24.1 C
Surakarta
Sunday, 28 May 2023

Waspada Anak Tersedak Benda Asing: Jauhkan Mainan Rawan Tertelan

RADARSOLO.ID – Anak rawan tersedak benda asing. Akibat paling fatal bisa sampai meninggal dunia. Terbaru, anak berusia 5 tahun di Wonogiri meninggal usai tersedak biji rambutan. Orang tua harus tahu bagaimana ambil tindakan anak saat tersedak.

ASPIRASI benda asing adalah masuknya benda asing pada saluran nafas. Kasus pada anak, banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Saat benda masuk lewat mulut, ada dua jalur yang bisa dilewati benda itu. Pertama adalah saluran cerna, dan yang kedua adalah saluran napas.

“Aspirasi benda asing yang berbahaya itu saat masuk saluran napas,” kata dr Khairunisa Wardani Sp A, Jumat (10/3/2023).

Menurut dokter spesialis anak ini, orang tua tidak boleh panik saat mendapati anak tersedak. Selain itu, ada hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang tua saat anak tersedak.

Tindakan yang tidak boleh dilakukan orang tua adalah merogoh benda asing yang membuat anak tersedak dengan tangan. Lebih-lebih saat benda asing itu sudah tidak nampak di rongga mulut anak.

“Jika sampai merogoh, itu malah bisa memperburuk kondisi anak. Benda asing malah bisa semakin masuk. Jadi ini tidak boleh dilakukan,” tegas Nisa.

Jika itu dilakukan, benda asing itu bisa semakin menutup aluran masuk udara. Anak pun menjadi tidak bisa bernapas. Ada beberapa ciri anak yang tersedak. Di antaranya adalah batuk, sulit bernapas dan wajahnya menerah. Selain itu, bibir anak juga bisa berwarna kebiruan.

Menurut dokter yang akrab disapa Nisa itu, tubuh manusia sebenarnya memiliki respons saat benda asing masuk ke jalan nafas. Batuk, adalah respons tubuh mengeluarkan benda asing itu.

Batuk yang spontan, cenderung lebih efektif atau aman daripada manuver (tindakan) yang diambil oleh orang tua. Namun saat tidak ada batuk (batuk tidak efektif), benda asing itu menutup jalan masuk udara seluruhnya. Tindakan pun diperlukan saat kondisi ini terjadi.

“Ada beberapa tindakan yang bisa diambil. Diantaranya adalah back blows, chest thrusts dan abdominal thrusts,” kata Nisa

Teknik back blows bisa dilakukan untuk anak usia di bawah satu tahun. Caranya, posisikan bayi tengkurap di lengan yang ditopang dengan paha. Posisi kepala anak lebih rendah dibandingkan badannya.

Kemudian topang kepala dan rahang anak dengan jari. Tepuk dengan lembut beberapa kali di sekitar tulang belikat.

Sementara itu, chest thrusts dilakukan dengan cara memposisikan anak telentang dengan kepala menghadap ke atas. Lalu cari tulang dada dan tempatkan dua jari di tengahnya. Beri tekanan di bagian tengah tulang dadanya beberapa kali. Jika benda asing tak segera keluar langkah ini bisa dilakukan lagi.

Lalu untuk anak berusia di atas satu tahun, bisa diberi tindakan abdominal thrusts. Caranya jaga posisi anak berdiri. Posisikan tubuh orang tua di belakang badan anak lalu lingkarkan dua lengan seperti posisi meneluk dari belakang. Kepalkan tangan di antara ulu hati dan pusar. Beri hentakan dengan tangan ke perut anak beberapa kali sambil menarik tubuh anak ke belakang. Jangan beri hentakan yang tak terlalu keras.

“Orang tua jangan panik. Bisa juga segera ke fasilitas kesehatan terdekat agar diberi tindakan,” kata Nisa.

Sementara itu untuk pencegahan agar anak tidak tersedak, orang tua harus memberikan perhatian lebih. Apalagi anak usia di bawah 5 tahun kerap memasukkan benda-benda asing seperti mainan atau mainan ke dalam mulut atau hidungnya.

“Pada anak, benda yang biasanya menyebabkan tersedak adalah makanan, koin atau mainan serta balon. Faktor perilaku yang dapat meningkatkan risiko anak untuk tersedak yaitu senang memasukkan benda-benda asing ke mulut, makan dengan cepat, dan banyak aktivitas saat makan seperti berjalan, berlari, berbicara dan tertawa,” papar Nisa.

Dia menambahkan, tersedak sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian pada anak maka perlu dilakukan pencegahan terhadap kejadian tersedak yaitu dengan cara mengawasi anak ketika makan dan bermain. Selain itu juga menjauhkan benda-benda yang berukuran kecil dan mudah tertelan.

“Semua anak punya potensi tersedak. Kejadian seperti ini banyak sekali. Tersedak tinggal masuknya kemana. Ke saluran pencernaan atau saluran nafas. Yang berbahaya kalau ke saluran nafas,” kata Nisa. (al/bun/dam)

RADARSOLO.ID – Anak rawan tersedak benda asing. Akibat paling fatal bisa sampai meninggal dunia. Terbaru, anak berusia 5 tahun di Wonogiri meninggal usai tersedak biji rambutan. Orang tua harus tahu bagaimana ambil tindakan anak saat tersedak.

ASPIRASI benda asing adalah masuknya benda asing pada saluran nafas. Kasus pada anak, banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Saat benda masuk lewat mulut, ada dua jalur yang bisa dilewati benda itu. Pertama adalah saluran cerna, dan yang kedua adalah saluran napas.

“Aspirasi benda asing yang berbahaya itu saat masuk saluran napas,” kata dr Khairunisa Wardani Sp A, Jumat (10/3/2023).

Menurut dokter spesialis anak ini, orang tua tidak boleh panik saat mendapati anak tersedak. Selain itu, ada hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang tua saat anak tersedak.

Tindakan yang tidak boleh dilakukan orang tua adalah merogoh benda asing yang membuat anak tersedak dengan tangan. Lebih-lebih saat benda asing itu sudah tidak nampak di rongga mulut anak.

“Jika sampai merogoh, itu malah bisa memperburuk kondisi anak. Benda asing malah bisa semakin masuk. Jadi ini tidak boleh dilakukan,” tegas Nisa.

Jika itu dilakukan, benda asing itu bisa semakin menutup aluran masuk udara. Anak pun menjadi tidak bisa bernapas. Ada beberapa ciri anak yang tersedak. Di antaranya adalah batuk, sulit bernapas dan wajahnya menerah. Selain itu, bibir anak juga bisa berwarna kebiruan.

Menurut dokter yang akrab disapa Nisa itu, tubuh manusia sebenarnya memiliki respons saat benda asing masuk ke jalan nafas. Batuk, adalah respons tubuh mengeluarkan benda asing itu.

Batuk yang spontan, cenderung lebih efektif atau aman daripada manuver (tindakan) yang diambil oleh orang tua. Namun saat tidak ada batuk (batuk tidak efektif), benda asing itu menutup jalan masuk udara seluruhnya. Tindakan pun diperlukan saat kondisi ini terjadi.

“Ada beberapa tindakan yang bisa diambil. Diantaranya adalah back blows, chest thrusts dan abdominal thrusts,” kata Nisa

Teknik back blows bisa dilakukan untuk anak usia di bawah satu tahun. Caranya, posisikan bayi tengkurap di lengan yang ditopang dengan paha. Posisi kepala anak lebih rendah dibandingkan badannya.

Kemudian topang kepala dan rahang anak dengan jari. Tepuk dengan lembut beberapa kali di sekitar tulang belikat.

Sementara itu, chest thrusts dilakukan dengan cara memposisikan anak telentang dengan kepala menghadap ke atas. Lalu cari tulang dada dan tempatkan dua jari di tengahnya. Beri tekanan di bagian tengah tulang dadanya beberapa kali. Jika benda asing tak segera keluar langkah ini bisa dilakukan lagi.

Lalu untuk anak berusia di atas satu tahun, bisa diberi tindakan abdominal thrusts. Caranya jaga posisi anak berdiri. Posisikan tubuh orang tua di belakang badan anak lalu lingkarkan dua lengan seperti posisi meneluk dari belakang. Kepalkan tangan di antara ulu hati dan pusar. Beri hentakan dengan tangan ke perut anak beberapa kali sambil menarik tubuh anak ke belakang. Jangan beri hentakan yang tak terlalu keras.

“Orang tua jangan panik. Bisa juga segera ke fasilitas kesehatan terdekat agar diberi tindakan,” kata Nisa.

Sementara itu untuk pencegahan agar anak tidak tersedak, orang tua harus memberikan perhatian lebih. Apalagi anak usia di bawah 5 tahun kerap memasukkan benda-benda asing seperti mainan atau mainan ke dalam mulut atau hidungnya.

“Pada anak, benda yang biasanya menyebabkan tersedak adalah makanan, koin atau mainan serta balon. Faktor perilaku yang dapat meningkatkan risiko anak untuk tersedak yaitu senang memasukkan benda-benda asing ke mulut, makan dengan cepat, dan banyak aktivitas saat makan seperti berjalan, berlari, berbicara dan tertawa,” papar Nisa.

Dia menambahkan, tersedak sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian pada anak maka perlu dilakukan pencegahan terhadap kejadian tersedak yaitu dengan cara mengawasi anak ketika makan dan bermain. Selain itu juga menjauhkan benda-benda yang berukuran kecil dan mudah tertelan.

“Semua anak punya potensi tersedak. Kejadian seperti ini banyak sekali. Tersedak tinggal masuknya kemana. Ke saluran pencernaan atau saluran nafas. Yang berbahaya kalau ke saluran nafas,” kata Nisa. (al/bun/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img