Oleh: Dra. Anastasia Sri Rejeki*)
PEMBELAJARAN menulis sudah diajarkan pada siswa mulai dari pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menulis adalah suatu hal yang paling penting dalam belajar, dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) siswa sudah mulai belajar tentang menulis teks cerpen.
Kemampuan menulis teks cerpen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IX SMP Negeri 2 Selogiri pada semester gasal tahun pelajaran 2022/2023 sangat rendah.
Rendahnya hasil belajar ditandai sulitnya pencapaian batas ketuntasan minimal (KKM). Sebagian besar siswa bersikap pasif, kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran, khususnya dalam menulis tek cerpen.
Berdasarkan hasil kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen yang penulis laksanakan diperoleh hasil sebagai berikut, 10 siswa mendapatkan nilai di atas KKM, dan 22 Â siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50.
Dari hasil yang diperoleh siswa, sebagian besar mendapatkan nilai kurang dari KKM. Sebagai solusinya, penulis memilih media gambar komik untuk mendapatkan situasi yang lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Menurut Sudjana dan Rifai (2011), pengertian komik adalah dapat dijadikan sebagai bahan ajar. Komik dapat membuat efektif proses belajar mengajar, meningkatkan minat belajar siswa, dan menimbulkan siswa.
Minat apresiasi berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media gambar komik merupakan media yang efektif bila digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat memiliki gagasan, ide yang kreatif, permasalahnan pada materi menulis teks cerpen, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
Berikut langkah-langkah menulis teks cerpen. Pertama, menentukan tema, yaitu siswa mencari bahan yang akan ditulis menjadi sebuah  cerpen. Kedua, menentukan jenis cerpen yang akan ditulis. Ketiga, menentukan alur cerita. Keempat, penokohan. Kelima, menentukan tempat dan waktu. Keenam, menulis garis besar cerita. Ketujuh, menulis cerpen.
Kemudian siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menulis teks cerpen. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan menulis teks cerpen.
Siswa mengamati, membaca media gambar komik yang dibagikan oleh guru. Media gambar komik  yang diambil dari sebuah koran, majalah. Dalam kegiatan tersebut, tidak ada siswa yang ramai, suasana kelas tenang.
Guru memberikan waktu 15 menit agar siswa dapat memahami isi media gambar komik dengan baik. Setelah siswa selesai membaca, dilanjutkan siswa menulis teks cerpen menggunakan media gambar komik sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru secara individu. Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya, sedangkan siswa yang lain dan guru  untuk menanggapi.
Setelah menggunakan media gambar komik, siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan pada tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen yang diperoleh pada prasiklus adalah 61,70 yang termasuk dalam kategori rendah karena masih di bawah KKM (68).
Pada prasiklus ini dapat dinyatakan bahwa dari 32 siswa, sebanyak 10 siswa mencapai ketuntasan hasil belajar. Pada siklus I, nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen mengalami peningkatan sebesar 9,59, yakni dari 61,70 menjadi 71,29. Sejumlah 22 atau 70,96 persen siswa sudah dinyatakan tuntas atau memenuhi KKM, sedangkan 10 atau 29,03 persen siswa belum mencapai ketuntasan hasil belajar.
Pada siklus II, nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen 77,90. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II mencapai 6, 61. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa media gambar komik dapat meningkatkan belajar siswa dalam menulis cerpen dan sangat menyenangkan. (*)
 *) Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Selogiri, Kabupaten Wonogiri
Â