24.1 C
Surakarta
Sunday, 28 May 2023

Desa Jendi Lawan Stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan

RADARSOLO.ID-Menekan kasus stunting menjadi kewajiban bersama. Sebab itu, Pemerintah Desa Jendi, Kecamatan Girimarto menggerakan semua pihak. Tak ayal, desa tersebut menjadi salah satu desa terbaik di Wonogiri dalam hal penanganan stunting.

Kepala Desa (Kades) Jendi Gathot Sugiyanto mengatakan, memerangi stunting harus dilakukan semua elemen. Sebab, disadari bahwa desa juga memiliki tanggung jawab terkait hal tersebut.

Stunting kan skala prioritas. Kita kerjakan bareng-bareng. Pemerintah desa bersama kader yang aea,” kata dia Jumat (24/3/2023).

Dia memberdayakan kader pembangunan manusia (KPM) untuk ikut mengatasi stunting. Selain itu, tim pendamping keluarga (TPK) juga turut serta memerangi stunting di desa tersebut.

Pemerintah desa, kata Gathot, menggelontorkan anggaran setiap tahun untuk menanggulangi stunting. Salah satunya untuk pemberian makanan tambahan bagi anak. “Makanan tambahan itu diberikan lewat posyandu-posyandu yang ada di desa kami. Ini juga berkat bidan yang ikut mengatasi stunting,” beber Gathot.

Sementara itu, TPK memiliki tugas khusus. Di antaranya adalah memberikan edukasi terkait pencegahan stunting kepada calon pengantin (catin). “Kunjungan rumah ke rumah untuk itu. Alhamdulillah TPK juga mendapatkan penghargaan saat rembuk stunting kemarin,” ujar dia.

Menurut dia, tidak ada inovasi khusus dalam penanganan stunting di desa tersebut. Hanya cara-cara seperti yang ada didapat dari petunjuk pihak terkait dilakukan.

Meski begitu, angka stunting di desa tersebut bisa ditekan semaksimal mungkin. Beberapa tahun lalu, menurut Gathot, anak stunting di Desa Jendi berjumlah puluhan anak. Sementara itu, berdasarkan data pihak desa, kini hanya ada satu anak. “Kami jalankan program yang ditentukan saja. Kader-kader terkait kami berdayakan dan optimalkan,” beber Gathot.

Pihaknya saat ini mencoba mengoptimalkan peran kader untuk mengedukasi pencegahan stunting. Selain itu, juga pemberian makanan tambahan kepada anak bawah dua tahun (baduta).

Pemerintah desa serius dalam menangani stunting. Apalagi, pengentasan stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat dan Pemkab Wonogiri mencanangkan di 2024 untuk zero stunting. (al/bun)

 






Reporter: Iwan Adi Luhung

RADARSOLO.ID-Menekan kasus stunting menjadi kewajiban bersama. Sebab itu, Pemerintah Desa Jendi, Kecamatan Girimarto menggerakan semua pihak. Tak ayal, desa tersebut menjadi salah satu desa terbaik di Wonogiri dalam hal penanganan stunting.

Kepala Desa (Kades) Jendi Gathot Sugiyanto mengatakan, memerangi stunting harus dilakukan semua elemen. Sebab, disadari bahwa desa juga memiliki tanggung jawab terkait hal tersebut.

Stunting kan skala prioritas. Kita kerjakan bareng-bareng. Pemerintah desa bersama kader yang aea,” kata dia Jumat (24/3/2023).

Dia memberdayakan kader pembangunan manusia (KPM) untuk ikut mengatasi stunting. Selain itu, tim pendamping keluarga (TPK) juga turut serta memerangi stunting di desa tersebut.

Pemerintah desa, kata Gathot, menggelontorkan anggaran setiap tahun untuk menanggulangi stunting. Salah satunya untuk pemberian makanan tambahan bagi anak. “Makanan tambahan itu diberikan lewat posyandu-posyandu yang ada di desa kami. Ini juga berkat bidan yang ikut mengatasi stunting,” beber Gathot.

Sementara itu, TPK memiliki tugas khusus. Di antaranya adalah memberikan edukasi terkait pencegahan stunting kepada calon pengantin (catin). “Kunjungan rumah ke rumah untuk itu. Alhamdulillah TPK juga mendapatkan penghargaan saat rembuk stunting kemarin,” ujar dia.

Menurut dia, tidak ada inovasi khusus dalam penanganan stunting di desa tersebut. Hanya cara-cara seperti yang ada didapat dari petunjuk pihak terkait dilakukan.

Meski begitu, angka stunting di desa tersebut bisa ditekan semaksimal mungkin. Beberapa tahun lalu, menurut Gathot, anak stunting di Desa Jendi berjumlah puluhan anak. Sementara itu, berdasarkan data pihak desa, kini hanya ada satu anak. “Kami jalankan program yang ditentukan saja. Kader-kader terkait kami berdayakan dan optimalkan,” beber Gathot.

Pihaknya saat ini mencoba mengoptimalkan peran kader untuk mengedukasi pencegahan stunting. Selain itu, juga pemberian makanan tambahan kepada anak bawah dua tahun (baduta).

Pemerintah desa serius dalam menangani stunting. Apalagi, pengentasan stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat dan Pemkab Wonogiri mencanangkan di 2024 untuk zero stunting. (al/bun)

 






Reporter: Iwan Adi Luhung

Populer

Berita Terbaru

spot_img