24.2 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Geram Sikap AS Bantu Ukraina, Putin Ancam Lancarkan Balasan ke Negara Barat

RADARSOLO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam membalas secepat kilat negara-negara Barat yang membantu Ukraina. Itulah yang diungkapkan setelah Amerika Serikat (AS) mendesak 40 negara sekutunya untuk membantu Ukraina dengan mengirim persenjataan.

Perang di Ukraina memang bukan hanya antara Kiev dan Moskow, tetapi juga antara Rusia dan negara-negara Barat. Sebab, meski tidak mengirim personel untuk membantu Ukraina secara langsung, AS dan sekutunya mengirimkan persenjataan canggih, bantuan kemanusiaan, serta sanksi bertubi-tubi pada Rusia.

’’Kami memiliki semua alat untuk (merealisasikan ancaman, Red) itu yang tidak dimiliki orang lain,’’ ujar Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg sebagaimana yang dikutip Al Jazeera.

Hal itu seakan merujuk pada rudal balistik dan persenjataan nuklir yang dimiliki Kremlin.

Bersamaan dengan itu, Rusia sudah berhasil menghancurkan suplai persenjataan Ukraina. Kremlin menembak tempat penyimpanan tersebut dengan misil. Mereka juga menyerang beberapa infrastruktur di Ukraina agar pengiriman senjata itu melambat.

’’Kecenderungan untuk mengalirkan senjata, termasuk senjata berat ke Ukraina adalah tindakan yang mengancam keamanan benua dan memprovokasi ketidakstabilan,’’ tegas Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagaimana dikutip Agence France-Presse.

AS dan sekitar 40 negara sekutu bersama NATO berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, Selasa (26/4) lalu. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mendesak negara-negara lainnya untuk terus membantu Ukraina.

“Ukraina yakin bisa menang. Begitu juga keyakinan kita di sini. Ukraina membutuhkan bantuan kita untuk menang dan masih butuh bantuan saat perang usai,” tutur Austin.

Dia menegaskan, Rusia saat ini lebih lemah jika dibandingkan ketika awal menyerang. Diperkirakan, sekitar 580 tank milik Rusia hancur selama perang di Ukraina berlangsung. Itu belum termasuk ribuan tentara mereka yang meninggal. Kemenangan Ukraina ditentukan bantuan AS dan sekutunya. (JPG/ria)

 

RADARSOLO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam membalas secepat kilat negara-negara Barat yang membantu Ukraina. Itulah yang diungkapkan setelah Amerika Serikat (AS) mendesak 40 negara sekutunya untuk membantu Ukraina dengan mengirim persenjataan.

Perang di Ukraina memang bukan hanya antara Kiev dan Moskow, tetapi juga antara Rusia dan negara-negara Barat. Sebab, meski tidak mengirim personel untuk membantu Ukraina secara langsung, AS dan sekutunya mengirimkan persenjataan canggih, bantuan kemanusiaan, serta sanksi bertubi-tubi pada Rusia.

’’Kami memiliki semua alat untuk (merealisasikan ancaman, Red) itu yang tidak dimiliki orang lain,’’ ujar Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg sebagaimana yang dikutip Al Jazeera.

Hal itu seakan merujuk pada rudal balistik dan persenjataan nuklir yang dimiliki Kremlin.

Bersamaan dengan itu, Rusia sudah berhasil menghancurkan suplai persenjataan Ukraina. Kremlin menembak tempat penyimpanan tersebut dengan misil. Mereka juga menyerang beberapa infrastruktur di Ukraina agar pengiriman senjata itu melambat.

’’Kecenderungan untuk mengalirkan senjata, termasuk senjata berat ke Ukraina adalah tindakan yang mengancam keamanan benua dan memprovokasi ketidakstabilan,’’ tegas Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagaimana dikutip Agence France-Presse.

AS dan sekitar 40 negara sekutu bersama NATO berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, Selasa (26/4) lalu. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mendesak negara-negara lainnya untuk terus membantu Ukraina.

“Ukraina yakin bisa menang. Begitu juga keyakinan kita di sini. Ukraina membutuhkan bantuan kita untuk menang dan masih butuh bantuan saat perang usai,” tutur Austin.

Dia menegaskan, Rusia saat ini lebih lemah jika dibandingkan ketika awal menyerang. Diperkirakan, sekitar 580 tank milik Rusia hancur selama perang di Ukraina berlangsung. Itu belum termasuk ribuan tentara mereka yang meninggal. Kemenangan Ukraina ditentukan bantuan AS dan sekutunya. (JPG/ria)

 

Populer

Berita Terbaru

spot_img