Status pelajar bukan berarti hanya bisa minta kepada orang tua. Demi tetap bisa bersekolah dan membantu ekonomi keluarga, Annisa Safitri setiap hari rela berjualan koran. Seperti apa kisahnya?
RYAN AGUSTIONO, Solo, Radar Solo
ANAK sulung dari tiga bersaudara ini bercita-cita menjadi seorang dokter. Meski untuk mencapai ini tidak mudah, namun Annisa ingin membuktikan lewat semangat kerja keras dan belajar giat, dia bisa mewujudkan itu. Saat ini, Annisa duduk di bangku kelas IX salah satu SMP di Kota Solo. Dia mengaku sudah berjualan koran sejak kelas II sekolah dasar (SD).
Meski sempat mendapat cibiran dari segelintir teman sekolahnya, namun tidak pernah membuat dia berkecil hati. Justru ini menjadi pelecut untuk lebih bekerja keras mewujudkan cita-citanya. “Dulu ada juga yang mengejek, namun banyak juga teman yang memberi support,” ujarnya ditemui Jawa Pos Radar Solo di simpang tiga Panggung, Jebres, kemarin.
Awalnya, Annisa berjualan koran ikut orang tuanya. Namun setelah ayah dan ibunya alih profesi ke pekerjaan lain, kini dia yang menggantikan. “Sekarang sudah lebih baik. Dulu orang tua saya hanya penjual koran. Kami hanya mengandalkan dari jualan koran ini. Untuk bayar kontrakan, biaya sekolah dan kebutuhan harian. Sekarang bapak kerja di proyek bangunan, ibu jualan pakaian di Pasar Klewer,” terangnya.
Sambil jualan koran, Annisa juga menjajakan berbagai aksesori kepada pengguna jalan. Setiap hari, sebelum berangkat sekolah menyempatkan diri berjualan koran di pinggir jalan. Mulai pukul 06.00 dia menjual koran hingga pukul 07.00. Setelah itu, dia bergegas melakukan kewajibannya sebagai siswa hingga pukul 15.30. Kemudian, dilanjutkan berjualan koran sampai pukul 18.00. Setelah itu, baru pulang ke rumah. Namun, selama pandemi ini dia lebih longgar karena belajar di rumah, lebih fleksibel membagi waktu belajar dan menjajakan koran.
“Tidak berat karena sudah terbiasa. Yang penting pintar-pintar membagi waktu saja. Karena sudah rutinitas berjualan koran dan hobi juga, saya tak merasa waktu muda saya terkikis karena bekerja. Saya juga masih bermain dengan teman-teman,” tuturnya.
Salah satu alasan dia masih bertahan jualan koran adalah karena dia merasa bisa mencari uang dengan hasil jerih payah usahanya sendiri. Dari jualan ini dia bisa menyisihkan untuk ditabung.
“Puasnya ya di situ, bisa mencari uang dari hasil keringat sendiri. Uangnya dapat ditabung untuk biaya sekolah juga. Mudah-mudahan cita-cita menjadi dokter bisa terwujud, meski itu tidak mudah,” ungkapnya.
Tidak hanya rajin belajar dan berjualan koran di jalan, Annisa bersama adik-adiknya juga tidak sungkan membantu pekerjaan harian orang tua di rumah. Semua dilakukan dengan ikhlas demi berbakti kepada orang tua. (*/bun/ria)