RADARSOLO.ID – Ular ball python atau sanca raja yang merupakan endemik Benua Afrika menjadi spesies sanca terkecil di dunia. Reptil ini memiliki karakter tidak agresif.
Kenapa dinamakan ball python? Ternyata satwa ini akan melingkarkan badanya seperti bola. “Itu dilakukan ular ini ketika dalam kondisi takut. Dia akan menarik mundur kepalanya secara cepat dan melingkarkan badannya, sedangkan nama sanca raja berasal dari kisah Cleopatra yang diduga melilitkan ular ini di pergelangan tangannya,” ujar Rendy Langgeng, owner ball python akhir pekan kemarin.
Karena karakternya yang bersahabat, reptil yang juga disebut python regius cocok dipelihara oleh pecinta reptil pemula. Selain itu, tidak dibutuhkan tempat yang luas. “Namun tetap dijaga kebersihan dan suhu kandangnya, karena ular ini menyukai tempat bersuhu hangat,” tutur Rendy.
Untuk menunya, ball python cukup pemilih. Tapi ketika disodori tikus putih, tak pernah ditolaknya. Pemberian pakan bisa dilakukan satu hingga dua kali dalam sepekan dengan porsi dua ekor tikus putih.
Selain kebersihan kandang dan pakan, yang perlu diperhatikan ketika memelihara ball python adalah, ular ini mudah stres ketika berinteraksi dengan manusia.
Karena sifatnya yang pemalu itu, ball python pada siang hari lebih suka bersembunyi, dan beraktivitas untuk mencari makan pada malam hari.
“Untuk harganya, yang masih anakan antara Rp 900 ribu hingga Rp 3 juta. Untuk ukuran dewasa mencapai Rp 5 juta hingga puluhan juta rupiah,” pungkasnya. (mg1/wa/dam)