RADARSOLO.ID – Jodoh memang di tangan Tuhan. Tapi bukan berarti umat hanya berpangku tangan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah taaruf. Seiring kemajuan teknologi, tersedia layanan taaruf online.
Lewat taaruf pula, Mahfud Alamsyah menikahi pujaan hatinya. Dari situ, dia tergerak membuat layanan serupa namun menggunakan media sosial.
Pria yang akrab dipanggil Alam tersebut tak sendiri mengelola jasa taaruf online. Dia menggandeng lima sahabatnya.
“Kami ini alumni ponpes (pondok pesantren). Setelah lulus, masih sering bertemu. Kebetulan kami dari Jawa Timur semua,” jelasnya belum lama ini.
Saat kumpul-kumpul itulah, tercetus ide menyediakan jasa taaruf online. Tujuannya, membantu umat mendapatkan jodoh sesuai syariat Islam. “Awalnya mau buat via website. Ternyata susah juga. Karena kami nggak ada yang basic TI (teknologi informasi). Akhirnya buat lewat medsos. Pada 2017, kami pakai Twitter. Dua tahun kemudian baru merambah IG (Instagram),” tuturnya.
Bagaimana cara mengakses layanan taaruf online? Alam menjelaskan, cukup mengirimkan pesan lewat direct message. Setelah itu akan mendapat nomor admin. Langkah berikutnya, si pengguna jasa mengirimkan bio data lengkap ke admin, lengkap dengan visi misi mereka berumah tangga.
“Visi misi ini penting ya, karena yang namanya taaruf kan memang tanpa kenal dulu mereka siapa. Visi misi yang sama ini yang nantinya menentukan masa depan rumah tangga. Misalnya yang pria mau istri seperti apa. Atau yang perempuan punya kriteria suami ideal seperti apa, dan sebagainya,” beber Alam.
Ada syarat yang harus dipenuhi bagi pengguna jasa taaruf online, yakni belum pernah menikah atau masih lajang. Kalau pun berstatus duda atau janda, itu karena disebabkan pasangannya meninggal dunia.
“Karena kalau cerai, berpotensi mengulangi hal yang sama. Kami antisipasi saja. Harapan kami, pasangan yang kami bantu hingga resmi menikah bisa langgeng,” ucapnya.
Persyaratan lainnya, pendaftar harus berusia di atas 23 tahun yang dinilai telah memiliki mental psikologis matang untuk membangun bahtera rumah tangga. Khusus bagi pria, harus memiliki pekerjaan. Sebab mereka nantinya menafkahi istri dan anak-anaknya. Calon pasangan juga harus sehat. Artinya tidak terjangkit penyakit seksual menular.
Setelah semua syarat terpenuhi, Alam dan timnya mulai mencarikan pasangan yang sesuai. Kemudian menghubungi masing-masing pihak. “Tinggal nanti kalau benar-benar cocok, dilakukan pertemuan keluarga. Ada yang kami damping, ada yang mereka bertemu mandiri.
Ketika tidak cocok, mereka bisa menolak. Tapi syarat dari kami, batas menolaknya sampai tiga kali. Kalau sudah menolak tiga kali, langsung kami coret dari daftar klien. Kami anggap mereka tidak serius,” ungkap Alam.
Selama menggeluti jasa taaruf online, Alam dan timnya sudah membantu sebanyak 70 pasangan yang akhirnya menikah.
Apakah ada tarif untuk menggunakan jasa taaruf onlie? Alam mengaku tidak mematok tarif. Tergantung keikhlasan pengguna jasa. Uang dari klien juga tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Tapi diserahkan ke masjid, panti asuhan, pondok pesantren, dan lembaga amal.
“Alhamdulillah, kami semua sudah punya pekerjaan tetap. Jadi jasa ini murni untuk membantu saudara kita sesama umat muslim untuk mencari pasangan lewat jalur taaruf,” tuturnya.
Terpisah, Wisnu Tri Sanjaya, warga Kabupaten Batang awalnya tak tertarik melakukan taaruf untuk menemukan jodohnya. Sayang, upaya pencarian sang dambaan hati tak kunjung berhasil.
Hingga suatu hari, Wisnu, direkomendasikan kawannya untuk menggunakan jasa taaruf online. Keraguan pun menggelayut di benaknya. Apalagi, dia sama sekali tak mengenal calon pasangannya. Karena penasaran, dia mendaftar. “Ingin tahu bagaimana cara kerjanya,” ucap pria 26 tahun itu.
Setelah menghubungi Alam, Wisnu diminta mengirimkan data diri secara lengkap dan mengisi formulir kriteria calon pasangan yang diinginkan. Mulai dari ciri fisiknya, warna mata, tinggi badan, dan tentunya visi misi pernikahan.
Dua bulan kemudian, Wisnu dihubungi Alam. Ada seorang wanita yang memiliki ciri dan kesamaan visi misi. Wisnu pun setuju. “Orang Bandung. Sempat ragu juga, mau tidak dia dengan saya nanti, karena jangankan kenal, lihat saja belum. Waktu itu semua komunikasi lewat Mas Alam,” ujarnya.
Wisnu kemudian menjalakan salat Tahajud selama satu pekan penuh untuk memantapkan hati dan memohon agar bisa berjodoh. Setelah mantab, dia mengajak orang tuanya menuju Bandung guna meminang calon istri.
Gayung bersambut, pinangan Wisnu diterima keluarga sang istri. Setelah persiapan selama dua bulan, keduanya lantas menikah pada November 2022.
“Alhamdulillah. Sekarang istri sedang mengandung. Baru jalan satu bulan. Mungkin ini yang dinamakan rezeki, jodoh, sudah diatur oleh Allah SWT,” pungkasnya. (atn/wa/dam)
Temukan Jodoh lewat Taaruf Online
Alur
- Mengirimkan pesan lewat direct message ke Instagram admin taaruf online.
- Pemohon akan mendapat nomor telepon admin.
- Pengguna jasa mengirimkan bio data lengkap ke admin beserta visi misi berumah tangga
Persyaratan
- Belum pernah menikah atau masih lajang.
- Duda atau janda karena pasangannya meninggal dunia
- Berusia di atas 23 tahun
- Khusus bagi pria harus memiliki pekerjaan. Sebab mereka nantinya menafkahi istri dan anak-anaknya
- Calon pasangan harus sehat. Artinya tidak terjangkit penyakit seksual menular
SUMBER: DIOLAH DARI WAWANCARA