Oleh: Dra. Sri Rahayu, M.M.*)
PEMBELAJARAN yang menyenangkan membuat peserta didik merasa lebih nyaman dan lebih termotivasi. Selama ini, pembelajaran didominasi dengan mendengarkan penjelasan guru melalui ceramahnya.
Pembelajaran yang demikian membosankan. Peserta didik cenderung pasif dan mengantuk. Suasana kelas menjadi tidak kondusif. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang aktif dan hasil belajar IPA rendah.
Take and Give sering diartikan saling memberi dan saling menerima. Prinsip ini juga menjadi intisari dari model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give. Take and Give merupakan model pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali pemberian kartu kepada siswa (Huda, 2013:241).
Di dalam kartu ada catatan yang harus dihafal atau dikuasai peserta didik. Peserta didik kemudian mencari pasangan untuk bertukar pengetahuan sesuai catatan yang ada di kartu yang didapatnya. Selanjutnya, kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi.
Komponen penting dalam model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give adalah penguasaan materi melalui kartu. Keterampilan bekerja berpasangan dan bertukar informasi, serta evaluasi yang bertujuan mengetahui pemahaman atau penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan di dalam kartu pasangannya.
Konsep IPA TemSanSia adalah salah satu konsep IPA kelas VIII semester 2. TemSanSia merupakan akronim dari Sistem Pernapasan Manusia. TemSanSia merupakan Kompetensi Dasar (KD) 3.9 menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan. KD 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan system perpasanan.
Untuk mengatasi kesulitan peserta didik maka dalam pembelajaran IPA TemSanSia, guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Pada kegiatan pembelajaran IPA TemSanSia peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Jatiroto pada semester 2 dilaksanakan selama dua minggu. Setiap kegiatan pembelajaran terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan tujuan menyiapkan pembelajaran, yaitu memberi salam/doa, memeriksa kehadiran, kebersihan kelas. Menyampaikan apersepsi dengan cara mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas. Memotivasi dengan cara mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Menyampaikan KD, indikator dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti dilaksanakan penjelasan materi dan model pembelajaran yang akan dilakukan. Selanjutnya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dengan cara guru membagi peserta didik dalam lima kelompok yang terdiri dari empat sampai lima peserta didik.
Membagi kartu indeks pada setiap kelompok, dan setiap peserta didik menerima satu kartu. Peserta didik memahami, mengingat dan menghafal tentang materi yang terdapat pada kartu dalam waktu 5 menit.
Ketua kelompok mengumpulkan kartu dan menukarkannya pada kelompok selanjutnya. Begitu seterusnya hingga peserta didik menerima lima kali kartu yang berbeda. Guru mengumpulkan kartu dan memberi waktu kelompok untuk berdiskusi sebelum kuis dimulai.
Untuk mengecek pemahaman peserta didik guru memberkan kuis dengan system rebutan antar kelompok. Guru memberi penguatan materi untuk menghindari kesalahan konsep yang telah dipelajari. Kegiatan penutup dilaksanakan dengan memberi penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus, membuat rangkuman dan memberikan umpan balik.
Hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dalam pembelajaran IPA konsep TemSanSia mengalami peningkatan hasil belajar peserta didik untuk aspek pengetahuan meningkat, yakni dari 68 persen menjadi 86 persen, sedangkan aspek keterampilan meningkat sebesar dari 71 persen, menjadi 88 persen.
Kesimpulannya bahwa model pembelajaran Cooperative Tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep TemSanSia. (*)
*) Guru SMPN 2 Jatiroto, Kabupaten Wonogiri