RADARSOLO.ID – Usianya baru menginjak 42 tahun saat dilantik menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo pada Februari lalu. Adalah Agus Suprapto yang dahulu pernah menjadi buruh pabrik tekstil. Berikut petikan wawancara liku-liku hidupnya.
Apa Kabar Mas Agus?
Baik dan sehat.
Informasinya pernah jadi buruh pabrik?
Iya, selama dua tahun di seksi pengelolaan limbah, pengelolaan air, dan operator boiler. Kerjanya ya linear sama jurusan kuliah. Pernah mengalami kerja sif. Kalau di pengelolaan limbah itu, hari libur seperti Lebaran, tetap masuk. Karena pengelolaan limbah harus jalan terus, meskipun tidak ada produksi.
Kapan diterima jadi ASN dan ditugaskan di mana?
Pada 2006. Formasi yang dibutuhkan saat itu teknik kimia. Langsung ditugaskan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo sesuai latar belakang pendidikan.
Pernah menjabat apa saja?
Dipercaya sebagai kasubag program pada 2012. Lalu 2013 menjadi kasubid pengkajian kelayakan dan penegakan hukum. Berikutnya 2017 kepala bidang tata lingkungan. Pada 2018-2019 sempat menjadi Plt (pelaksana tugas) kepala DLH. Berlanjut 2021 menjabat Sekretaris DLH. Baru kemudian pada 2 Februari 2022 diberi amanah Bupati Sukoharjo Ibu Etik Suryani menjadi kepala DLH.
Terobosan yang pernah dilakukan?
Saat program kampung iklim (ProKlim). Mulai 2017, ProKlim sebagai upaya adaptasi mitigasi perubahan iklim belum banyak dikenal. Masyarakat belum mengenal apa itu proklim. Ternyata di situ banyak program yang saling berkaitan. Seperti bagaimana mengelola sampah, memanen air hujan, lalu bagaimana cara memanfaatkan pekarangan dengan aneka tanaman pangan.
Progres program ProKlim?
Hingga 2022, telah terbentuk 60 kampung iklim di Kabupaten Sukoharjo. Dari jumlah tersebut, satu lokasi mendapatkan trofi Lestari, dua trofi ProKlim Utama, delapan sertifikat ProKlim Utama, 23 sertifikat ProKlim Madya, dan 14 sertifikat ProKlim Pratama. Alhamdulillah, tahun ini, Bupati Sukoharjo kembali menerima penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) kategori Pembinaan ProKlim. Penghargaan ini adalah yang ke dua kalinya setelah sebelumnya pada 2018 juga menerima penghargaan serupa. Ada kepuasan tersendiri saat mengerjakan ProKlim.
Tugas yang paling berkesan?
Semua tugas berkesan, apalagi saat ada aduan masyarakat tentang limbah misalnya, kemudian masalah bisa selesai dan semua pihak bisa menerima.
Sepanjang tahun ini, penghargaan yang diraih?
Piagam Pembina ProKlim Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota diberikan kepada Bupati Sukoharjo dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ada pula piagam tingkat nasional 2022. Sertifikat ProKlim Kategori Utama PROKLIM Dusun II, Desa Purbayan, Kecamatan Baki, dan sertifikat Proklim Kategori Utama ProKlim Desa Karangmojo, Kecamatan Weru, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penghargaan Nasional juga 2022. Termasuk Public Services Of The Year Jawa Tengah 2022 dalam rangka pelayanan publik bidang lingkungan hidup.
Prestasi lainnya?Â
Pada 2022 ini, ada tujuh sekolah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional, yakni Sekolah Adiwiyata Mandiri SMPN 1 Sukoharjo, Sekolah Adiwiyata Mandiri SMPN 1 Grogol, Sekolah Adiwiyata Nasional MTS PPMI Assalaam Sukoharjo, Sekolah Adiwiyata Nasional MIM 1 PK Sukoharjo, Sekolah Adiwiyata Nasional SDN Mranggen 01 Polokarto, Sekolah Adiwiyata Nasional SMKN 2 Sukoharjo; Sekolah Adiwiyata Nasional MAN Sukoharjo.
Rekor ini, karena biasanya hanya dapat dua sekolah. Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan PBLHS (peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah), yaitu aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. (kwl/wa)
BIODATA
Agus Suprapto
Riwayat Pendidikan
- SDN Godog 1 Polokarto
- SMP Bekonang (Sekarang SMP Mojolaban)
- SMA 1 Sukoharjo
- S1 Tehnik Kimia UNS lulus 2003.
- S2 Universitas Dharma (AUB)
- Magister Sains Teknik Lingkungan UNS