23.3 C
Surakarta
Wednesday, 31 May 2023

Simon Nugroho, Mantan Asisten I Setda Sragen: Pensiun Harus Bahagia, Kuncinya Bersyukur

RADARSOLO.ID – Puluhan tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara (ASN), Simon Nugroho memasuki masa pensiun dengan bahagia. Dia pernah dipercaya sebagai asisten I Setda Sragen dan pelaksana tugas Inspektur Inspektorat Kabupaten Sragen. Berikut petikan wawancaranya dengan Jawa Pos Radar Solo.

Apa kabar Pak Simon, kegiatan di masa pensiun?

Kabar baik. Sehat bugar. Kegiatannya bersih-bersih rumah, karena selama bekerja, rumah jarang dibersihkan. Ternyata tidak selesai-selesai. Ada saja yang kurang.

Jadi lebih sering menekuni hobi?

Hobi sebenarnya berkebun. Tapi karena tidak punya kebun luas, jadi di rumah mengurus tanaman di pot.

Adakah bisnis yang digeluti?

Nggak ada. Keluarga saya itu normatif. Kalau sudah di atas usia 60 tahun seperti sekarang, memang disuruh istirahat mikir duniawi.

Rahasia tetap bugar dan bahagia?

Olahraga fisik dan olah jiwa. Saya punya quotes,”Yesterday is a memory, tomorrow is mistery, today is a gives” (kemarin adalah kenangan, besok adalah misteri, dan hari ini adalah berkah) setiap hari saya berpikir begitu.

Konkretnya seperti apa?

Dari lahir sampai pensiun, saya syukuri. Kita itu nggak hebat tanpa campur tangan Sang Pencipta. Kata kuncinya bersyukur. Terima kasih pada Tuhan memberi saya kesempatan untuk mengabdi sesuai kapasitas saya.

Jadi makin banyak kegiatan ibadah sekarang?

Saya kontempelasi, sama berziarah ke tempat suci. Karena di situ tempat orang bermeditasi dan berdoa. Misalnya di Goa Maria, nggak ada orang mengumpat dan mabuk-mabukan. Adanya kan berdoa dan memuji. Tempat seperti itu banyak, jadi datang ke situ healing sambil full senyum.

Kegiatan lainnya?

Saya suka menikmati wisata alam, misalnya pegunungan. Menikmati ciptaan Tuhan. Atau ke Telaga Madirda, Karanganyar, yang dekat-dekat saja

Jenis olahraga yang disukai?

Treadmill saja, karena jantung saya bumpet di tiga titik. Kalau Pak Agus (mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rachman, red) itu satu tempat, saya tiga tempat. Jadi olahraga ringan minimal jalan kaki. Kalau olahraga kompetisi tidak boleh.

Ada keinginan terjun ke politik?

Tidak. Tapi seiring waktu berjalan, nggak tahu ke depan seperti apa. (din/wa)

RADARSOLO.ID – Puluhan tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara (ASN), Simon Nugroho memasuki masa pensiun dengan bahagia. Dia pernah dipercaya sebagai asisten I Setda Sragen dan pelaksana tugas Inspektur Inspektorat Kabupaten Sragen. Berikut petikan wawancaranya dengan Jawa Pos Radar Solo.

Apa kabar Pak Simon, kegiatan di masa pensiun?

Kabar baik. Sehat bugar. Kegiatannya bersih-bersih rumah, karena selama bekerja, rumah jarang dibersihkan. Ternyata tidak selesai-selesai. Ada saja yang kurang.

Jadi lebih sering menekuni hobi?

Hobi sebenarnya berkebun. Tapi karena tidak punya kebun luas, jadi di rumah mengurus tanaman di pot.

Adakah bisnis yang digeluti?

Nggak ada. Keluarga saya itu normatif. Kalau sudah di atas usia 60 tahun seperti sekarang, memang disuruh istirahat mikir duniawi.

Rahasia tetap bugar dan bahagia?

Olahraga fisik dan olah jiwa. Saya punya quotes,”Yesterday is a memory, tomorrow is mistery, today is a gives” (kemarin adalah kenangan, besok adalah misteri, dan hari ini adalah berkah) setiap hari saya berpikir begitu.

Konkretnya seperti apa?

Dari lahir sampai pensiun, saya syukuri. Kita itu nggak hebat tanpa campur tangan Sang Pencipta. Kata kuncinya bersyukur. Terima kasih pada Tuhan memberi saya kesempatan untuk mengabdi sesuai kapasitas saya.

Jadi makin banyak kegiatan ibadah sekarang?

Saya kontempelasi, sama berziarah ke tempat suci. Karena di situ tempat orang bermeditasi dan berdoa. Misalnya di Goa Maria, nggak ada orang mengumpat dan mabuk-mabukan. Adanya kan berdoa dan memuji. Tempat seperti itu banyak, jadi datang ke situ healing sambil full senyum.

Kegiatan lainnya?

Saya suka menikmati wisata alam, misalnya pegunungan. Menikmati ciptaan Tuhan. Atau ke Telaga Madirda, Karanganyar, yang dekat-dekat saja

Jenis olahraga yang disukai?

Treadmill saja, karena jantung saya bumpet di tiga titik. Kalau Pak Agus (mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rachman, red) itu satu tempat, saya tiga tempat. Jadi olahraga ringan minimal jalan kaki. Kalau olahraga kompetisi tidak boleh.

Ada keinginan terjun ke politik?

Tidak. Tapi seiring waktu berjalan, nggak tahu ke depan seperti apa. (din/wa)

Populer

Berita Terbaru

spot_img