumlah jemaat yang mengikuti misa dibatasi. Hanya 50 persen dari kapasitas gereja Mereka juga diwajibkan mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan identigas khusus.
Sementara itu, aparat gabungan dari polres dan Kodim 0726/Sukoharjo intensif melaksanakan patroli wilayah. Terutama di gereja dengan jumlah jemaat cukup banyak.
Patroli dilaksanakan mulai perayaan ibadah Kamis Putih, Kamis sore (1/4) hingga malam dipimpin Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan dan Kapolres AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
Sejumlah gereja yang pantau yakni Gereja Hati Kudus Yesus Sukoharjo, Gereja Kristen Jawa, Gereja Kristus Raja dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Emunah di Solo Baru dan Gereja Santa Maria di Kartasura.
Berlanjut ke GKJ Nguter, Kapel Mojolaban, GKJ Sukoharjo, Gereja Hati Kudus Yesus Sukoharjo, Gereja Kristus Raja Solobaru, GKJ Grogol, GKJ Cemani Grogol, Gereja Bethel Indonesia Baki, Gereja Pantai Kosta Baki, GKI Kartasura dan GKJ Gebyok Kartasura.
“Kami menjamin keamanan umat yang beribadah. Sebelum Paskah, dilaksanakan sterilisasi gereja oleh anggota Gegana Unit 1 Surakarta dan Sat Sabhara Polres Sukoharjo,” terang Kapolres AKBP Bambang Yugo.
Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan menuturkan, TNI/Polri bersinergi mengamankan objek vital. Selain mejaga kondusivitas wilayah, kami juga melaksanakan imbauan protokol kesehatan dalam rangka mendukung PPKM mikro. Khusus pada perayaan Paskah, kami fokuskan pada pengamanan rumah-rumah ibadah,” bebernya. (kwl/wa)
Tiadakan Prosesi Cium Salib Jumat Agung

SUKOHARJO, Radar Solo – Rangkaian peribadatan Paskah di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo dipastikan patuh protokol kesehatan (prokes). Salah satunya meniadakan prosesi penciuman salib saat misa Jumat Agung.
Sekretaris Kantor Paroki Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Sukoharjo Agustinus Kristiadi menuturkan, penciuman salib yang dilakukan secara bergantian oleh jemaat, dikhawatirkan dapat menjadi media penularan Covid-19.
“Kami tiadakan cium salib, hanya penghormatan saja,” katanya, Jumat (2/4). Selain itu, jumlah jemaat yang mengikuti misa dibatasi. Hanya 50 persen dari kapasitas gereja Mereka juga diwajibkan mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan identigas khusus.
Sementara itu, aparat gabungan dari polres dan Kodim 0726/Sukoharjo intensif melaksanakan patroli wilayah. Terutama di gereja dengan jumlah jemaat cukup banyak.
Patroli dilaksanakan mulai perayaan ibadah Kamis Putih, Kamis sore (1/4) hingga malam dipimpin Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan dan Kapolres AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
Sejumlah gereja yang pantau yakni Gereja Hati Kudus Yesus Sukoharjo, Gereja Kristen Jawa, Gereja Kristus Raja dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Emunah di Solo Baru dan Gereja Santa Maria di Kartasura.
Berlanjut ke GKJ Nguter, Kapel Mojolaban, GKJ Sukoharjo, Gereja Hati Kudus Yesus Sukoharjo, Gereja Kristus Raja Solobaru, GKJ Grogol, GKJ Cemani Grogol, Gereja Bethel Indonesia Baki, Gereja Pantai Kosta Baki, GKI Kartasura dan GKJ Gebyok Kartasura.
“Kami menjamin keamanan umat yang beribadah. Sebelum Paskah, dilaksanakan sterilisasi gereja oleh anggota Gegana Unit 1 Surakarta dan Sat Sabhara Polres Sukoharjo,” terang Kapolres AKBP Bambang Yugo.
Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan menuturkan, TNI/Polri bersinergi mengamankan objek vital. Selain mejaga kondusivitas wilayah, kami juga melaksanakan imbauan protokol kesehatan dalam rangka mendukung PPKM mikro. Khusus pada perayaan Paskah, kami fokuskan pada pengamanan rumah-rumah ibadah,” bebernya. (kwl/wa)