27.6 C
Surakarta
Wednesday, 22 March 2023

Atap SMP Muhammadiyah Eromoko Ambruk, Kasek: Butuh Biaya Besar untuk Perbaikan

RADARSOLO.ID – Atap bangunan SMP Muhammadiyah 7 Eromoko, Wonogiri ambruk, pekan lalu. Hingga kini, belum ada upaya perbaikan lantaran butuh biaya yang sangat besar.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonogiri Subandi menjelaskan, ambruknya atap SMP Muhammadiyah 7 Eromoko itu terjadi pada Kamis (17/11) pukul 08.00. Tepatnya saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung. Atap yang ambruk tersebut merupakan ruang penyimpanan barang.

“Ya benar (ada atap bangunan) yang roboh di SMP Muhammadiyah 7 Eromoko. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sedangkan kerugian akibat peristiwa ini belum bisa dipastikan,” terang Subandi, Rabu (23/11).

Saat dikonfirmasi, Kepala SMP Muhammadiyah 7 Eromoko Sulistyorini juga membenarkan. Dia menjelaskan, ruangan yang atapnya ambruk tersebut dulunya perpustakaan. Namun karena ada rencana akreditasi, pihak sekolah memindahkan perpustakaan ke ruangan yang lain.

“Sementara ini ruangan itu untuk penyimpanan barang. Ada buku-buku, kursi, meja, dan lain sebagainya. Atap ambruk karena kayunya lapuk,” jelas Sulistyorini.

Wanita yang akrab disapa Rini itu menambahkan, kayu penyangga atap yang lapuk memang tidak terlihat. Karena tertutup internit. Sehingga saat hujan deras mengguyur kawasan sekitar dalam beberapa hari terakhir, atap tersebut ambruk.

“Ruangan yang atapnya ambruk bersebelahan dengan kelas yang dipakai anak-anak. Untung tidak ngembruki (menimpa) ruangan yang dipakai anak-anak,” imbuh Rini.

Sejatinya, lanjut Rini, sempat ada beberapa orang yang ada di ruangan tersebut. Kebetulan, mereka sudah keluar, beberapa saat sebelum kejadian.

“Barang-barang yang ada di dalamnya, setelah kejadian langsung dipindahkan ke ruangan lain. Tapi ada beberapa yang rusak karena tertimpa atap. Gentingnya juga hancur. Kalau kerugiannya berapa, belum bisa kami hitung,” beber Rini.

Sementara itu, sepekan pasca kejadian, belum ada upaya perbaikan dari pihak sekolah. Hanya menerjunkan beberapa tukang saja untuk menurunkan genting yang masih utuh. Rini mengaku perbaikan membutuhkan biaya besar. Padahal tidak ada alokasi anggaran untuk itu.

“Sementara ini pembelajaran masih jalan terus. Kami juga mengingatkan agar anak-anak tidak melintas di sekitar ruangan yang atapnya ambruk. Takutnya dindingnya ikut ambruk saat anak-anak lewat,” ujar Rini. (al/fer/ria)






Reporter: Iwan Adi Luhung

RADARSOLO.ID – Atap bangunan SMP Muhammadiyah 7 Eromoko, Wonogiri ambruk, pekan lalu. Hingga kini, belum ada upaya perbaikan lantaran butuh biaya yang sangat besar.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonogiri Subandi menjelaskan, ambruknya atap SMP Muhammadiyah 7 Eromoko itu terjadi pada Kamis (17/11) pukul 08.00. Tepatnya saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung. Atap yang ambruk tersebut merupakan ruang penyimpanan barang.

“Ya benar (ada atap bangunan) yang roboh di SMP Muhammadiyah 7 Eromoko. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sedangkan kerugian akibat peristiwa ini belum bisa dipastikan,” terang Subandi, Rabu (23/11).

Saat dikonfirmasi, Kepala SMP Muhammadiyah 7 Eromoko Sulistyorini juga membenarkan. Dia menjelaskan, ruangan yang atapnya ambruk tersebut dulunya perpustakaan. Namun karena ada rencana akreditasi, pihak sekolah memindahkan perpustakaan ke ruangan yang lain.

“Sementara ini ruangan itu untuk penyimpanan barang. Ada buku-buku, kursi, meja, dan lain sebagainya. Atap ambruk karena kayunya lapuk,” jelas Sulistyorini.

Wanita yang akrab disapa Rini itu menambahkan, kayu penyangga atap yang lapuk memang tidak terlihat. Karena tertutup internit. Sehingga saat hujan deras mengguyur kawasan sekitar dalam beberapa hari terakhir, atap tersebut ambruk.

“Ruangan yang atapnya ambruk bersebelahan dengan kelas yang dipakai anak-anak. Untung tidak ngembruki (menimpa) ruangan yang dipakai anak-anak,” imbuh Rini.

Sejatinya, lanjut Rini, sempat ada beberapa orang yang ada di ruangan tersebut. Kebetulan, mereka sudah keluar, beberapa saat sebelum kejadian.

“Barang-barang yang ada di dalamnya, setelah kejadian langsung dipindahkan ke ruangan lain. Tapi ada beberapa yang rusak karena tertimpa atap. Gentingnya juga hancur. Kalau kerugiannya berapa, belum bisa kami hitung,” beber Rini.

Sementara itu, sepekan pasca kejadian, belum ada upaya perbaikan dari pihak sekolah. Hanya menerjunkan beberapa tukang saja untuk menurunkan genting yang masih utuh. Rini mengaku perbaikan membutuhkan biaya besar. Padahal tidak ada alokasi anggaran untuk itu.

“Sementara ini pembelajaran masih jalan terus. Kami juga mengingatkan agar anak-anak tidak melintas di sekitar ruangan yang atapnya ambruk. Takutnya dindingnya ikut ambruk saat anak-anak lewat,” ujar Rini. (al/fer/ria)






Reporter: Iwan Adi Luhung

Populer

Berita Terbaru

spot_img