SUKOHARJO – Penanggulangan stunting atau gangguan tumbuh kembang anak menjadi perhatian serius pemkab. Itu diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran pada APBD, dana desa/ Kelurahan, serta memanfaatkan sumber dana lainnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani menuturkan, penanggulangan stunting menjadi agenda pembangunan nasional. Sukoharjo menjadi salah satu kabupaten prioritas perluasan lokus stunting di Jateng.
“Stunting kan tidak hanya terkait pertumbuhan anak yang terhambat. Tapi juga perkembangan otak yang kurang maksimal,” ujar bupati di Gedung Menara Wijaya, Kamis (25/11).
Stunting, kata Etik, memiliki dampak jangka pendek maupun panjang. Dampak jangka pendek yaitu terhambatnya perkembangan, penurunan fungsi kognitif (kecerdasan), IO rendah, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem pembakaran. Hingga berisiko terjadinya kematian pada masa balita.
Dampak jangka panjangnya, anak mengalami kegemukan pada usia dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit tidak menular. Antara lain jantung, stroke, hipertensi, maupun diabetes.
Menyikapi fenomena tersebut, Bupati mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah dan elemen lainnya melakukan upaya pencegahan stunting dengan sasaran di 1.000 hari pertama kelahiran, sehingga perhatian pada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun perlu diupayakan dengan maksimal. (kwl/wa/dam)