23.5 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Berbahan Tembaga, Tahan 32 Ribu Pukulan

Palu Allugoro, Kreasi Siswa SMK Warga Surakarta

SOLO – Inovasi dan kreativitas terus dikembangkan para generasi muda bangsa. Terutama dalam menciptakan produk berkualitas. Salah satunya palu Allugoro, kreasi siswa SMK Warga Surakarta. Kualitas palu ini diklaim mampu bersaing dengan produk impor.

Palu Allugoro merupakan produk teaching factory, yang tercipta melalui riset dan uji coba cukup panjang. Tepatnya sejak 2019 silam. Menariknya, bahan yang digunakan adalah tembaga. Bukan besi atau baja pada umumnya.

“Kami namakan palu Allugoro, karena ini hasil kreasi anak-anak Kota Solo. Kami ambilkan dari nama senjata tokoh Prabu Baladewa,” kata Wakil Kepala Bidang Kerja Sama Industri SMK Warga Surakarta Wahyudi Riyanto.

Soal kualitas, lanjut Wahyudi, jauh lebih unggul dari palu impor. Saat diuji coba, tahan hingga lebih dari 32 ribu pukulan. Sedangkan palu impor, maksimal hanya sekitar 24 ribu pukulan saja.

“Dari uji coba itu, PT BUMA yang merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia, mengakui kualitas palu karya anak-anak. Mereka beralih dari produk impor ke palu Allugoro ini,” beber Wahyudi.

PRODUK UNGGULAN: Uji coba kekuatan dan ketahanan palu Allogoro dengan mesin khusus.
(M. IHSAN/RADAR SOLO)

Sebagai catatan, palu Allugoro 99 persen terbuat dari material tembaga. Sebuah palu, butuh waktu pengerjaan sekitar dua hari. Mulai dari desain produk, pemasangan gagang, pengeringan, hingga finishing. Dalam kurun setahun terakhir, siswanya mampu memroduksi sekitar 2.500 buah palu Allugoro, pesanan PT BUMA.

“Bahan dasar tembaga dalam bentuk batangan. Kamio masih beli. Tapi rencana ke depan, kami akan memanfaatkan palu rusak bekas tambang. Akan kami reshuffle menjadi barang baru lagi,” imbuhnya.

Keunggulan lain dari palu Allugoro, yakni harganya yang jauh lebih terjangkau. Dibandingkan dengan palu impor yang harganya selangit. Bahkan, palu Allugoro didesain khusus, supaya nyaman digunakan.

“Satu lagi, produk ini sepenuhnya dikerjakan siswa. Mulai dari riset, desain, hingga perancangan. Saat diuji, secara kekuatan pukulannya jauh lebih kuat. Jadi memang palu ini produk unggulan,” tandasnya.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMK Warga Surakarta Hari Purnomo menambahkan, inovasi palu Allugoro diharapkan memotivasi para siswa untuk lebih berkembang. Tidak hanya dilatih untuk siap bekerja, namun juga dibentuk sebagai wirausahawan. Termasuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Semoga ke depan para siswa dapat lebih kreatif dan mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lainnya. Serta menjadi lulusan SMK yang unggul di berbagai bidang,” ucapnya. (ian/fer/dam)

SOLO – Inovasi dan kreativitas terus dikembangkan para generasi muda bangsa. Terutama dalam menciptakan produk berkualitas. Salah satunya palu Allugoro, kreasi siswa SMK Warga Surakarta. Kualitas palu ini diklaim mampu bersaing dengan produk impor.

Palu Allugoro merupakan produk teaching factory, yang tercipta melalui riset dan uji coba cukup panjang. Tepatnya sejak 2019 silam. Menariknya, bahan yang digunakan adalah tembaga. Bukan besi atau baja pada umumnya.

“Kami namakan palu Allugoro, karena ini hasil kreasi anak-anak Kota Solo. Kami ambilkan dari nama senjata tokoh Prabu Baladewa,” kata Wakil Kepala Bidang Kerja Sama Industri SMK Warga Surakarta Wahyudi Riyanto.

Soal kualitas, lanjut Wahyudi, jauh lebih unggul dari palu impor. Saat diuji coba, tahan hingga lebih dari 32 ribu pukulan. Sedangkan palu impor, maksimal hanya sekitar 24 ribu pukulan saja.

“Dari uji coba itu, PT BUMA yang merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia, mengakui kualitas palu karya anak-anak. Mereka beralih dari produk impor ke palu Allugoro ini,” beber Wahyudi.

PRODUK UNGGULAN: Uji coba kekuatan dan ketahanan palu Allogoro dengan mesin khusus.
(M. IHSAN/RADAR SOLO)

Sebagai catatan, palu Allugoro 99 persen terbuat dari material tembaga. Sebuah palu, butuh waktu pengerjaan sekitar dua hari. Mulai dari desain produk, pemasangan gagang, pengeringan, hingga finishing. Dalam kurun setahun terakhir, siswanya mampu memroduksi sekitar 2.500 buah palu Allugoro, pesanan PT BUMA.

“Bahan dasar tembaga dalam bentuk batangan. Kamio masih beli. Tapi rencana ke depan, kami akan memanfaatkan palu rusak bekas tambang. Akan kami reshuffle menjadi barang baru lagi,” imbuhnya.

Keunggulan lain dari palu Allugoro, yakni harganya yang jauh lebih terjangkau. Dibandingkan dengan palu impor yang harganya selangit. Bahkan, palu Allugoro didesain khusus, supaya nyaman digunakan.

“Satu lagi, produk ini sepenuhnya dikerjakan siswa. Mulai dari riset, desain, hingga perancangan. Saat diuji, secara kekuatan pukulannya jauh lebih kuat. Jadi memang palu ini produk unggulan,” tandasnya.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMK Warga Surakarta Hari Purnomo menambahkan, inovasi palu Allugoro diharapkan memotivasi para siswa untuk lebih berkembang. Tidak hanya dilatih untuk siap bekerja, namun juga dibentuk sebagai wirausahawan. Termasuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Semoga ke depan para siswa dapat lebih kreatif dan mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lainnya. Serta menjadi lulusan SMK yang unggul di berbagai bidang,” ucapnya. (ian/fer/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img