Oleh : Suminingsih,S.Pd *)
MATEMATIKA merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa. Apalagi mereka yang belum menguasai materi. Saat pembelajaran siswa sering ngantuk. Sehingga prestasi belajar matematika di kelas VIII D Semester 2 SMP Negeri 2 Selogiri Tahun pelajaran 2022/2023, menurun. Turunnya prestasi tersebut juga dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang masih konvensional dan searah.
Untuk itu, dalam proses pembelajaran Matematika, guru harus mampu membangkitkan minat, motivasi dan semangat siswa. Seorang guru dituntut selalu kreatif dan inovatif, membuat iklim kelas yang kondusif, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Untuk mengatasinya, dalam menyampaikan materi Bangun Ruang, guru mencoba menggunakan metode Number Head Together (NHT) pada siswa Kelas VIII D Semester 2 SMP Negeri 2 Selogiri.
Dalam Triyanto (2007:62), Numbered head together atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran.
Sedangkan menurut Arends (2008:15), pembelajaran kooperatif tipe numbered head together ini menggunakan pendekatan struktural yang telah dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992), yang menekankan penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa yang dimaksudkan sebagai alternatif untuk struktur kelas tradisional, seperti resitasi, yaitu guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberikan jawaban setelah mengangkat tangan dan dipanggil namanya.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe NHT menurut Endang Mulyatiningsih (2014:248) adalah, pertama, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor.
Kedua, guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. Ketiga, kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya
Selanjutnya keempat, guru memanggil salah satu nomor siswa secara acak untuk melaporkan hasil kerja kelompok mereka. Kelima, siswa lain memberi tanggapan kepada siswa yang sedang melapor. Keenam, guru menunjuk nomor lain secara bergantian.
Melalui kegiatan dengan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT siswa didorong untuk aktif, fokus dan harus mampu bekerja sama untuk saling membantu satu sama lain agar kegiatan berjalan dengan baik dan pemahaman untuk dapat mengusai materi dengan maksimal.
Dengan menggunakan cooperative learning tipe NHT yang diterapkan pada materi Bangun Ruang di kelas VIII D Semester 2 SMP Negeri 2 Selogiri, siswa tampak penuh perhatian, antusias dan tampak tertarik dalam mengikuti pembelajaran, dengan begitu pemahaman siswa terhadap materi akan lebih kuat, sehingga merupakan strategi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi Bangun Ruang yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
Pada awal mulanya, nilai rata-rata kelas hanya 63,70. Dari 27 siswa yang mendapatkan nilai antara 50-59, sebanyak 24 siswa (55,6 persen), yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak dua siswa (40,7 persen) dan mendapatkan nilai antara 90-100 ada 1 siswa (3,7 persen).
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode NHT, nilai rata-rata yang menjadi sebesar 88,57. Siswa yang mendapatkan nilai 70-79 sebanyak dua orang (7,4 persen), siswa yang mendapatkan nilai 80-89 sebanyak 11 orang (40,7 persen) dan siswa yang mendapatkan nilai 90-100 sebanyak 14 siswa (51,9 persem).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode NHT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika meningkat. (*)
*) Guru Matematika SMP Negeri 2 Selogiri, Kabupaten Wonogiri