23.3 C
Surakarta
Wednesday, 31 May 2023

Tips Merawat Tanaman Tapak Macan

Tanaman Tapak Macan: Mudah Didapat, Sulit Dirawat

RADARSOLO.ID – Ada satu tanaman berdaun yang motifnya unik. Mirip telapak kaki macan, batang dan daunnya berbulu. Namanya Begonia Masoniana. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan tanaman tapak macan. Perpaduan warnanya hijau muda dan coklat. Tanaman ini berasal dari Amerika.

Sebenarnya tanaman ini cukup mudah ditemui di Kota Bengawan karena bukan tanaman langka. Tapi bukan berarti tanaman ini mudah dirawat. Perlu extra treatment agar bisa bertahan hidup dengan warna yang tetap cerah. Batang dan daunnya juga kokoh.

”Setiap tumbuhan memang membutuhkan sinar matahari. Nah, kalau Begonia ini juga butuh sinar matahari dengan cara di-sunbathing (dijemur). Tapi cukup 30 menit saja. Itu pun dilakukan hanya tiga hari sekali atau bahkan seminggu sekali. Rentang waktunya juga tidak boleh sembarangan. Hanya sekitar pukul 08.00-9.30 saja,” ungkap pecinta tanaman asal Kota Solo, Saza Nirwana kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (1/10).

Tanaman tapak macan tidak boleh terpapar sinar matahari langsung dalam durasi waktu yang lama. Maka perawatannya harus semi indoor. Selain itu, tanaman tapak macan juga dilarang disiram terlalu sering. Cukup dua hari sekali. Media tanamnya menggunakan campuran sekam, kompos, dan tanah. Dengan perbandingan, sekam satu, kompos satu, dan tanah setengah.

”Untuk repotting, lakukan jika tanaman tapak macan sudah besar. Atau sudah melebihi ukuran pot. Baru bisa di-repotting. Kalau ada daun yang sudah mulai tua atau rusak, bisa segera dipotong saja. Biar tidak mengganggu pertumbuhan daun barunya,” jelasnya.

Untuk perawatannya, hanya membutuhkan vitamin B1 dan pupuk NPK. Diberikan dua minggu sekali agar batang, akar, dan daun sehat. Biayanya juga sangat murah. Vitamin B1 hanya seharga Rp 20 ribu untuk 100 mililiter. Sedangkan untuk pupuk NPK seberat 150 gram seharga Rp 5 ribu.

”Hama yang biasanya menyerang tanaman tapak macan adalah bekicot atau siput. Sebenarnya semua jenis Begonia rata-rata hamanya sama. Mengantisipasinya, dengan cara cangkang telur dihancurkan. Kemudian ditaburkan di sekitar pot. Selain itu jarak antarpot jangan terlalu berdekatan. Harus diberi ruang. Tanaman tapak macan harus rajin dicek sehari sampai dua hari sekali. Apakah ada hamanya atau tidak,” bebernya.

Soal harga, tanaman tapak macan bervariasi. Saza menyebut untuk dua sampai tiga daun dibanderol Rp 50-75 ribu. Sedangkan untuk empat sampai lima daun harganya sekitar Rp 150 ribu. Harga juga disesuaikan dengan ukuran daunnya. Bahkan untuk tanaman tapak macan yang daunnya rimbun harganya bisa mencapai Rp 500 ribu.

”Untuk pemula yang ingin merawat Begonia, harus sabar. Karena treatment tanaman ini memang susah-susah gampang. Yang jelas, kalau baru beli tanaman ini, jangan langsung di-repotting. Karena kita belum paham perawatannya gimana. Media tanam yang bagus seperti apa. Kalau kita asal langsng repotting, takutnya ternyata salah penggunaan media tanam. Penyiramannya terlalu banyak. Kemudian mati. Saran aku cari tahu dulu cara perawatannya, baru kalau sudah paham bisa repotting,” tandasnya. (aya/adi)

RADARSOLO.ID – Ada satu tanaman berdaun yang motifnya unik. Mirip telapak kaki macan, batang dan daunnya berbulu. Namanya Begonia Masoniana. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan tanaman tapak macan. Perpaduan warnanya hijau muda dan coklat. Tanaman ini berasal dari Amerika.

Sebenarnya tanaman ini cukup mudah ditemui di Kota Bengawan karena bukan tanaman langka. Tapi bukan berarti tanaman ini mudah dirawat. Perlu extra treatment agar bisa bertahan hidup dengan warna yang tetap cerah. Batang dan daunnya juga kokoh.

”Setiap tumbuhan memang membutuhkan sinar matahari. Nah, kalau Begonia ini juga butuh sinar matahari dengan cara di-sunbathing (dijemur). Tapi cukup 30 menit saja. Itu pun dilakukan hanya tiga hari sekali atau bahkan seminggu sekali. Rentang waktunya juga tidak boleh sembarangan. Hanya sekitar pukul 08.00-9.30 saja,” ungkap pecinta tanaman asal Kota Solo, Saza Nirwana kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (1/10).

Tanaman tapak macan tidak boleh terpapar sinar matahari langsung dalam durasi waktu yang lama. Maka perawatannya harus semi indoor. Selain itu, tanaman tapak macan juga dilarang disiram terlalu sering. Cukup dua hari sekali. Media tanamnya menggunakan campuran sekam, kompos, dan tanah. Dengan perbandingan, sekam satu, kompos satu, dan tanah setengah.

”Untuk repotting, lakukan jika tanaman tapak macan sudah besar. Atau sudah melebihi ukuran pot. Baru bisa di-repotting. Kalau ada daun yang sudah mulai tua atau rusak, bisa segera dipotong saja. Biar tidak mengganggu pertumbuhan daun barunya,” jelasnya.

Untuk perawatannya, hanya membutuhkan vitamin B1 dan pupuk NPK. Diberikan dua minggu sekali agar batang, akar, dan daun sehat. Biayanya juga sangat murah. Vitamin B1 hanya seharga Rp 20 ribu untuk 100 mililiter. Sedangkan untuk pupuk NPK seberat 150 gram seharga Rp 5 ribu.

”Hama yang biasanya menyerang tanaman tapak macan adalah bekicot atau siput. Sebenarnya semua jenis Begonia rata-rata hamanya sama. Mengantisipasinya, dengan cara cangkang telur dihancurkan. Kemudian ditaburkan di sekitar pot. Selain itu jarak antarpot jangan terlalu berdekatan. Harus diberi ruang. Tanaman tapak macan harus rajin dicek sehari sampai dua hari sekali. Apakah ada hamanya atau tidak,” bebernya.

Soal harga, tanaman tapak macan bervariasi. Saza menyebut untuk dua sampai tiga daun dibanderol Rp 50-75 ribu. Sedangkan untuk empat sampai lima daun harganya sekitar Rp 150 ribu. Harga juga disesuaikan dengan ukuran daunnya. Bahkan untuk tanaman tapak macan yang daunnya rimbun harganya bisa mencapai Rp 500 ribu.

”Untuk pemula yang ingin merawat Begonia, harus sabar. Karena treatment tanaman ini memang susah-susah gampang. Yang jelas, kalau baru beli tanaman ini, jangan langsung di-repotting. Karena kita belum paham perawatannya gimana. Media tanam yang bagus seperti apa. Kalau kita asal langsng repotting, takutnya ternyata salah penggunaan media tanam. Penyiramannya terlalu banyak. Kemudian mati. Saran aku cari tahu dulu cara perawatannya, baru kalau sudah paham bisa repotting,” tandasnya. (aya/adi)

Populer

Berita Terbaru

spot_img