26.7 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Khusus Pelanggan Pascabayar PLN, Wajib Kirim Foto Meteran Listrik

SOLO – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta berupaya ikut mencegah persebaran virus korona (Covid-19). Tak lagi mengirim petugas ke rumah-rumah, membaca meteran listrik. Cukup meminta kesadaran pelanggan mengirim foto meteran listriknya.

PLN sengaja mengubah pembacaan meter untuk tagihan rekening listrik April. Berupa penerapan physical distancing. Pelanggan pascabayar diminta untuk mengirimkan foto angka yang tertera di meteran. Disertai identitas (ID) pelanggan melalui aplikasi WhatsApp (WA).

“Pelanggan cukup mengirimkan foto satu kali saja selama periode 24-29 Maret. Supaya aman dan nyaman dalam masa darurat bencana wabah korona. Kami ikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi pertemuan antarorang. Sehingga dimohon warga Solo dan sekitarnya berpartisipasi aktif dalam mengirim foto pembacaan meteran PLN,” terang Manager PT PLN UP3 Surakarta Ari Prasetyo Nugroho kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (25/3).

Pelanggan dapat mengirimkan ID pelanggan dan foto angka di meteran sesuai wilayah kerja unit layanan pelanggan (ULP). Ari menyebut pelanggan cukup di rumah saja dan mengirimkan via online.

Setelah itu pembayaran juga bisa dilakukan melalui online. Tidak perlu tatap muka langsung dengan petugas. “Pembayaran rekening listrik bisa dilakukan secara online melalui internet banking, mobile banking, situs belanja online, maupun dompet digital,” imbuhnya.

Bagi pelanggan pascabayar yang tidak dapat mengirimkan ID pelanggan dan foto angka meteran selama periode tersebut, maka tagihan listrik April akan dihitung dengan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir. Sesuai peraturan PLN dalam masa darurat korona.

“Artinya, selama wabah ini berlangsung, tidak ada petugas pembaca meteran yang jalan. Semuanya dilakukan mandiri oleh pelanggan. Setelah pelanggan mengirim foto, proses selanjutnya membayar listrik di payment point online bank (PPOB) seperti biasanya,” tandasnya.

Agus Suprianto, 40, warga Kelurahan Gilingan, Banjarsari tidak masalah harus mengirim foto meteran listriknya. Selama penetapan kejadian luar biasa (KLB) korona di Kota Solo, dia juga jarang keluar rumah.

“Kasihan juga petugas PLN kalau harus muter ke rumah-rumah warga dalam kondisi seperti sekarang ini. Lebih baik pelanggan proaktif. Lagipula saya sudah sering bayar tagihan listrik online,” ujarnya. (aya/fer)

SOLO – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta berupaya ikut mencegah persebaran virus korona (Covid-19). Tak lagi mengirim petugas ke rumah-rumah, membaca meteran listrik. Cukup meminta kesadaran pelanggan mengirim foto meteran listriknya.

PLN sengaja mengubah pembacaan meter untuk tagihan rekening listrik April. Berupa penerapan physical distancing. Pelanggan pascabayar diminta untuk mengirimkan foto angka yang tertera di meteran. Disertai identitas (ID) pelanggan melalui aplikasi WhatsApp (WA).

“Pelanggan cukup mengirimkan foto satu kali saja selama periode 24-29 Maret. Supaya aman dan nyaman dalam masa darurat bencana wabah korona. Kami ikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi pertemuan antarorang. Sehingga dimohon warga Solo dan sekitarnya berpartisipasi aktif dalam mengirim foto pembacaan meteran PLN,” terang Manager PT PLN UP3 Surakarta Ari Prasetyo Nugroho kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (25/3).

Pelanggan dapat mengirimkan ID pelanggan dan foto angka di meteran sesuai wilayah kerja unit layanan pelanggan (ULP). Ari menyebut pelanggan cukup di rumah saja dan mengirimkan via online.

Setelah itu pembayaran juga bisa dilakukan melalui online. Tidak perlu tatap muka langsung dengan petugas. “Pembayaran rekening listrik bisa dilakukan secara online melalui internet banking, mobile banking, situs belanja online, maupun dompet digital,” imbuhnya.

Bagi pelanggan pascabayar yang tidak dapat mengirimkan ID pelanggan dan foto angka meteran selama periode tersebut, maka tagihan listrik April akan dihitung dengan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir. Sesuai peraturan PLN dalam masa darurat korona.

“Artinya, selama wabah ini berlangsung, tidak ada petugas pembaca meteran yang jalan. Semuanya dilakukan mandiri oleh pelanggan. Setelah pelanggan mengirim foto, proses selanjutnya membayar listrik di payment point online bank (PPOB) seperti biasanya,” tandasnya.

Agus Suprianto, 40, warga Kelurahan Gilingan, Banjarsari tidak masalah harus mengirim foto meteran listriknya. Selama penetapan kejadian luar biasa (KLB) korona di Kota Solo, dia juga jarang keluar rumah.

“Kasihan juga petugas PLN kalau harus muter ke rumah-rumah warga dalam kondisi seperti sekarang ini. Lebih baik pelanggan proaktif. Lagipula saya sudah sering bayar tagihan listrik online,” ujarnya. (aya/fer)

Populer

Berita Terbaru

spot_img