RADARSOLO.ID – Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membuat stimulant dengan adanya banyak pembukaan sejumlah destinasi wisata baru. Berbagai stakeholder diharapkan bisa melakukan penguatan untuk bisa membuat wisatawan nyaman.
Penguatan yang dilakukan salah satunya dengan pembenahan di berbagai lini. Khususnya penerapan CHSE, yang terdiri dari kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan.
“Kami juga selalu adakan pelatihan karyawan. Baik di hotel besar maupun kecil. Karena karyawan harus punya sertifikasi profesional. Berlaku hanya tiga tahun, ini lebih penting daripada program seremonial lainnya,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Abdullah Soewarno kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin.
Pejabat Humas PHRI Solo Retno Wulandari menambahkah, pengembangan objek wisata baru menjadi stimulan yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata di Kota Solo. Termasuk pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed yang saat ini sudah banyak tamu inden untuk bisa berkunjung. Termasuk juga Pracima Tuin Mangkunegaran dan Solo Safari yang jadi rujukan utama baru untuk berwisata di Kota Bengawan saat ini.
“Harapannya, dibukanya destinasi wisata baru itu akan meningkatkan length of stay wisatawan di Solo. Potensi ini harus diangkat dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama. Bisa jadi selling point untuk mendatangkan wisatawan baik domestik maupun asing,” jelasnya.
Retno mengimbau para pelaku sektor perhotelan segera menangkap peluang tersebut. Menurutnya, perhotelan harus siap menghadapi perubahan perilaku customer. “Karena akan banyak individual traveller dan tamu family,” sambungnya.
Sementara itu Pengurus PHRI Solo Adjie mengaku para pelaku bisnis perhotelan di Solo sudah memiliki modal untuk ikut terlibat pada pengembangan wisata daerah. Yakni sudah terbiasa menerima dan melayani tamu VVIP, hingga tamu internasional.
“Selain itu, PHRI juga harus hadir untuk mewarnai kebijakan di Kota Solo. Bagaimana suara kami memberikan usulan kepada pemerintah, dapat memberikan warna. Harus terbangun destinasi, termasuk membangun penguatan kepariwisataan di eks Karesidenan Surakarta, seperti di Tawangmangu, hingga Wonogiri,” pungkasnya. (aya/nik/dam)