SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo menggalakkan luas tambah tanam padi melalui peningkatan indeks pertanaman (IP). Menyusul dipercayanya Kota Makmur menambah luas lahan IP Padi 400 di 2022 menjadi seluas 5.000 hektare oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo belum lama ini.
Untuk diketahui, IP Padi 400 merupakan pilihan yang menjanjikan guna meningkatkan produksi padi nasional tanpa memerlukan tambahan fasilitas irigasi dan pembukaan lahan baru. Konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah yang memiliki irigasi sepanjang tahun, dapat ditanami padi selama empat kali.
Ada empat faktor pendukung sebagai keberhasilan dalam pelaksanaan IP Padi 400 tersebut, antara lain penggunaan benih varietas padi sangat genjah yang memiliki umur 90-104 hari (Dodokan, Silugonggo dan Inpari), pengendalian hama/penyakit terpadu dilakukan lebih operasional, pengelolaan hara secara terpadu spesifik lokasi, serta manajemen tanam dan panen yang efisien.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani menjelaskan, Mentan memberikan kepercayaan tersebut karena menilai Kota Makmur berhasil dalam melaksanakan IP Padi 400 dengan luas 2.088 hektare tahun ini.
“Lahan pertanian di Sukoharjo mulai berkurang. Kondisi itu dapat disiasati dengan peningkatan jumlah luas tambah tanam melalui peningkatan indeks pertanaman,” ujarnya, kemarin (21/10).
Agar pelaksanaan IP Padi 400 seluas 5.000 hektare pada tahun depan dapat berhasil dengan baik, ada beberapa hal harus dipersiapkan. Antara lain, seluruh petugas penyuluh lapangan (PPL) harus melaksanakan identifikasi lokasi di lahan yang sesuai untuk diusulkan menjadi IP Padi 400.
Adapun syarat lokasi kegiatan IP Padi 400 adalah lahan beririgasi teknis dengan ketersediaan air sepanjang tahun, sudah tanam tiga kali dalam setahun, dan bukan daerah yang endemis organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
“Kuncinya keberhasilan di air serta mekanisasi dan penggunaan benih umur genjah. Para PPL juga wajib melakukan pengukuran kadar PA 7,65,” tutur Etik.
Persiapan lain yakni bagi kepala bidang terkait kegiatan IP Padi 400 untuk mengoordinasikan kecukupan sarana produksi dan pendukung lainnya agar dapat mewujudkan keberhasilan IP Padi 400.
Selain itu, para camat diharapkan dukungannya membantu dalam mengkondisikan kelompok tani pelaksana kegiatan untuk cermat dalam menentukan masa tanam dan melakukan percepatan olah tanah, tanam, maupun panen agar target tanam dan panen empat kali dalam satu tahun tercapai.
“Selain masalah kecukupan air, agar aman bisa tanam dan panen empat kali dalam setahun, setidaknya daerah diberi benih genjah atau hibrida untuk dua kali tanam. Selama ini baru dipasok untuk satu kali tanam di masa tanam ke-4,” jelas Bupati. (kwl/wa/dam)