25.9 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Jekek: Anak sakit, segera Periksa ke Faskes

WONOGIRI – Pemkab Wonogiri menggelar konsolidasi internal, usai ditemukannya kasus gagal ginjal akut pada anak. Hasilnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri didorong untuk menelusuri penyebabnya. Apakah karena sirup obat batuk yang belakangan ini viral, atau ada penyebab lainnya.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku prihatin dan berduka, atas meninggalnya seorang anak karena gagal ginjal akut, 21 September lalu. Setelah sempat dirawat 21 hari di RSUP dr. Sardjito Jogjakarta.

Awalnya, anak tersebut mengalami demam hingga kesulitan buang air kecil. Lalu dilarikan di salah satu rumah sakit di Kota Sukses. Kemudian dirujuk ke RSUP dr. Sardjito. Sayang, nyawa bocah tersebut tak tertolong.

Hasil konsolidasi dampak dari kasus tersebut, Jekek (sapaan Akrab Joko Sutopo) meminta tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas kesehatan (faskes) untuk siap siaga. Segera melalukan penanganan terbaik, jika ada anak yang gejalanya mengarah ke gagal ginjal akut.

“Lebih amannya segera dibawa ke faskes yang ada. Supaya segera mendapatkan penanganan medis dan langsung ditangani dokter,” kata Jekek.

Selain itu, Pemkab Wonogiri gencar sosialisasi terkait gagal ginjal akut, menggunakan seluruh instrumen yang ada. Sosialisasi ditekankan kepada masyarakat, supaya ekstra waspada ketika memberikan obat penurun panas ke buah hatinya.

Menurut Jekek, ada sejumlah obat yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Dan saat ini, tidak semua masyarakat memahami itu. Karena itu, opsi paling memungkinkan ketika anak demam, segera dilarikan ke faskes terdekat. Serta jangan sembarangan memberikan obat penurun panas.

“Jika anak sakit misalnya demam dan yang lainnya, segera diantar ke puskesmas. Kami pastikan nakes dan faskes disiagakan. Itu bagian dari SOP (standard operational procedure) yang kami jalankan,” pesan Jekek. (al/fer/dam)

WONOGIRI – Pemkab Wonogiri menggelar konsolidasi internal, usai ditemukannya kasus gagal ginjal akut pada anak. Hasilnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri didorong untuk menelusuri penyebabnya. Apakah karena sirup obat batuk yang belakangan ini viral, atau ada penyebab lainnya.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku prihatin dan berduka, atas meninggalnya seorang anak karena gagal ginjal akut, 21 September lalu. Setelah sempat dirawat 21 hari di RSUP dr. Sardjito Jogjakarta.

Awalnya, anak tersebut mengalami demam hingga kesulitan buang air kecil. Lalu dilarikan di salah satu rumah sakit di Kota Sukses. Kemudian dirujuk ke RSUP dr. Sardjito. Sayang, nyawa bocah tersebut tak tertolong.

Hasil konsolidasi dampak dari kasus tersebut, Jekek (sapaan Akrab Joko Sutopo) meminta tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas kesehatan (faskes) untuk siap siaga. Segera melalukan penanganan terbaik, jika ada anak yang gejalanya mengarah ke gagal ginjal akut.

“Lebih amannya segera dibawa ke faskes yang ada. Supaya segera mendapatkan penanganan medis dan langsung ditangani dokter,” kata Jekek.

Selain itu, Pemkab Wonogiri gencar sosialisasi terkait gagal ginjal akut, menggunakan seluruh instrumen yang ada. Sosialisasi ditekankan kepada masyarakat, supaya ekstra waspada ketika memberikan obat penurun panas ke buah hatinya.

Menurut Jekek, ada sejumlah obat yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Dan saat ini, tidak semua masyarakat memahami itu. Karena itu, opsi paling memungkinkan ketika anak demam, segera dilarikan ke faskes terdekat. Serta jangan sembarangan memberikan obat penurun panas.

“Jika anak sakit misalnya demam dan yang lainnya, segera diantar ke puskesmas. Kami pastikan nakes dan faskes disiagakan. Itu bagian dari SOP (standard operational procedure) yang kami jalankan,” pesan Jekek. (al/fer/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img