RADARSOLO.ID – Masjid Raya Sheikh Zayed mulai dibuka pekan depan, tepatnya antara 28 Februari atau 1 Maret.
Situasi ini ternyata membuat berbagai aspek juga ikut bergairah. Salah satunya bisnis perhotelan. Mengingat masjid bergaya Timur Tengah tersebut, menjadi salah satu destinasi baru wisata di Kota Solo. Belum dibuka saja hampir setiap hari kendaraan hingga wisatawan dari luar kota banyak yang hadir.
Dibukanya masjid raya ini juga diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Solo.
“Cukup antusias, karena sekarang ini market wisata religi cukup besar. Terlebih Solo belum punya destinasi wisata rohani. Makanya masjid ini bisa jadi destinasi baru yang bakal diminati wisatawan. Harapannya, akan berdampak positif. Kami optimistis ikut mengerek okupansi hotel di Solo dan sekitarnya,” ungkap Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Sistho A. Sreshtho kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin.
Jadwal pembukaan masjid untuk umum berbarengan dengan memasuki bulan Ramadan. Ini bulan dimana, bisnis perhotelan masih mengalami low season.
“Kami belum bisa memprediksi kenaikan okupansi, karena kami belum punya history sebelumnya. Kami belum punya gambaran sama sekali. Memang ada beberapa tamu yang menyampaikan kepada kami ketika mereka menginap di hotel agar dikabari jika masjid sudah dibuka. Ini karena mereka akan kembali lagi ke Solo. Namun kapan mereka kembali lagi, apakah saat bulan Ramadan besok, atau setelah Lebaran, itu yang kami tidak tahu,” beber Sistho.
Sebab, menurut Sistho, secara kebiasaan dari tahun ke tahun, saat bulan puasa, tidak banyak tamu hotel datang menginap. Mayoritas orang-orang mengurangi aktivitas mobilitas, termasuk bepergian. Itulah alasan hotel-hotel mengalami penurunan okupansi dan event-event yang diselenggarakan di dalam hotel.
“Karena tamu secara normal mengurangi kegiatannya di bulan puasa. Baru nanti traffic-nya tinggi saat momen berbuka puasa. Tiap tahun selalu seperti itu polanya. Nah, apakah dibukanya masjid ini akan tiba-tiba kedatangan rombongan tamu, kemudian banyak hotel penuh seperti saat Lebaran? Harapannya seperti itu,” jelasnya.
Namun soal persiapan hotel menyambut Ramadan, Sistho mengaku menegaskan sudah 100 persen. Mulai dari dekorasi hotel, promo food and beverage, sampai menu khusus Ramadan. Terlebih dengan adanya rencana pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed, semakin menambah optimisme bisnis perhotelan.
“Kami berharap banyak wisatawan religi datang ke Kota Solo dapat memberikan kontribusi positif terhadap pariwisata dan perhotelan di Solo,” pungkasnya. (aya/nik/dam)