RADARSOLO.ID – Pemroduksi drama Korea (drakor) fenomenal Squid Game, Netflix dituntut oleh perusahaan penyedia jasa internet di Korea Selatan, SK Broadband. Popularitas drakor Squid Game diketahui telah berdampak pada lalu lintas dan pemelihaaan jaringan.
Pengadilan di Seoul, Korea Selatan pun telah menyatakan bahwa Netflix seharusnya memberikan imbalan kepada penyedia jasa internet, seperti SK Broadband atas penggunaan jaringan.
Tuntutan SK Broadband sendiri berdasarkan pada penggunaan jalur khusus oleh Netflix yang memakan banyak data. Lalu lintas data Netflix yang ditangani SK Broadband diketahui telah melonjak 24 kali lipat dari 2018, menjadi 1,2 triliun bit data per detik yang diproses pada September lalu. Ini karena popularitas beberapa konten asal Korea Selatan, termasuk Squid Game.
“Netflix merupakan aplikasi yang mendatangkan lalu lintas jaringan terbesar kedua di Korea Selatan, setelah YouTube. Tetapi, baik Netflix ataupun YouTube, tidak pernah memberikan pembayaran biaya penggunaan jaringan, “ terang SK Broadband dalam pernyataan resminya kepada media.
Padahal, penyedia konten lain seperti Apple, Facebook, dan Amazon diketahui memberikan pembayaran biaya penggunaan jaringan kepada SK Broadband.
Sebelumnya di tahun lalu, SK Broadband juga pernah menuntut biaya ke Netflix, tetapi langsung dijawab dengan gugatan keras dari pihak Netflix. Netflix mengklaim, tugas Netflix adalah membuat konten dan membuat konten bisa diakses, dengan prinsip bebas biaya.
Sementara untuk konflik saat ini, Netflix belum melakukan tindak lanjut apa-apa, selain memberikan pernyataan bahwa mereka akan mempelajari tuntutan dari SK Broadband ini terlebih dahulu.
Seperti yang diketahui, drakor Squid Game telah mendulang banyak popularitas secara global. Squid Game yang dirilis pada 17 September 2021 tersebut berhasil menduduki deretan trending teratas di berbagai negara dunia. (*/ria)