23.2 C
Surakarta
Sunday, 2 April 2023

Banjir di Sukoharjo: 7 Ribu KK Terdampak, Ratusan Ha Sawah Terendam

RADARSOLO.ID – Banjir yang melanda empat wilayah di Sukoharjo mulai surut. Ratusan pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Setidaknya 7.000 lebih kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda sejak Jumat (18/11) malam lalu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo mengatakan, hingga Minggu (20/11) siang pengungsi mulai meninggalkan lokasi pengungsian. Warga yang terdampak sudah mulai membersihkan rumah masing-masing.

”Yang 20 jiwa mengungsi ke Kecamatan Weru sudah kembali ke rumah pada Sabtu (19/11) malam. Yang di Kadogan, Grogol; Laban dan Gadingan, Mojolaban juga sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Sri Maryanto, Minggu (20/11).

Sri Maryanto menjelaskan, genangan banjir sudah surut dan aman bagi masyarakat. Namun, masih ada genangan di lokasi yang lebih rendah seperti area persawahan.

”Warga bergotong-royong dengan relawan, TNI/Polri bersihkan lingkungan, terutama jalan, karena licin,” katanya.

Saat ini pihaknya tengah menghitung kerugian akibat banjir itu. Baik kerusakan infrastruktur, bangunan pemerintah dan lain sebagainya.

Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Weru Nugroho Dwi Susilo mengaku ratusan hektare area persawahan di desanya terendam air. Area persawahan tersebut merupakan tanaman padi program unggulan pemerintah yakni IP400.

”Ada 300 hektare lebih yang terendam,” kata Nugroho.

Dikonfirmasi terkait dampak itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Bagas Windaryatno mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan inventarisasi terkait dampak banjir yang mengakibatkan area pertanian tergenang. Untuk sementara, padi Program IP 400 tergenang seluas 200 hektare.

”Kami sedang inventarisasi, sementara 200 hektare yang tergenang. Itu ada yang sudah panen dan akan panen,” kata Bagas. (kwl/adi/dam)

RADARSOLO.ID – Banjir yang melanda empat wilayah di Sukoharjo mulai surut. Ratusan pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Setidaknya 7.000 lebih kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda sejak Jumat (18/11) malam lalu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo mengatakan, hingga Minggu (20/11) siang pengungsi mulai meninggalkan lokasi pengungsian. Warga yang terdampak sudah mulai membersihkan rumah masing-masing.

”Yang 20 jiwa mengungsi ke Kecamatan Weru sudah kembali ke rumah pada Sabtu (19/11) malam. Yang di Kadogan, Grogol; Laban dan Gadingan, Mojolaban juga sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Sri Maryanto, Minggu (20/11).

Sri Maryanto menjelaskan, genangan banjir sudah surut dan aman bagi masyarakat. Namun, masih ada genangan di lokasi yang lebih rendah seperti area persawahan.

”Warga bergotong-royong dengan relawan, TNI/Polri bersihkan lingkungan, terutama jalan, karena licin,” katanya.

Saat ini pihaknya tengah menghitung kerugian akibat banjir itu. Baik kerusakan infrastruktur, bangunan pemerintah dan lain sebagainya.

Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Weru Nugroho Dwi Susilo mengaku ratusan hektare area persawahan di desanya terendam air. Area persawahan tersebut merupakan tanaman padi program unggulan pemerintah yakni IP400.

”Ada 300 hektare lebih yang terendam,” kata Nugroho.

Dikonfirmasi terkait dampak itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Bagas Windaryatno mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan inventarisasi terkait dampak banjir yang mengakibatkan area pertanian tergenang. Untuk sementara, padi Program IP 400 tergenang seluas 200 hektare.

”Kami sedang inventarisasi, sementara 200 hektare yang tergenang. Itu ada yang sudah panen dan akan panen,” kata Bagas. (kwl/adi/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img